Orang Sok Pintar

Pintar itu terlihat. Sok pintar itu kelihatan.

positive senior man in eyeglasses showing thumbs up and looking at camera
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Mungkin Anda pernah menjumpai orang yang kelihatannya pintar.
Dia rajin memberi komentar tentang apapun yang sedang tren.

Dia punya kepercayaan diri yang luar biasa.

Ketika ia memiliki secuil informasi tentang suatu hal, ia merasa sangat berpengetahuan, dan tiba-tiba menjadi ahli.

Orang ini akan berbicara panjang lebar mengenai suatu topik, dan menyatakan bahwa dirinya benar, sementara pendapat orang lain salah.

Bahkan, ia juga bisa saja memercayai informasi yang salah, dan dengan percaya diri menyebarkannya pada orang lain.

Bisa jadi orang ini mengalami “Dunning-Kruger Effect

Sebuah efek yang diungkapkan oleh dua orang psikolog sosial, yaitu David Dunning dan Justin Kruger.

Orang yang “menderita” efek ini, mempunyai bias kognitif, atau kekeliruan dalam menilai dan berpikir, mengenai kemampuan yang dimilikinya.

Dengan kata lain, inilah orang-orang sok pintar.

Orang yang mengalami efek itu, akan MERASA unggul dalam pengetahuan maupun kemampuan yang dimilikinya. Tetapi, ia tak menyadari jika pengetahuan dan kemampuannya itu masih jauh berada di bawah orang lain.

Orang itu percaya kalau ia lebih pintar dan lebih mampu, padahal kenyataannya tidak.

Ini terjadi karena kombinasi antara kesadaran diri yang buruk, dan kemampuan kognitif yang rendah, sehingga membuatnya terlalu tinggi dalam menilai kemampuan diri sendiri.

Jika dibiarkan, kekeliruan informasi dari orang sok pintar ini, bisa menyebar dan mungkin menyebabkan keresahan (hoax).

Kognitif adalah proses internal manusia saat berpikir, yang membuat seseorang mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu hal, sehingga ia mendapatkan pengetahuan dari proses itu.

Free 3 Kunci Miliarder Sukses



Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More