Anda adalah rata-rata dari 5 orang yang paling sering bersama Anda.

Dan dalam gambaran yang lebih besar, Anda adalah refleksi dari orang-orang yang memberikan Anda nasihat terbaik.

Dalam bukunya Big Potential, Shawn Achor mengatakan, untuk mendapatkan potensi terbaik, koneksi Anda haruslah luas, tapi Anda harus selektif dalam memilih orang-orang di circle terdekat Anda.

Mereka yang harus Anda pilih adalah :

  1. The Pillars
    Orang-orang yang mampu memberi Anda dukungan tulus (tanpa syarat), dan bisa jadi tempat bersandar buat Anda di saat-saat sulit.
  2. The Bridges
    Orang-orang yang bisa menghubungkan Anda dengan orang lain, atau peluang-peluang baru.
  3. The Extender
    Orang-orang yang bisa mendorong Anda keluar dari zona nyaman Anda, mendorong ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Proses Mendapatkan Mentor

Orang-orang yang hebat, melihat kehidupan sebagai proses belajar.

Mereka tidak pernah berhenti belajar.

Maka, Anda harus mengelilingi diri Anda dengan orang yang bisa membuat Anda belajar.

Bertemu orang baru, dan belajar dari mereka.

Karena, tidak semuanya bisa dipelajari dari sekolah, internet atau perpustakaan. Terkadang satu-satunya cara untuk maju adalah belajar langsung dari seseorang yang tahu betul, seorang mentor.

Perbedaan Mentor, Coach, Konsultan, Trainer

Sebelumnya, Anda harus memahami dulu perbedaannya.

Istilah-istilah itu sekilas nampak sama, dan mungkin menimbulkan kebingungan buat Anda. Inilah penjelasannya :

Mentor

Mentor adalah seseorang yang sudah pernah melakukan, dan berpengalaman di bidangnya (been there – done for that), sehingga ia bisa menuntun, memberikan petunjuk kepada Anda yang ingin belajar di bidang tersebut.

Ia akan mempercepat proses belajar Anda, dan menghindari membuat kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Jadi fokusnya lebih ke pengembangan diri Anda, hubungan baik antara mentor dengan Anda, dan bukan kepada pencapaian tujuan tertentu.

Coach

Seorang coach melakukan proses coaching dengan bertanya dan menggali pemikiran Anda. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan.

Semua ide dan pemikiran berasal dari Anda.

Coach hanya akan membantu Anda untuk berpikir, menggali insights, dan menjadikan pemikiran Anda terstruktur.

Kemudian setelah itu, dia akan memastikan Anda untuk melakukan apa yang telah Anda pikirkan.

Jadi dia lebih ke accountability partner Anda.

Konsultan

Seorang konsultan adalah orang yang memberikan konsultasi dan pemecahan masalah yang Anda hadapi (problem solving).

Konsultan akan mengerjakan keseluruhan pekerjaan untuk Anda, dan bahkan Anda tidak harus tahu caranya.

Nanti, Anda hanya akan menerima hasil akhir dari pekerjaan tersebut.

Contoh: konsultan pajak, konsultan manajemen, konsultan marketing, konsultan corporate planning.

Trainer

Seorang trainer adalah orang yang melakukan pelatihan kepada peserta, dengan tujuan untuk melakukan transfer skill / kemampuan kepada peserta pelatihan, agar mereka bisa menguasai skill tersebut.

Sebuah training dilakukan dengan banyak melakukan praktek.

Seorang trainer mampu memecah sebuah aktifitas yang kompleks, menjadi langkah – langkah yang mudah dipahami dan diterapkan peserta.

Mengapa Anda Harus Punya Mentor?

Sebanyak 76% profesional yang bekerja, percaya bahwa seorang mentor penting untuk pertumbuhan, tetapi ternyata, lebih dari 54% tidak punya mentor.

Penelitian tentang pentingnya punya mentor, dengan jelas mengungkapkan, bahwa orang-orang yang punya mentor memiliki kinerja yang lebih baik, kemajuan dalam karir mereka lebih cepat, dan bahkan mengalami lebih banyak kepuasan dalam pekerjaannya.

