Katakanlah saat ini Anda punya ide untuk membuat fitur, layanan, atau produk baru. Namun, Anda juga sangat tahu, bahwa ide yang menurut Anda hebat dan sepertinya akan sukses, belum tentu itu akan diterima pasar.

Anda perlu mengujinya terlebih dahulu (dengan tidak perlu keluar banyak uang) untuk membuktikan kelayakan rencana bisnis Anda itu.

Saat itulah pendekatan Minimum Viable Product (MVP) datang untuk membantu Anda.

Pendekatan MVP tidak hanya cocok untuk perusahaan rintisan, tetapi juga ketika mengembangkan solusi untuk perusahaan yang sudah mapan.

Metode MVP, dapat membantu menguji setiap ide Anda.

Anda pasti tahu Facebook, AirBnB, Instagram, Amazon, Twitter.
Mereka semua adalah contoh sukses dari produk minimum yang layak (MVP).

Seri artikel ini akan membantu memahami, mengapa Anda perlu membangun MVP untuk perusahaan Anda, bagaimana caranya, dan manfaat menggunakan pendekatan ini.

Asal Usul MVP

Eric Ries, seorang yang kita kenal sekarang sebagai Silicon Valley Entrepreneur dari Amerika Serikat, dan penasihat di sejumlah perusahaan startup teknologi, dulu sering mengalami kegagalan di dunia startup.

Menghabiskan banyak uang dan waktu, dia dan juga rekan-rekannya di Silicon Valley gagal karena alasan yang sama, fitur-fitur yang dibangun di dalam sebuah produk tidak digunakan user.

Setelah meneliti solusi yang lebih baik, ia menemukan inspirasinya dalam metodologi Lean Manufacturing.

Yaitu sebuah proses, yang semula diciptakan oleh Toyota, dirancang untuk menemukan apa yang menambah nilai suatu produk (dengan mengurangi fitur). Atau memangkas yang tidak perlu agar lebih ramping, dan menghilangkan fitur yang tidak menambah nilai, yang itu hanya menghabiskan uang, waktu, dan fokus.

Eric Ries membawa konsep lean dari industri mobil ini ke industri dotcom, dan menamakannya sebagai The Lean Startup Methodology.

Nah, proses MVP ini berada di bawah payung The Lean Startup Methodology sebagai versi produk pertama yang dihadapi oleh customer.


Faktanya, hingga saat ini MVP masih begitu relevan dan diperlukan.

“Kurangnya permintaan pasar”, atau “pasar tidak membutuhkannya”, menjadi masalah besar bagi para startup. Anda bisa mengetahuinya di Penyebab Besar Mengapa Perusahaan Gagal

Dengan bantuan produk minimum yang layak (MVP), Anda dapat menguji produk Anda, mendapatkan ide tentang proposisi nilai, dan memverifikasi daya tarik nilai tersebut kepada pengguna.

Mengapa Harus Membuat MVP ?

If you are not embarrassed by the first version of your product, you’ve launched too late.

– Reid Hoffman, LinkedIn Founder

Jika startup Anda nanti berhasil, tidak ada yang akan mengingat betapa jeleknya produk Anda saat awal diluncurkan. Dan jika itu tidak berhasil, tidak ada yang akan peduli juga.

Baca ulang kalimat di atas.


Ketika kita melihat perusahaan sukses seperti Google, AirBnB, Amazon, atau Gojek, kita cenderung melupakan awal yang sederhana dari mana mereka memulai.

Coba lihat sekarang beberapa startup unicorn atau decacorn yang sukses. Berapa banyak peluncuran awal mereka yang Anda ingat ?. Kemungkinan malah Anda tidak tahu cerita awal mereka memulai.

