Apa Itu Fail Fast?

Fail Fast – Learn Faster – Succeed Sooner

Apakah Anda orang yang gigih dalam memperjuangkan bisnis Anda ?
Apakah Anda membuat MVP sebelum peluncuran skala penuh produk Anda ?


WD-40

Banyak dari kita punya kaleng WD-40 di rumah kita.
Tetapi mungkin, sebagian besar Anda belum pernah mendengar kisahnya.

WD-40 adalah nama merek dagang dari semprotan minyak anti air, yang mampu menembus bagian yang macet, menghilangkan kelembapan dan melumasi hampir semua benda.

Dikembangkan pada tahun 1953 oleh Norm Larsen, pendiri Rocket Chemical Company.

WD-40, adalah singkatan dari Water Displacement formula ke-40, yang pada awalnya dirancang sebagai cairan anti air dan pencegah korosi, yang kemudian ternyata memiliki banyak kegunaan di seputar rumah tangga.

Awalnya, Larsen berusaha membuat formula untuk mencegah korosi pada rudal nuklir, dengan menggantikan genangan air yang menyebabkannya.

Lantas, mengapa diberi nama WD-40 ?

Karena 39 formula anti air sebelumnya yang dirancang oleh Larsen, gagal.


Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan.
Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut.

Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat.

Fail faster, succeed sooner” adalah jargon di bidang desain inovasi, yang dikaitkan dengan David Kelley, pendiri IDEO. Ini sangat populer di kalangan engineer, perancang industri dan proses, juga orang-orang kreatif.

Konsep fail fast juga sering dikaitkan dengan Lean Startup nya Eric Ries, yang merupakan adopsi dari Lean Manufacturing nya Toyota.

Konsep besar lean startup adalah iterasi, yaitu build-measure-learn.

Dana minimal digunakan untuk melakukan iterasi rancangan produk yang memenuhi kriteria minimal yang dibutuhkan pemakai (MVP), mengujicobakannya, dan mengembangkannya kembali sesuai feedback dari pemakai.

Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.

Inilah yang dimaksud sebagai “fail fast

Yang harus diingat, “fail fast” adalah rangkaian proses iterasi dan feedback pada tingkat produk, bukan bisnis.

Karena, konsep “fail fast”, kadang disalahpahami bahwa kita harus pivot, atau bahkan berhenti, lalu memulai startup baru lagi dari awal.

Nanti kita bahas di tulisan selanjutnya !

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More