Waktu atau masa, adalah karunia yang paling mahal dari Tuhan yang perlu perhatian kita untuk menjaganya, tetapi kebanyakan dari kita malah mudah sekali menyia-nyiakannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya, yang artinya :

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran”. 
— [Al-‘Ashr:1-3]

Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah menunjukkan pentingnya masa atau waktu. Didalamnya terdapat keajaiban-keajaiban, terjadi kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah mengingatkan pentingnya kita dalam memanfaatkan waktu.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. 
— [HR Bukhari, no. 5933]

Hadits ini memberitahukan bahwa waktu adalah nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi banyak manusia tertipu dan mendapatkan kerugian terhadap nikmat ini.

Mereka lebih menyibukkan waktunya dengan hal sia-sia, padahal mereka bisa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat bagi agama atau dunianya.

Diantara mereka bahkan ada yang mengisinya dengan hal-hal yang haram (ini adalah orang yang paling tertipu dan rugi), karena mereka melakukan perkara yang akan menyeretnya kepada hukuman Allah di dunia dan di akhirat.

Ingat, pahami dan jalankan ini dulu, karena ini adalah urusan yang utama sebelum kita lanjutkan ke rahasia selanjutnya.

Investasi Waktu

“Time is free, but it’s priceless. You can’t own it, but you can use it. You can’t keep it, but you can spend it. Once you’ve lost it you can never get it back.”

— Harvey Mackay

Kalau Anda belum punya uang untuk diinvestasikan, maka investasikanlah waktu Anda.

Kita semua punya waktu yang sama 24 jam.
Seumpama itu koin uang, maka setiap hari kita diberi 24 keping untuk diinvestasikan. Faktanya, terbanyak keping tersebut dihabiskan untuk belanja saja, dan luput untuk diinvestasikan.

“Change your 24 hours and you will change your life.”

— Eric Thomas

Kebanyakan orang tidak menjadi lebih baik dari lima tahun lalu karena mereka hampir tidak menginvestasikan waktu untuk meningkatkan diri dalam ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan networking mereka.

Mereka banyak menghabiskan 24 jam setiap harinya untuk tidur, makan, mandi, santai, ngobrol, media sosial, dan termasuk bekerja. Semua hal itu adalah waktu yang dibelanjakan (spent).

Bekerja memang menghasilkan uang. Namun, waktu yang digunakan bekerja pada hakekatnya adalah waktu yang ditukarkan dengan uang. Pekerjaan beres, Anda dibayar. Selesai. Sifatnya jangka pendek.

Orang-orang sukses yang mungkin Anda kenal sekarang, dulunya juga tidak punya uang seperti kebanyakan orang lainnya. Bedanya, mereka menginvestasikan waktunya, selain tentu ada yang dibelanjakan.

Ada dua cara untuk menginvestasikan waktu : pertama adalah untuk menjalin jaringan rekanan (networking), dan kedua untuk meningkatkan kemampuan diri (self improvement).

Bagi seorang pengusaha pemilik bisnis, kegiatan sehari-hari mereka ibarat menginvestasikan waktu. Ketika dia menemui rekanan atau klien, dia sedang membangun networking. Ketika dia mencari solusi untuk masalah klien, dia sedang berinvestasi pada kemampuan diri.

Sebaliknya bagi kebanyakan karyawan, ketika dia mengerjakan tugas-tugas pekerjaan, sebenarnya yang terjadi adalah dia hanya menukarkan tenaganya untuk bayaran di akhir bulan (hanya pertukaran). Orang yang ditemui ketika dia bekerja dalam menyelesaikan tugasnya, juga bukanlah networking dia (tapi networking perusahaan), jadi hal ini tidak disebut investasi.

Tetapi, ketika seorang karyawan mencari solusi buat klien perusahaan, dan hal tersebut juga ternyata bisa meningkatkan kemampuan dirinya, maka itu investasi. Namun bisa juga tidak, bila kegiatannya dia itu hanya untuk digunakan dalam jangka pendek.

Nah…, untuk membedakan apakah kegiatan Anda merupakan investasi atau hanya sekedar membelanjakan waktu, adalah hasil jangka panjang.

Kalau kegiatan itu memberikan manfaat jangka panjang, maka itu adalah investasi waktu. Kalau hasilnya hanya jangka pendek (tugas pekerjaan selesai lalu dibayar) maka itu hanyalah pembelanjaan waktu, yaitu pertukaran waktu Anda dengan uang.

Jadi seharusnya, bekerja sambil investasi waktu.

Cara Investasi Waktu

Berikut beberapa tips tentang cara menginvestasikan waktu Anda dengan lebih baik.