Saya ingin Anda melihat website dan aplikasi masa-masa awal dari beberapa perusahaan paling sukses yang kita kenal saat ini, sebuah fakta yang semua orang harus lihat.

aplikasi awal gojek
Aplikasi awal Gojek
Website awal twitter
Website awal Twitter
website awal amazon
Tampilan masa awal Amazon
backrub sebelum google
Google adalah versi selanjutnya dari Backrub
webiste apple 1997
Tampilan website Apple di tahun 1997

Jadi, jangan khawatir tentang membuat sesuatu yang tidak cantik, jangan khawatir tentang membuat sesuatu yang tidak disukai orang.

Seperti yang dikatakan Reid Hoffman (founder LinkedIn), “Jika Anda tidak malu dengan versi pertama produk Anda, Anda sudah terlambat meluncurkannya.”


Mungkin Anda mudah untuk mengatakan “memiliki mindset berkembang,” dan “mengikuti prinsip-prinsip lean startup.”

Tapi nyatanya, hal itu menjadi pilihan sulit ketika Anda harus meluncurkan dengan cepat, dan mengeluarkan versi produk Anda yang terasa belum selesai, mentah, atau bahkan jelek.

Maka, lihatlah perusahaan-perusahaan tadi, bagaimana mereka meluncurkan produk pertama mereka, lalu mungkin Anda bisa meluncurkan produk Anda sedikit lebih awal, atau bahkan jauh lebih awal.

Jika Anda ingin semuanya lengkap, keren, dan sempurna dulu, bisa jadi Anda terlambat.

Contoh Sukses MVP

Beberapa perusahaan terkenal ini memulai bisnis mereka dengan membuat MVP di masa awal perusahaan mereka didirikan.

AirBnB

Dalam seri artikel ini, Cara Cepat Untuk Membangun MVP, kita nanti akan menggunakan AirBnB sebagai contoh studi kasus.

Ini cerita tentang mereka.

Pada tahun 2007, teman sekamar dan mantan teman sekolah, Brian Chesky dan Joe Gebbia pindah ke San Francisco untuk memulai bisnisnya. Masalahnya mereka tidak mampu membayar sewa apartemen.

Solusi mereka ? Mereka membuka apartemen mereka sebagai akomodasi murah untuk peserta konferensi desain, yang berlokasi tidak jauh dari apartemen mereka.

Ternyata hal itu tidak hanya memecahkan masalah mereka sendiri dalam membayar sewa, tetapi juga memecahkan masalah para peserta yang tidak beruntung mendapatkan hotel.

Mereka mengambil gambar apartemen mereka, mengunggahnya ke Craigslist, dan memiliki tiga tamu yang membayar dalam waktu singkat.

Mereka segera menyadari bahwa ada pasar untuk ini.

Jadi mereka memutuskan membuat MVP untuk memvalidasi asumsi mereka, dan membuktikan bahwa orang akan mau menggunakan produk mereka (disebut AirBed&Breakfast).

MVP awal AirBnB
MVP awal AirBnB

Selanjutnya, seperti yang mereka katakan, adalah sejarah.

Terlepas dari pukulan yang mereka terima karena pandemi virus corona, Airbnb masih bernilai US $113 miliar di tahun 2021 kemarin.

Semua itu dimulai dari membuat MVP hingga menyelesaikan masalah sederhana.

Instagram

Sebelum nama Instagram digunakan, mereka menamakan diri dengan Burbn, yang pada awalnya dirancang untuk memungkinkan pengguna untuk check-in dan berbagi pengalaman mereka di berbagai lokasi dengan teman-temannya.

Tapi itu tidak berjalan lancar menurut pendiri Burbn, Kevin Systrom. Aplikasi awal, dalam kata-katanya, “terasa berantakan dan dipenuhi fitur”. Adopsinya buruk, dan pengguna merasa aplikasi ini membingungkan.

Namun, ada satu fitur yang disukai pengguna, yaitu berbagi foto dengan mudah.

Jadi Systrom membuat pilihan yang sulit. Dia mengambil MVP Burbn dan merombaknya total.

Burn - cikal bakal Instagram
MVP Burbn – cikal bakal Instagram

Kami mengambil risiko, dan pada dasarnya memotong semua yang ada di aplikasi Burbn, kecuali dalam kemampuan foto, komentar, dan like-nya. Yang tersisa adalah Instagram.

