Hal Yang Seharusnya Tidak Istimewa

people looking at the view of the hagia sophia grand mosque
Photo by Şahin Sezer Dinçer on Pexels.com

Sultan Muhammad Al Fatih dikenal sebagai pemimpin yang hebat, ahli dalam banyak bidang, dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun.

Sejak kecil, beliau belajar dengan sejumlah ulama terbaik. Al Quran, hadits, dan fikih adalah materi-materi pertama yang diajarkan hingga ia benar-benar menguasai dan memahaminya.

Ia juga menerima ilmu-ilmu lainnya seperti matematika, astronomi, sejarah, pelajaran militer, baik secara teori maupun praktek.

Pemimpin terbaik dengan prajurit terbaik ini, menaklukan Konstantinopel pada 1453 yang mengakhiri riwayat Kekaisaran Romawi Timur.

Pasca penaklukan itu, beliau melakukan ekspedisi beruntun ke wilayah Eropa.

  • Tahun 1459, ia menaklukkan negeri-negeri Serbia
  • Tahun 1460, menaklukkan negeri-negeri Mora, Swedia
  • Tahun 1462, menaklukkan negeri-negeri Valachia
  • Tahun 1463-1479, menaklukkan Albania.

Ia juga menata dalam negerinya, membangun daulah yang modern mendahului masanya.

Melakukan reformasi di bidang pendidikan dengan membuat jenjang-jenjang pendidikan dasar, menengah, menengah, lalu universitas.


Kita kembali ke masa sekarang…

Kemungkinan Anda pernah menyaksikan, pegawai satu perusahaan yang begitu membanggakan “kebijakan” di perusahaannya, lewat posting mereka di media sosial.

Misalnya tentang kemudahan shalat fardhu tepat waktu di perusahaannya, atau program-program membaca Al Quran di jam-jam tertentu, atau tunjangan pengganti buka puasa sunnah, program ketaatan kepada orang tua, penyelenggaraan majelis ilmu, dan hal-hal baik lainnya.

Sebagai seorang muslim yang beriman, tentu saja kita sangat senang melihatnya. Ini hal yang sangat baik, tidak ada keraguan tentang itu.

Memang seharusnya begitu.


Pada masa kini, hal-hal di atas kebanyakan tidak menjadi perhatian (bahkan pada perusahaan yang pemiliknya mengaku muslim sekalipun).

Prioritas utama kebanyakan perusahaan adalah menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Waktu yang ada harus digunakan sepenuhnya untuk meraih tujuan itu.

Kapitalis dan sekuler dianggap cara berpikir maju.

Maka, perusahaan yang memberikan keleluasaan dan kenyamanan untuk melakukan kegiatan ibadah dan belajar ilmu agama bagi karyawannya, menjadi hal yang istimewa, dan menjadi sesuatu yang dibanggakan.

Sesuatu yang seharusnya itu melekat pada diri setiap muslim, sekarang menjadi istimewa jika melakukannya.


Selangkah demi selangkah degradasi kejayaan Islam.
Kemunduran bagi iman seorang muslim.

Anda harus sekuat tenaga membalikkan keadaan, khususnya bagi Anda seorang pemimpin.

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More