Kapan Bisnis Anda Harus Pivot?

“Tune In, Hook Up” adalah slogan awal dari situs kencan video YouTube yang diluncurkan pada Pebruari tahun 2005.

Situs youtube awal
Situs Youtube awal.

Tapi, konsep itu tidak pernah bisa terbang lepas landas.

Maka, ketika salah satu founder menyadari bahwa para pengguna menggunakan situs mereka dengan cara berbeda dari yang mereka maksudkan, mereka melakukan pivot.

Terobosan datang ketika Co-Founder Jawed Karim memposting video pertama yang terkenal, mengatakan, “gajah punya belalai yang sangat, sangat, sangat panjang”.

Hal itu mengispirasi pengguna lain untuk memposting video-video konyol tentang diri mereka sendiri di situs YouTube.

Mulai saat itulah YouTube beranjak terbang, dan selanjutnya adalah sejarah.


Pivot dalam dunia bisnis adalah melakukan perubahan strategi untuk mengarahkan bisnis ke situasi yang lebih menguntungkan.

Itu berarti membuat perubahan, atau berbelok ke arah yang baru.

Saat ini di bisnis Anda, “Apakah Anda tetap melanjutkan yang sekarang, ataukah pivot ?”

Pivot bukanlah hal yang buruk, tetapi banyak founder yang salah paham tentang kapan waktunya melakukan pivot.

Atau bahkan tidak tahu bedanya pivot dengan inovasi.

Seringnya adalah, mereka tidak sengaja mempelajari sesuatu, dan kemudian membuat perubahan pada produk atau strategi pemasaran mereka berdasarkan apa yang telah mereka pelajari.

Paling tidak ada 3 area yang bisa Anda pelajari pada bisnis Anda.

  • Produk.
    Ketahui bagian apa dari produk Anda lebih diinginkan pelanggan daripada yang lain.
  • Pelanggan.
    Ketahui segmen pelanggan baru yang bersedia membayar lebih untuk produk Anda daripada pelanggan Anda saat ini.
  • Problem.
    Saat Anda berbicara dengan pelanggan dan melakukan penelitian, Anda menemukan bahwa mereka memiliki masalah yang jauh lebih besar daripada yang Anda coba selesaikan.

Nah, jika menurut Anda bisnis Anda perlu pivot, ambil jeda sebentar.

Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar telah mempelajari sesuatu yang membuat Anda berpikir bahwa Anda perlu melakukan pivot, atau Anda hanya mencoba membuat perubahan tanpa informasi.

image source: google

Ingat, setiap jenis pivot memerlukan perubahan besar pada model bisnis Anda.

Satu-satunya waktu Anda harus pivot adalah, ketika Anda mempelajari sesuatu yang begitu signifikan tentang produk, pelanggan, atau problem, sehingga Anda harus membuat perubahan mendasar pada bisnis Anda.

Yang penting pada akhirnya bukanlah apakah Anda benar atau salah, tetapi seberapa cepat Anda belajar dari semua cara Anda yang salah, dan bagaimana Anda mengeksekusinya.


Kode Voucher Diskon 50% : CGPT50

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More