Kepemimpinan tidak diperoleh dengan mempelajari teori manajemen.
Kepemimpinan itu tentang apa yang dilakukan, bukan yang cuma dikatakan.

Pemimpin itu hadir terlihat, ia memberi contoh.

Kepemimpinan itu bukan hak istimewa, bukan soal urutan, bukan tentang siapa yang punya banyak uang, dan bukan juga soal jabatan.

Kepemimpinan itu tentang tanggung jawab.
Dan menjadi populer itu bukan tugas pemimpin.


Dua belas tahun lalu, tanggal 5 Agustus 2010, tepat setelah jam makan siang, sebagian dari tambang tembaga San Jose di Chili utara runtuh, menjebak 33 pria (berusia 19 sampai 63 tahun), menjadi “tahanan” 700 meter di bawah tanah.

Dunia menunggu selama 17 hari sebelum para penambang itu bisa berkomunikasi, mengabarkan bahwa mereka masih hidup.

Lalu, butuh 52 hari lagi sebelum akhirnya mereka bisa ditarik melalui lubang yang sempit, ke tempat yang aman. Saat itu, kita bisa menonton drama penyelamatan mereka di televisi.

Orang menghormati mereka, karena solidaritas mereka yang tinggi dalam menghadapi krisis, serta kemampuan mereka dalam bertahan dari kelaparan.

Para penambang selamat dari cobaan itu melalui upaya dan kepemimpinan yang luar biasa.

Luis Urza yang menjadi mandor pada saat peristiwa terjadi, menyadari betapa seriusnya kecelakaan itu. Ia segera mengambil tanggung jawab, mengatur 32 orang lainnya untuk bertahan hidup dalam jangka panjang, serta berperan untuk menaikkan mental mereka.

Dia juga membuat peta rinci kondisi tambang tersebut dalam rangka membantu upaya penyelamatan, dan berkoordinasi intens dengan para penyelamat di permukaan.

Dia adalah orang terakhir yang diselamatkan, dan masih tetap tenang, dan masih sempat berkomentar kalau itu shift kerjanya yang paling lama.

“Banyak orang menjadi pimpinan, hanya sedikit yang mampu jadi pemimpin”.

Hal Yang Dilakukan Pemimpin Hebat

Terjebak selama tiga bulan dalam kegelapan, di bawah bebatuan setinggi ratusan meter, merupakan pengalaman yang luar biasa bagi 33 penambang tersebut.

Peristiwa luar biasa itu bisa memunculkan contoh luar biasa tentang kerja tim dan kepemimpinan.

Pelajaran dari mereka dapat membantu para pemimpin dan tim saat ini, dalam keadaan yang jauh lebih biasa.

1. Seorang pemimpin akan melangkah maju ke depan.

Luis Urza adalah mandor yang ditunjuk unntuk bekerja shift pada saat peristiwa tambang runtuh. Urza yang berusia 54 tahun saat itu, menyadari keseriusan situasi, kemudian melangkah maju untuk memimpin situasi itu.

Ketika para penambang akhirnya diselamatkan, satu per satu, Urza adalah orang yang terakhir diselamatkan, dua puluh jam setelah orang pertama diselamatkan. Urza memimpin dengan memberi contoh sampai akhir.

2. Seorang pemimpin memiliki visi dan perencanaan.

Saat gua tambang runtuh, Urza segera mengumpulkan anak buahnya, dan mulai membuat rencana.

Dia mengumpulkan makanan dan sumber daya lainnya, membuat rencana mengalokasikannya.

Dia mengirim regu pengintai untuk menilai situasi dan mencari rute penyelamatan.

Dia dengan cepat mengatur orang-orang dengan sebuah rencana.

Urza mengisi kekosongan kepemimpinan, yang secara potensial bisa menyebabkan kelompok itu berubah menjadi kekacauan.

Dia juga membuat rencana cadangan.

Penyelamat di atas tanah mengebor untuk menjangkau dan membebaskan para penambang yang terperangkap. Mereka mengebor tiga lubang terpisah menggunakan tiga jenis peralatan yang berbeda, dan tiga jenis pendekatan yang berbeda. Dengan melakukan itu, mereka mengelola risiko mengantisipasi salah satu pendekatan akan gagal.

Hal itu membangun kepercayaan di antara para penambang, bahwa penyelamat melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan mereka.

3. Seorang pemimpin menetapkan peran dan berkomitmen pada kerjasama tim

Para penambang mengorganisir diri mereka ke dalam sebuah tim, masing-masing dengan peran yang berbeda. Ada yang menjadi tenaga medis, ada spesialis komunikasi, yang lainnya berfokus pada penyediaan dukungan spiritual dan psikologis.

Dengan menetapkan peran pada sebuah tim, pemimpin memastikan bahwa semua tugas penting tercakup, dan orang-orang tidak saling “menginjak”.

Setiap anggota tim seperti merasa mereka mengendalikan sesuatu di lingkungan mereka yang sangat sulit.

Para penambang tahu, bahwa kerjasama tim akan sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka.

Hal Yang Tidak Dilakukan Pemimpin Hebat

Kepemimpinan itu juga tentang kepercayaan.

Faktanya (yang lucu), begitu banyak orang yang menginginkan kepercayaan, tetapi sedikit yang pantas mendapatkannya, dan jauh lebih sedikit lagi yang bisa mempertahankannya.

Pada sebuah perusahaan.
Sebagian besar karyawan mempercayai pimpinan mereka, awalnya tanpa keraguan, sampai suatu saat kepercayaan itu rusak.