Kevin Systrom.

Mereka terus melakukan iterasi terhadap MVP mereka, dan sekarang mereka mencapai lebih dari 1 milyar pengguna aktif harian.

Uber

D tahun 2008, Travis Kalanick dan pendiri Stumbleupon (yang sekarang berubah menjadi Mix) Garrett Camp hanyalah dua orang dengan sebuah ide.

Sebuah ide yang lahir (seperti kebanyakan ide hebat) dari sebuah masalah. Masalah yang ingin mereka pecahkan adalah mahalnya biaya black car service.

Black car service adalah layanan transportasi darat yang menggunakan kendaraan mewah dan layanan eksekutif, pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya, dengan tarif yang telah ditentukan.

Kemudian, mereka menciptakan platform sederhana, cepat, dan ber-anggaran rendah, untuk menguji teori sederhana mereka.

Orang belum tentu mampu membeli layanan eksekutif tersebut, tetapi mereka juga tidak menyukai taksi.

“Bagaimana jika kita bisa menciptakan sesuatu yang menjembatani kesenjangan itu, dan memecahkan masalah ini ?”

Uber lahir.

Awalnya dijuluki UberCab, platform dasar yang memungkinkan orang di San Francisco untuk memesan black car service melalui aplikasi di iPhone dan melalui SMS di perangkat lain.

Pada tahun 2010, Kalanick men-tweet apa yang bisa dibilang sebagai salah satu tweet paling berharga dalam sejarah Twitter.

twitt awal travis kalanick

Ryan Graves menanggapi tweet ini dengan singkat mengatakan :

Ini tipnya, email aku.

Dia kemudian menjadi CEO pertama Uber dan di tahun 2021 kemarin memiliki kekayaan bersih pribadi sebesar US $1,2 miliar, dan kekayaan bersih Uber mencapai US $75,5 miliar ketika go public pada Mei 2019.

Aplikasi masa awal Uber
Aplikasi masa awal uber

Aplikasi ini telah berkembang melalui beberapa iterasi dari platform MVP sederhana selama bertahun-tahun, dengan banyak fitur baru seperti split tarif dan live tracking pengemudi.


Contoh-contoh sukses ini menunjukkan, bagaimana MVP bisa memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi bisnis Anda.

Semua perusahaan terkenal ini dan lebih banyak lagi dimulai dengan produk minimum yang layak.

Jika itu berhasil untuk mereka, kemungkinan itu juga bisa bekerja dengan baik untuk ide besar Anda !

Pada seri artikel berikutnya , saya akan menunjukkan Cara Cepat Membangun MVP.

Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca, dan silakan berikan komentar.

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Cara Mudah Membuat Product Roadmap
Read More

Cara Mudah Membuat Product Roadmap

Jika saat ini kamu sedang bekerja membangun startup, bayangkan saat ini kamu berada di belantara jutaan perusahaan di dunia, dengan milyaran produk dan layanan. Agar punyamu terlihat menonjol dan berkilau, salah satu dari sekian banyak yang harus kamu pelajari dan kerjakan adalah membuat peta jalan produk ( product roadmap). Ini panduan lengkapnya…
Read More
7 Fase Discovery Proyek
Read More

7 Fase Discovery Untuk Menyelamatkan Startup Anda dari Kegagalan

Banyak founder startup yang semula sangat bersemangat, terpaksa harus kecewa ketika “aplikasi yang menjanjikan” mereka gagal mengesankan user. Namun, mereka yang melakukan proses discovery, memiliki tingkat keberhasilan yang meningkat secara signifikan. Fase discovery membantu Anda untuk menentukan anggaran, mengoptimalkan biaya, mengembangkan strategi, dan waktu tersingkat untuk masuk ke pasar, yang pada akhirnya akan membuat startup Anda berada di jalur tepat menuju kesuksesan
Read More