Aan Setianto - Inilah 10 Alasan Mengapa Saya Menulis Setiap Pagi
Read More

Meski Sibuk, Inilah 10 Alasan Mengapa Saya Menulis Setiap Pagi

Banyak orang berpikir menulis itu hanya untuk mereka yang punya waktu luang. Nyatanya, justru orang-orang paling sibuklah yang paling butuh menulis. Saya CEO dua perusahaan, dengan jadwal padat. Tapi saya menulis setiap pagi. Menulis bukan sekadar menuangkan kata, tapi cara menata hidup, menjaga fokus, dan membangun warisan. Ini 10 alasan mengapa Anda pun bisa, dan perlu mulai menulis hari ini.
Read More
Krisis Ekonomi dan Finansial 2030
Read More

Tahun 2030 Bukan Cuma Krisis, Tapi Tsunami Finansial Terbesar?

Dunia modern terlihat sibuk dan maju. Tapi di balik layar, ada sistem keuangan yang berdiri di atas riba, utang digital, dan kontrol tak kasat mata. Tulisan ini bukan ramalan kiamat. Ini ajakan untuk membuka mata—tentang bagaimana bank bisa menciptakan uang dari udara, bagaimana riba memperbesar jurang kaya-miskin, dan bagaimana teknologi seperti CBDC bisa jadi alat kontrol total. Di akhir, kita tak ditinggal tanpa harapan—karena solusi dimulai dari keputusan kecil hari ini.
Read More
Drama di Balik Transaksi Nontunai
Read More

Mengintip Drama di Balik Transaksi Nontunai

Saat Anda menempel kartu di mesin EDC atau memindai QRIS, dalam tiga detik, data uang Anda berpindah tangan berkali-kali. Ada acquirer yang ingin pembayaran lancar, issuer yang khawatir soal keamanan, jaringan global seperti Visa dan pemain lokal seperti GPN yang berebut dominasi. Di balik layar, sebuah drama singkat namun sengit terjadi: cepat atau aman, longgar atau ketat? Semua berebut dalam milidetik. Inilah panggung tak kasat mata yang menentukan nasib transaksi Anda—dan uang Anda—dalam sekali klik.
Read More
Bahagia Tak Dijual, Tapi Bisa Dibeli
Read More

Bahagia Tak Dijual, Tapi Bisa Dibeli

Bahagia bisa dibeli, asal tahu caranya. Uang bukan jaminan bahagia, tapi alat. Di tangan yang tepat, ia jadi investasi kebahagiaan: untuk berbagi, menolong, atau mengejar mimpi. Tapi di tangan yang salah, uang hanya jadi sumber stres dan kepalsuan. Lebih dari itu, bahagia sejati tak butuh saldo besar—cukup syukur, sabar, dan taubat. Dunia bilang: tambah uangmu, tambah bahagiamu. Para ulama bilang: tambah taqwamu, itulah bahagiamu. Mana yang benar? Mungkin keduanya. Karena bahagia bukan soal punya banyak, tapi tahu kapan cukup.
Read More
Gubernur dikritik
Read More

Kenapa Kita Suka Kabur Kalau Idola Dikritik?

Kenapa kita kabur saat idola dikritik? Mungkin bukan soal politik, tapi soal otak dan tubuh. Otak tak suka cerita yang ruwet. Tubuh bereaksi seolah diserang harimau. Kita juga takut dicoret dari “geng” kalau beda pendapat. Kritik terasa mengancam, padahal bisa jadi cermin. Jangan buru-buru tutup telinga. Tarik napas. Dengarkan. Karena mendukung bukan berarti menutup mata, tapi berani melihat sisi lain.
Read More
Naik Kuda Mati Menuju Masa Depan
Read More

Naik Kuda Mati Menuju Masa Depan

Banyak yang berpikir mereka sedang berkuda menuju masa depan. Padahal, yang ditunggangi sudah lama mati. Proyek gagal, sistem kerja usang, strategi kuno—dipertahankan dengan SOP baru, pelatihan tambahan, dan rapat yang makin panjang. Kita bukan kekurangan solusi, tapi keberanian untuk turun. Dunia berubah, tapi banyak yang masih sibuk menyikat bangkai dan menyebutnya “aset”. Artikel ini bukan motivasi. Ini tamparan halus. Atau mungkin keras, tergantung seberapa kuat Anda mencengkeram pelana.
Read More