Mereka mempercayakan karirnya dengan harapan dan janji, bahwa pimpinan mereka akan menjaga dan mengembangkan diri mereka secara profesional, tetapi itu tidak selalu terjadi.

Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada saat Anda menyadari bahwa manajer atau pimpinan Anda tidak seperti yang Anda pikirkan, bahwa mereka tidak mampu, atau tidak mau mendukung Anda.

Bad leaders care about who is right. Good leaders care about what is right.

— Simon Sinek

Inilah tanda-tanda bahwa pimpinan Anda mungkin tidak mendukung Anda, dan itulah hal-hal yang tidak dilakukan oleh seorang pemimpin hebat :

1. Mereka tiba-tiba lupa

Saya bisa mengerti bahwa orang punya saat-saat lupa. Tetapi ada titik di mana menjadi terlalu pelupa sekarang menjadi kebiasaan.

Integritas adalah segalanya sebagai pemimpin.

Kata-kata sangat berharga untuk dipegang, itulah sebabnya orang akan kecewa mendengar betapa pimpinannya melupakan sesuatu yang sudah mereka katakan secara terbuka, baik di depan umum, online, atau secara rahasia.

Kasus lupa yang tiba-tiba ini, akan berdampak langsung pada kepercayaan karyawan untuk “curhat” kepada pimpinan itu, dan pada akhirnya berdampak pada kesungguhan mereka dalam melakukan pekerjaan.

Pimpinan yang tiba-tiba lupa ini bisa muncul pada: mengklaim ide-ide yang bukan milik mereka, tidak mengizinkan seseorang cuti padahal sudah sesuai prosedur, lupa untuk follow up lagi percakapan seputar pengembangan diri, dan/atau tentang promosi.

2. Mereka tidak berani langsung

Ada saat untuk mengatakan, atau untuk menghadapi secara langsung. Sebuah hal yang membedakan seorang yang pengecut.

Semua orang berharap pimpinan mereka memiliki keberanian untuk mengatakan kebenaran, alih-alih menutup-nutupi dengan perkataan manis, atau bahkan langsung berbohong tentang sesuatu hal.

Dibutuhkan kepercayaan diri untuk memimpin, tetapi juga dibutuhkan transparansi.

Jika Anda sebagai pimpinnan tidak bisa langsung, maka jangan katakan apa-apa sampai Anda bisa.

Tidak ada yang suka perasaan disingkirkan.

Kasus ini biasanya muncul pada: tidak menyetujui promosi karyawan yang telah layak, mendiskusikan keadaan organisasi atau tim mereka, dan yang nomor satu, harus memecat seseorang.

3. Mereka tidak bertanggung jawab

Memiliki seorang pimpinan yang mengatakan tentang satu hal, tetapi tidak konsisten melakukannya, atau bahkan melakukan hal lain, akan menimbulkan pandangan yang buruk.

Pemimpin yang menghindari tanggung jawab memiliki cara untuk membiarkan orang-orangnya tergelincir, yang pada akhirnya berakhir buruk bagi semua orang yang terlibat.

Menjadi seorang pemimpin adalah peran penuh waktu bukan hobi paruh waktu.

Tidak bertanggung jawab ini biasanya muncul pada: tidak hadir ketika tenggat waktu paling penting (dan kemudian hanya muncul ketika sudah lewat), mereka menyerahkan rapat yang penting untuk Anda, dan nomor satu, suka menjanjikan dan kurang memberikan waktu, dan terus begitu.

Rangkuman

The most powerful leadership tool you have is your own personal example.

Kepemimpinan yang paling efektif saat ini bukanlah tentang keahlian teknis dan memiliki semua jawaban. Ini tentang menjadi manusia, menunjukkan kerentanan, terhubung dengan orang-orang, dan untuk mampu mengeluarkan potensi mereka.

Anda tidak harus menjadi pemimpin terbaik di dunia, tetapi Anda harus berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri.

Anda berhutang itu kepada orang-orang Anda dan organisasi.

Jika versi terbaik Anda masih belum cukup, pertimbangkan untuk mendapatkan dukungan dari orang lain.

Untuk karyawan, jika Anda kurang terlayani, kurang dihargai, atau hanya dilemparkan kebelakang, Anda juga punya pilihan, dan berhutang pada diri sendiri untuk mengubah situasi Anda.

Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca.

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Pemimpin yang tidak memiliki gelar
Read More

Pemimpin Yang Tidak Memiliki Gelar

Pemimpin itu bukan tentang jabatan, bukan tentang posisi, bukan struktur organisasi. Ini adalah sebuah cerita nyata pada tatanan kehidupan modern saat ini, tentang keberhasilan dalam karir, bisnis, maupun kehidupan. Seorang pemimpin hebat tidak harus memiliki gelar
Read More
Bisakah Meniru Budaya Perusahaan Lain?
Read More

Bisakah Meniru Budaya Perusahaan Lain?

Budaya perusahaan (organisasi) mendefinisikan cara berperilaku setiap individu dalam organisasi tersebut. Budaya perusahaan yang kokoh mampu membuat persaingan dengan kompetitor menjadi tidak relevan. Perusahaan Anda bahkan tidak perlu mengkhawatirkan persaingan. Apa yang diperlukan untuk membentuk budaya perusahaan yang kuat ? Apakah bisa menyalin best practice budaya dari perusahaan lain yang sudah terbukti berjalan bagus ?
Read More