Pedagang identik dengan seorang PENJUAL, atau wiraniaga.
Sebagian besar penjual tidak pernah bisa menjadi pengusaha yang menjalankan bisnis berkelanjutan. Sedangkan, banyak pengusaha (entrepreneur) belum pernah bisa menjual, bahkan sebuah pensil.
Ada anggapan bahwa ketika pedagang berhasil menjual barang dalam jumlah besar, apalagi terus-menerus, maka mereka punya bisnis yang baik. Ternyata itu anggapan yang salah.
Penjualan itu bukan bisnis, itu bagian dari bisnis.
Dr. Indrawan Nugroho dalam salah satu videonya, menjelaskan ini dengan sangat menarik.
Perbedaan Pedagang Dan Pengusaha
Memahami perbedaan antara seorang pedagang dan seorang pengusaha tidaklah sulit.
Seorang pengusaha adalah orang yang menginvestasikan waktu, pikiran, tenaga, dan uangnya untuk merealisasikan sebuah sebuah visi. Ia dituntut untuk punya kemampuan dalam menjalankan sebuah bisnis yang berkelanjutan dan mempunyai value.
Seorang pedagang atau penjual, adalah orang dengan kemampuan khusus dalam menjual produk atau jasa secara LEBIH SERING, dan untuk itu dia mendapatkan gaji, komisi, bonus, bahkan opsi saham.
Seorang penjual bisa menjadi seorang pengusaha, seorang pengusaha bisa menjadi seorang penjual. Namun, tidak semua penjual bisa menjadi seorang pengusaha, atau seorang pengusaha punya kemampuan untuk menjual.
Seorang pengusaha berusaha menyelesaikan masalah dengan menciptakan produk atau layanan, dan mampu membawa produk atau layanan itu ke pasar. Dia mengembangkan rencana bisnis dan rencana pemasaran. Dia tidak hanya menginvestasikan uangnya, tetapi juga mempelajari pasar, mengembangkan produk / layanan, mengembangkan strategi pemasaran, dan strategi hubungan masyarakat, baik offline maupun online.
Seorang penjual tidak menguasai hal-hal di atas. Dia mungkin menjadi bagian dari pengembangan seorang pengusaha, tetapi selalu sebagai mitra, atau sebagai karyawan. Dia akan mengikuti arahan, dan didelegasikan tugas-tugas tertentu untuk menjalankan bisnis.
Peran penjual hanya untuk mendorong produk atau layanan, menghasilkan penjualan, menghasilkan dividen untuk dirinya sendiri dan untuk perusahaan. Uangnya tidak “dipertaruhkan”, melainkan pekerjaannya.
Seorang pengusaha melihat sesuatu secara keseluruhan, mampu mewujudkan ide menjadi kenyataan, bisa melihat apa yang tidak dilihat orang lain, dan mampu melihat gambaran besarnya.
Seorang penjual adalah orang yang melihat dalam bentuk tunggal. Dia hanya mencari sesuatu untuk kepentingannya sendiri.
Seorang pengusaha berpikir tentang menciptakan lapangan kerja melalui bisnisnya. Bisakah bisnisnya memberi nafkah untuk orang lain ? Ini bahkan tidak terlintas di benak si penjual.
Penjual hanya memahami dunia bisnis dalam hal kebutuhan pribadinya. Mungkin dia tidak tertarik membayar upah kepada siapa pun. Dia hanya tertarik pada imbalan uang tunai, gaji, dan komisi. Dia hanya fokus pada dirinya sendiri, dan tidak pada orang lain.
Seorang pengusaha memiliki kemampuan untuk memilih tenaga penjualan yang paling efektif. Ia punya pilihan untuk memilih apa yang dia inginkan. Apakah seorang penjual yang elegan, yang lambat, yang agresif, atau yang sangat baik dalam membangun hubungan, yang itu semua tergantung pada sifat produk / layanan.
Terakhir, tidak ada yang salah atau benar dengan menjadi pedagang (penjual) atau pengusaha. Masing-masing punya peran istimewa.
Hanya saja, jangan salah gaya.
Dan bagi Anda yang ketemu mereka, kini Anda sudah tahu bedanya.
Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.