Kita kilas balik.
Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft adalah dua perusahaan teknologi terbesar dan paling inovatif di dunia.
Apple meluncurkan komputer Macintosh yang revolusioner pada tahun 1984, sementara Microsoft mengembangkan sistem operasi Windows yang populer untuk komputer pribadi.
Namun, persaingan antara kedua perusahaan sangat ketat, dengan masing-masing berusaha untuk mendominasi pasar komputer pribadi.
Di tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya di pasar komputer, berada dalam kesulitan keuangan yang parah, dan di ambang kebangkrutan. Mereka meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft.
Microsoft setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen, dengan syarat bahwa Apple akan menggunakan produk Microsoft Office di komputernya, dan membatalkan perselisihan hukum yang sedang berlangsung atas penggunaan graphical user interface.
Walaupun keputusan Apple untuk meminta bantuan dari Microsoft kontroversial dan konteksnya sulit, itu ternyata adalah sebuah langkah yang cerdas. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk-produk baru, dan memperkuat bisnisnya.
Steve Jobs diundang masuk lagi sebagai CEO, untuk memimpin perombakan besar-besaran perusahaan. Saat itu, Jobs mengatakan, “Microsoft tidak hanya memberikan kita uang. Mereka juga memberikan kita keyakinan, bahwa kita bisa berhasil”.
Dia lalu menghilangkan lini produk yang tidak menguntungkan, memangkas biaya-biaya, berfokus pada inovasi, dan mengarah pada pengembangan produk seperti iMac, iPod, dan iPhone, yang menjadi sangat sukses.
Kembalinya Steve Jobs ke Apple merupakan titik balik dalam sejarah Apple. Visi, kepemimpinan, dan inovasinya membantu mengubah Apple menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia.
Perhatiannya terhadap detail, dan estetika desain tanpa kompromi, menginspirasi generasi desainer dan pengusaha, dan warisannya terus memengaruhi industri teknologi hingga hari ini.
Pelajaran Dari Apple – Microsoft
- Pertama, ada saat kemenangan dan ada saat kesulitan yang bersifat sementara, yang itu bisa berubah dengan cepat, dan bahkan perusahaan terbesar pun mengalaminya.
- Kedua, penting bagi Anda untuk terus berinovasi dan terus menemukan cara untuk memperkuat bisnis Anda. Belajar dari kegagalan dan kesuksesan, terus bergerak maju dengan kemauan untuk beradaptasi dan berubah
- Ketiga, kepemimpinan sangat penting dalam kesuksesan perusahaan Anda. Dengan kepemimpinan yang tepat, visi dan aksi yang jelas, perusahaan Anda akan mampu mengatasi tantangan, dan mencapai kesuksesan.
- Keempat, meminta bantuan (bahkan ke pesaing Anda) bukanlah tanda kelemahan, melainkan upaya yang bisa membantu perusahaan Anda mengatasi tantangan.
- Kelima, persaingan bisnis yang sehat tidak dilakukan dengan saling menjatuhkan, tetapi dengan meningkatkan value perusahaan Anda, dan bahkan bisa bekerjasama dengan pesaing.