Masalahnya seringkali banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan mentor, atau cara menjalin hubungan dengan mentor.

menntoring

11 Kriteria Mentor Yang Harus Anda Cari

Memilih seorang mentor bisnis yang tepat adalah langkah penting dalam perjalanan Anda untuk sukses. Berikut adalah beberapa kriteria spesifik yang harus Anda pertimbangkan saat mencari mentor yang hebat.

1. Pengalaman bisnis yang luas

Seorang mentor yang hebat biasanya memiliki pengalaman bisnis yang luas, termasuk berapa lama dia telah berbisnis. Pengalaman yang panjang biasanya menghasilkan pengetahuan yang mendalam tentang berbagai aspek bisnis.

2. Reputasi yang baik

Mentor Anda harus memiliki reputasi yang baik dalam industri atau bidang yang relevan. Mereka harus dihormati oleh rekan-rekan sejawat dan memiliki rekam jejak yang bisa dipercaya.

3. Kesuksesan dan pencapaian

Memahami sejauh mana mentor telah mencapai kesuksesan dalam bisnisnya adalah penting. Itu bisa mencakup pencapaiannya seperti pertumbuhan perusahaan, keuntungan, ekspansi nasional/internasional, atau pengenalan produk yang sukses di pasar.

4. Kemampuan untuk mentransfer pengetahuan

Mentor yang baik harus mampu mentransfer pengetahuannya kepada Anda dengan cara yang bisa Anda pahami dan terapkan dalam bisnis Anda sendiri.

5. Keahlian di bidang tertentu

Jika Anda memiliki bidang tertentu yang ingin Anda tekuni (misalnya, teknologi, manufaktur, pemasaran), carilah mentor yang memiliki keahlian khusus di bidang tersebut. Mereka mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam.

6. Komitmen dan keterlibatan

Mentor yang hebat harus punya komitmen dan keterlibatan dalam perjalanan Anda. Mereka harus bersedia berinvestasi waktu dan upaya untuk membimbing Anda.

7. Keterbukaan dan kemampuan mendengarkan

Seorang mentor yang baik juga harus memiliki kemampuan mendengarkan yang baik, dan bersedia mendengarkan ide-ide Anda. Mereka harus terbuka terhadap pertanyaan Anda dan berbagi wawasan dengan jujur.

8. Tim-nya punya loyalitas

Meskipun Anda mungkin menyoroti kesuksesan individu mentor, adalah juga penting untuk memahami sejauh mana mereka memiliki rekam jejak dalam membangun dan mempertahankan tim yang loyal. Kemampuan mereka untuk memotivas,i dan memimpin tim, juga relevan.

9. Nilai dan filosofi yang selaras

Penting untuk mencari mentor yang memiliki nilai dan filosofi bisnis yang selaras dengan Anda. Ini akan memudahkan kerjasama dan pemahaman yang lebih baik.

10. Responsif dan fleksibilitas

Bisnis selalu berubah, jadi mentor yang hebat harus responsif terhadap peluang-peluang baru, dan fleksibel dalam eksekusi, serta mampu beradaptasi dengan perubahan tren dan lingkungan bisnis.

11. Jaringan yang luas

Mentor yang memiliki jaringan yang luas dapat membantu Anda membangun hubungan yang berharga di industri Anda. Ini bisa membuka pintu untuk peluang bisnis dan kolaborasi. Ini bukan tentang bagaimana mentor mengenal orang lain, tetapi bagaimana orang-orang mengenal baik nilai mentor Anda.


    Ingatlah bahwa mendapatkan mentor yang hebat bisa menjadi tantangan, dan Anda mungkin harus berbicara dengan beberapa kandidat potensial sebelum menemukan yang tepat. Selain itu, jangan takut untuk memodifikasi kriteria ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Yang paling penting adalah memastikan bahwa mentor yang Anda pilih dapat membantu Anda tumbuh dan berkembang dalam bisnis Anda.

    8 Langkah Cara Mendapatkan Mentor

    Tanpa mentoring, mungkin tidak akan ada perusahaan seperti Apple, tidak ada para seniman hebat, dan para pemimpin industri kita tidak akan berada di posisi mereka sekarang.

    Seorang mentor mampu mengangkat semangat Anda, dan “menyalakan api”di dalam diri Anda, untuk benar-benar menguasai suatu keahlian yang Anda inginkan.

