Karena 5 Hal Inilah Aku Bisa Tahu Siapa Presiden Pilihanmu

Pilihan yang Anda buat di pemilihan umum adalah cerminan siapa diri Anda sebenarnya.

Ungkapan “Kalian Akan Dipimpin Oleh Orang Yang Seperti Kalian” menegaskan bahwa pemimpin suatu kelompok, komunitas, atau bahkan bangsa, cenderung mencerminkan nilai dan perilaku masyarakatnya. Alias, Anda memilih pemimpin yang menjadi refleksi dari nilai-nilai, kepentingan, dan identitas Anda sendiri.

Ini lebih dari sekadar memberikan suara, ini adalah pernyataan tentang siapa diri Anda sebagai individu dalam konteks masyarakat.

Karena 5 Hal Inilah Aku Bisa Tahu Siapa Presiden Pilihanmu

Paling tidak, ada 5 faktor utama yang mempengaruhi Anda dalam memilih seorang pemimpin:

  • Pertama, keberpihakan kepada pemimpin yang dianggap akan memenuhi manfaat pribadi. Keberlangsungan bisnis atau kepentingan Anda sekarang, akan tetap aman dengan terpilihnya pemimpin itu.
  • Kedua, pemilihan berdasarkan kesamaan isu atau pandangan politik. Anda punya kesamaan kepentingan.
  • Ketiga, preferensi terhadap pemimpin yang sejalan dengan identitas pribadi atau ideologis. Anda punya kesesuaian ideologi.
  • Keempat, kesamaan latar belakang atau nilai-nilai antara pemilih dan pemimpin. Anda punya latar belakang, dan atau nilai-nilai pandangan hidup yang sama.
  • Kelima, pemimpin yang terlihat aktif memperjuangkan kebutuhan pemilih. Dia sedang memperjuangkan kebutuhan Anda.

Saya benar?


Baiklah, ini tentang hal lain lagi.

Dalam realitas politik, seringkali calon pemimpin ternyata punya dukungan (backup) dari pihak yang sama dengan calon lainnya. Ini yang membuat sebagian orang berpikir bahwa semua pilihan akan sama saja.

Meskipun demikian, keputusan kebijakan yang diambil, juga akan dipengaruhi oleh isi hati dan pikiran pemimpin itu sendiri. Bagaimanapun kuatnya dukungan dari luar, nilai-nilai dan keyakinan pribadi pemimpin dapat memainkan peran penting dalam menentukan arah kebijakan.

Sekarang berkaitan tentang kecerdasan.

Kecerdasan dalam memilih bukan semata-mata mengikuti arus mayoritas. Pemilih cerdas adalah mereka yang mampu memadukan hati nurani dengan evaluasi performa dan attitude pemimpin yang dipilih.

Pemilih cerdas tahu, bahwa dia tidak hanya memilih satu figur, tetapi juga ikut membentuk arah masa depan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil waktu, dalam memahami nilai-nilai dan visi calon pemimpin, serta sejauh mana mereka mencerminkan nilai-nilai yang Anda pegang.

Tidak hanya melihat pada janji-janji kampanye, tetapi juga melihat tindakan konkret dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh calon pemimpin.


Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More