Mengapa Banyak Akademisi Gagal Membangun Bisnis?

Ketika kamu membaca habis 100 buku masak terbaik di dunia, apakah itu akan membuatmu menjadi seorang chef ?

Jelas tidak kan ?

Saat kamu ikut kursus kuliner terbaik di dunia, membuat catatan-catatan lengkap di setiap kelas, namun TIDAK PERNAH berlatih memasak di dapur, apakah itu akan membuatmu jadi chef hebat ?

Tidak mungkin juga kan ?

Karena MUSTAHIL belajar memasak tanpa berkecimpung di dapur.

Masterchef Australia

Seorang chef hebat harus tahu cara menggunakan peralatan dapur, mengatur panas api, merasakan makanan, mengetahui kualitas makanan, tekstur, rasa, dll.

Apa Beda Akademisi Dengan Wirausahawan?

Sama seperti seorang chef yang tidak bisa menguasai seni memasak dengan hanya duduk di kelas saja, maka kita tidak mungkin menjalankan bisnis hanya dengan mempelajari teori-teori.

Seorang akademisi, sebagian besar perhatiannya adalah pada mempelajari pengetahuan entrepreneurship (kemudian mengajarkannya), sedangkan wirausahawan, sebagian besar fokusnya adalah pada menghadapi kenyataan bisnis di lapangan.

Dengan kata lain, sementara wirausahawan MELAKSANAKAN dan mewujudkan sesuatu, konsep akademik biasanya tetap berada di ruang kelas, dengan buku pedoman, dan buku catatan.

Image source: College of DuPage

Inilah sebabnya mengapa entrepreneurship sangat jarang diajarkan di sekolah.

Mungkin ada sedikit sekolah yang memiliki semacam kelas “entrepreneurship”, tetapi kenyataannya yang menyedihkan adalah, kebanyakan itu adalah propaganda sekolah saja, hanya mengajarkan wacana kosong.

Bahkan perguruan tinggi bisnis top di dunia kebanyakan mengajarkan manajemen bisnis, BUKAN entrepreneurship.

Menjalankan bisnis yang ada (manajemen) adalah ilmu, dapat dipelajari, diukur, dievaluasi, dan dikuasai.

Entrepreneurship sebaliknya, adalah SENI menghadapi banyak variabel dan perubahan.

Entrepreneurship tidak dapat diajarkan dengan mudah, karena seperti halnya seorang chef, paling baik mempelajarinya adalah dengan melakukan.

Bukan berarti tidak ada akademisi yang berhasil baik menjalankan bisnis, tapi kebanyakan dari mereka akan GAGAP, lalu gagal begitu terjun langsung di lapangan.

Dan seorang wirausahawan mungkin tidak akan berhasil menjalankan bisnis yang berkelanjutan, tanpa didukung ilmu manajemen yang baik.

Elite Success Blueprint

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More