    Inilah langkah-langkah bagi Anda untuk mendapatkan mentor :

    1. Tentukan tujuan dan kebutuhan spesifik Anda

    Tuliskan tujuan karir atau bisnis Anda, dengan kriteria SMART.
    Lalu, buat list beberapa hambatan terbesar untuk mencapainya.

    Kebutuhan Anda yang spesifik ini, akan membantu Anda untuk memutuskan “jenis” mentor yang harus Anda cari.

    Mungkin Anda perlu mengembangkan keterampilan baru, memperluas networking Anda di sektor tertentu, atau membangun kepercayaan diri dalam melakukan percakapan.

    Dengan terlebih dahulu memahami di mana Anda ingin berada, serta peluang dan “celah” terbesar untuk mencapainya, Anda akan bisa mengidentifikasi seorang mentor seperti apa yang benar-benar bisa membantu Anda.

    2. Tulis kriteria mentor ideal Anda

    Berdasarkan langkah 1 tadi, tentang tujuan dan apa yang Anda butuhkan untuk membantu mencapainya, pikirkan bagaimana seorang mentor yang akan bisa membantu Anda.

    Tuliskan tipe mentor seperti apa yang bisa membantu Anda dalam meraih peluang terbesar dan/atau menavigasi tantangan Anda.

    Jadilah spesifik disini (langkah 1).

    Mungkin Anda membutuhkan seseorang yang bisa membantu Anda menyelesaikan suatu proyek, memperkenalkan kepada orang-orang pada tingkat tertentu dalam industri tertentu, atau melatih Anda melakukan negosiasi yang sulit.

    Dalam kriteria itu, pastikan juga untuk menyertakan “why”, seperti halnya sebuah perusahaan ingin calon karyawannya memahami tujuan yang lebih besar dari perusahaan mereka.

    Jelaskan mengapa me-mentoring Anda, dia akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar.

    Pastikan Anda menggunakan kriteria ini saat akan mencari calon mentor, sehingga mereka akan tahu, mengapa Anda meminta mentoring kepadanya, dan agar dia lebih bersedia membantu Anda.

    3. Cari mentor pada jaringan tingkat kedua Anda

    Anda saat ini tentu sudah punya teman-teman yang sudah terkoneksi (kenal) secara langsung. Nah, jaringan tingkat kedua, adalah orang-orang yang menjadi koneksi teman-teman Anda itu.

    Jaringan tingkat kedua, bisa juga Anda artikan sebagai orang yang menurut Anda punya keahlian dua tingkat di atas Anda.

    Mereka bisa berasal dari jaringan LinkedIn Anda, koneksi profesional, atau orang yang Anda temui di seminar / konferensi.

    Penting untuk diingat, meskipun orang-orang itu sibuk, saat mereka diminta untuk menjadi mentor, itu adalah hal yang membanggakan buat mereka, dan itu sebuah sanjungan baginya.

    Anda tidak perlu malu untuk mengajukan permintaan, bahkan jika Anda berpikir tidak mungkin orang tersebut bisa meluangkan waktu untuk Anda.

    Biarkan mereka yang menilai itu.

    4. Cara membuat permintaan

    Meminta seseorang untuk menjadi mentor Anda untuk pertama kali, kedua kalinya, dan bahkan ketiga kalinya mungkin membuat Anda canggung.

    Tapi Anda harus menghilangkan perasaan tidak nyaman itu.

    Mintalah waktu sebentar untuk bicara lewat telpon.
    Coba saja dulu dengan bertanya kepadanya tentang sesuatu.

    Pada kesempatan itu, Anda bisa mempelajari tentang dia, apa minatnya, hal-hal apa yang membuat dia bersemangat.

    Setelah tahu lebih banyak satu sama lain, jika ada kecocokan, maka semakin besar peluang Anda untuk minta mentoring kepadanya.

    5. Lakukan pertemuan pertama.

    Anda memiliki dua tujuan dalam pertemuan pertama itu dengan calon mentor Anda.

    Pertama,
    Anda perlu menentukan apakah orang ini benar-benar mentor yang tepat untuk Anda.

    Kedua,
    cari tahu apakah dia terbuka dengan permintaan Anda untuk me-mentoring Anda.