  1. Buat perencanaan.
    Alokasikan waktu untuk memikirkan bagaimana menggunakan waktu Anda secara efisien. Anda bisa merencanakan hal-hal yang akan Anda lakukan sepanjang hari atau minggu. Tugas sederhana ini hanya membutuhkan beberapa menit tetapi memungkinkan Anda untuk menghemat waktu berjam-jam kemudian.
  2. Membaca.
    Membaca sesuatu, apapun yang bisa meningkatkan diri Anda. Saya telah menulis tentang Mengapa Tidak Suka Membaca Membuat Kamu Jauh Tertinggal
  3. Tonton video dokumenter informatif
    Hal ini mungkin akan menginspirasi Anda, menggerakkan Anda, mengguncang Anda, beberapa mungkin mengerikan dan membuat Anda marah, tetapi Anda akan belajar tentang sesuatu.
  4. Asah keterampilan Anda
    Anda perlu mengasah keterampilan, atau mempelajari keterampilan baru. Orang yang paling sukses adalah pembelajar seumur hidup. Mereka selalu mencari peluang untuk belajar, baik sendiri maupun dengan bekerja bersama orang lain. Cobalah untuk melakukan setidaknya satu aktivitas yang merangsang mental Anda dalam sehari. Itu bisa apa saja, misalnya coding, mencoba memecahkan teka-teki yang sulit, belajar bahasa baru, menulis cerita, atau mencari ide bisnis. Jagalah agar otak Anda tetap tajam.
  5. Jaga kesehatanmu
    Tidak ada gunanya mencapai tujuan-tujuan hidup Anda jika kesehatan Anda terganggu. Menjadi terlalu sibuk tidak berarti mengorbankan kesehatan Anda. Jadikan prioritas untuk menjaga kesehatan Anda dengan makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menerapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Jangan lupa bahwa Anda hanya bisa melakukan hal-hal yang Anda inginkan, sejauh yang dimungkinkan oleh kesehatan Anda.
  6. Bangun hubungan yang solid
    Menginvestasikan waktu untuk membangun hubungan yang langgeng dengan orang-orang yang “penting” tidak boleh dianggap remeh. Orang penting itu bisa keluarga Anda, teman, rekan bisnis, mentor, guru, dll.
    Investasikan waktu bersama orang-orang penting tersebut dahulu sebelum mengalokasikan waktu untuk aktivitas lain.
  7. Wujudkan !
    Banyak waktu terbuang untuk memikirkan alasan-alasan. Terlalu banyak orang memilih untuk menyalahkan hal lain karena tidak bisa mencapai tujuan mereka. Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil yang selalu Anda inginkan tanpa melakukan apapun. Jadi, alih-alih menunggu atau membuat alasan, lakukan dan wujudkanlah. Waktu Anda lebih baik dihabiskan untuk mengambil langkah-langkah kecil, daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali.

Dan juga, jangan lupa untuk bahagia. Lakukan sesuatu yang membuat hati Anda senang. Ambil jeda waktu istirahat diantara siklus kerja keras Anda.


Sekarang, coba Anda pikirkan.
Dalam sehari ini, berapa jam telah Anda investasikan untuk membangun networking ? Berapa jam pula telah Anda investasikan untuk diri Anda dalam meningkatkan kemampuan diri yang bernilai jual ?

Jika sejam pun tidak, atau bahkan tidak ada sama sekali, maka pantas jika tidak ada kemajuan dalam hidup Anda.

Waktu yang Anda pakai bekerja adalah waktu yang Anda belanjakan.
Waktu yang Anda pakai untuk membangun networking dan meningkatkan nilai jual diri, itulah waktu yang Anda investasikan.

Jika Anda ingin menjadi hebat dalam hidup dan menjalani kehidupan tanpa penyesalan, hal nomor satu yang harus Anda lakukan dengan waktu adalah INVESTASI WAKTU.

“The key is in not spending time, but in investing it.”

— Stephen R. Covey

3 Kunci Miliarder Sukses Download

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Berpikir Ala Jenius Dengan First Principle Thinking
Read More

Berpikir Ala Jenius Dengan First Principle Thinking

Cara berpikir para jenius di dunia memiliki satu kesamaan, yaitu mereka banyak berpikir tentang cara mereka berpikir. Elon Musk dan juga beberapa entrepreneur hebat lainnya menggunakan kerangka kerja yang disebut dengan First Principle untuk menyusun pemikiran mereka. Sebuah kerangka cara berpikir (penalaran), dengan cara menggali suatu hal sampai ke esensi dasarnya, sehingga hal itu tidak lagi diselimuti oleh asumsi-asumsi lain, dan tidak bisa diurai lebih dalam lagi. Kemudian dari esensi dasar itu, dibangun sebuah pemikiran sendiri. Bagaimana Anda juga bisa melakukannya ?
Read More