    Bagaimana Anda melakukan percakapan akan terserah pada Anda, tetapi secara umum, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut :

    • Buat mudah orang tersebut, cari lokasi yang nyaman buat dia, di cafe shop misalnya. Siapkan segala sesuatunya, dan buat pertemuan itu tanpa tekanan dan berlangsung nyaman.
    • Kenali lebih lanjut orang tersebut dalam pembicaraan itu.
    • Buat permintaan yang jelas, “Saya sangat menikmati percakapan ini. Apakah oke kalau saya ingin bertemu lagi dengan Anda nanti sebulan lagi ?”
    • Ucapkan terima kasih, lalu follow up lagi melalui email untuk mengucapkan terima kasih lagi.

    6. Pertemuan berikutnya

    Setelah orang tersebut mengonfirmasi bahwa dia mau bertemu lagi dengan Anda, kirimlah email yang mengusulkan agenda, yang itu mengisyaratkan ide, bahwa ini adalah hubungan jangka panjang.

    Misalnya, “Dalam pertemuan kita berikutnya , saya berharap bisa berlangsung lebih cepat untuk menghemat waktu Bapak/Ibu, dan kalau boleh saya akan bertanya lebih spesifik, yang saya pikir Bapak/Ibu bisa menjawabnya.”

    7. Buat prosesnya terstruktur dan terukur

    Setelah Anda melakukan satu atau dua obrolan ringan, coba ajukan pertanyaan yang lebih formal, apakah orang tersebut bersedia bertemu Anda sebulan sekali selama enam bulan ke depan, atau sampai Anda merasa cukup ?

    Jika memang dia bersedia, pertimbangkan untuk membuat catatan (dokumen) satu halaman sederhana, yang menguraikan apa yang akan Anda capai dalam enam bulan bersama.

    Meskipun mungkin tampak sedikit berlebihan, itu mungkin akan membantu menambah kejelasan bagi Anda dan mentor Anda.

    Itu juga akan membantu Anda untuk menetapkan agenda yang jelas pada setiap pertemuan.

    8. Dukung mentor Anda

    Secara umum, semakin Anda mempunyai pola pikir memberi dalam hubungan personal dan networking Anda, semakin banyak orang yang akan berada di sekitar Anda.

    Dan mereka akan mempercayai Anda.

    Nah, jika Anda ingin mendapatkan mentor yang luar biasa, rahasianya adalah memberi, memberi, dan memberi.

    Dukung mereka.

    Cari cara bagaimana Anda bisa membantu mereka yang bisa membuat mereka WOW !

    Anda harus melakukannya dengan tulus.

    Niat Anda haruslah ingin memberi, yaitu bagaimana Anda bisa memberikan dukungan.

    Ini adalah beberapa area yang bisa Anda berikan ke seseorang yang lebih sukses daripada Anda, untuk mendukungnya :

    • Marketing dan sales
    • Makanan, berat badan dan kesehatan
    • Spiritual, tujuan dan makna
    • Hobi, passion, amal
    • Relasi

    Anda dan mentor Anda, harus membangun hubungan otentik berdasarkan keinginan bersama untuk tumbuh dan belajar, yang itu akan membuat diskusi menjadi relevan dan menarik bagi kedua belah pihak.

    Semoga bermanfaat, terima kasih telah membaca, dan silakan berikan komentar.

    Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
    0 Shares:
    You May Also Like
    Berpikir Ala Jenius Dengan First Principle Thinking
    Read More

    Berpikir Ala Jenius Dengan First Principle Thinking

    Cara berpikir para jenius di dunia memiliki satu kesamaan, yaitu mereka banyak berpikir tentang cara mereka berpikir. Elon Musk dan juga beberapa entrepreneur hebat lainnya menggunakan kerangka kerja yang disebut dengan First Principle untuk menyusun pemikiran mereka. Sebuah kerangka cara berpikir (penalaran), dengan cara menggali suatu hal sampai ke esensi dasarnya, sehingga hal itu tidak lagi diselimuti oleh asumsi-asumsi lain, dan tidak bisa diurai lebih dalam lagi. Kemudian dari esensi dasar itu, dibangun sebuah pemikiran sendiri. Bagaimana Anda juga bisa melakukannya ?
    Read More