Salah satu tugas pemimpin adalah menghasilkan pemimpin baru lainnya.
Kalau bisa yang jauh lebih hebat !
Legacy seorang pemimpin terwujud pada seberapa banyak orang terinspirasi dan belajar dari pemimpin tersebut.
Sayangnya, ada beberapa pemimpin yang fokus pada kecerdasan dan pemikiran mereka sendiri. Mereka bertujuan untuk menjadi orang yang paling pintar di dalam organisasi. Bagi mereka, agar terlihat pintar, maka orang lain harus tampak bodoh.
Pemimpin yang terbaik, menggunakan kecerdasan mereka untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan dari orang-orang di sekitar mereka. Membuat orang-orang tersebut menjadi lebih cerdas dan lebih hebat jika berada di dekatnya.
Pemimpin Multiplier Vs Diminisher
Liz Wiseman dan Greg McKeown, dalam bukunya yang berjudul Multipliers: How the Best Leaders Make Everyone Smarter mengidentifikasi pemimpin menjadi 2 tipe, yaitu pemimpin multiplier dan lawannya, pemimpin diminisher.
Pemimpin multiplier adalah pemimpin yang mendorong pertumbuhan dan kreativitas dari karyawannya, sedangkan pemimpin diminisher adalah mereka yang menghambat dan menghendaki agar karyawannya tidak terlalu menonjol.
Para pemimpin multiplier melihat kecerdasan dalam berbagai versi dan percaya bahwa kecerdasan itu akan terus berkembang. Mereka menganggap bahwa semua orang memiliki kecerdasan untuk mencari tahu dan memecahkan segala permasalahan yang datang.
Mereka juga percaya bahwa kecerdasan dan kemampuan itu bisa dilipatgandakan dan dikembangkan, tanpa memerlukan tambahan investasi yang lebih besar.
Mereka juga meyakini bahwa masih ada orang-orang di dalam organisasi yang berpotensi besar, tetapi belum muncul. Orang-orang tersebut hanya perlu diberikan dorongan agar seluruh kemampuan terbaik mereka keluar, dengan cara kepemimpinan yang tepat
Sebaliknya,
Para pemimpin diminisher, memandang kecerdasan sebagai sesuatu yang elit dan langka. Mereka mempercayai bahwa orang yang benar-benar cerdas itu susah untuk ditemukan, dan itu sudah ada pada diri mereka. Bahkan mereka menyimpulkan bahwa orang lain tidak akan pernah mampu mengetahui dan menyelesaikan suatu hal tanpa bantuan mereka.
Mereka sering berpikir bahwa tim dia lah yang telah bekerja dengan keras dan orang-orang terbaik mereka lah yang usahanya paling maksimal.
Mereka juga menyimpulkan bahwa untuk meraih meraih tujuan yang lebih besar membutuhkan tambahan sumber daya yang lebih banyak lagi.
Pemikiran mereka sepertinya terlihat bagus, namun hal inilah yang menyebabkan kesempatan untuk memaksimalkan sumberdaya yang telah ada, menjadi terabaikan.
Perbedaan Prinsip Pemimpin Multiplier Dan Diminisher
Terdapat lima hal prinsip yang membedakan pemimpin multiplier dengan pemimpin diminisher :
- Dalam menarik bakat dan mengoptimalkan potensi.
- Diminisher adalah “pendiri kerajaan”, penentu segala sesuatunya.
- Multiplier adalah para penarik bakat dan memunculkan potensi orang lain.
- Dalam penciptaan lingkungan agar muncul pemikiran terbaik.
- Diminisher adalah para penguasa tirani.
- Multiplier adalah para penguasa demokratis (cenderung bebas)
- Dalam mengembangkan tantangan
- Diminisher adalah pemimpin yang merasa mengetahui semua hal.
- Multiplier membuat tantangan bagi siapa saja untuk menyelesaikan suatu hal.
- Dalam memutuskan atau diskusi
- Diminisher adalah pembuat keputusan mutlak.
- Multiplier adalah para pencipta diskusi dan adu argumentasi.
- Dalam memberikan tanggung jawab dan akuntabilitas
- Diminisher adalah para pengatur hingga hal-hal kecil (micro-manage).
- Multiplier adalah para pemberi kepercayaan dan tanggungjawab.
Kadang seorang pemimpin mengembangkan kecerdasan mereka dengan cara bertanya tentang berbagai hal untuk menemukan jawaban yang utuh. Sehingga mereka akan cenderung untuk memberikan pertanyaan yang mereka telah mengetahui jawabannya.
Namun, pemimpin multiplier tidak merasa harus mengetahui seluruh jawaban dari setiap pertanyaan. Mereka akan bertanya tentang hal yang jauh lebih besar, lebih provokatif, dan lebih menarik. Dengan begitu, mereka berharap akan bisa mencapai hal-hal yang belum pernah mereka bayangkan.
Mindset Pemimpin Multiplier
Kemampuan seorang pemimpin untuk mengeluarkan seluruh potensi kecerdasan yang ada di dalam organisasi, bergantung pada mindset yang dibawa dalam hidupnya.
Pola pikir (mindset) para pemimpin multiplier adalah bukan tentang seberapa banyak pengetahuan yang mereka miliki, melainkan tentang seberapa banyak akses yang bisa mereka miliki pada pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain. Yaitu, seberapa banyak potensi kecerdasan yang bisa mereka munculkan untuk digunakan dalam organisasi.
Para multiplier merupakan para pemimpin yang memiliki berbagai sudut pandang serta berfokus pada kecerdasan yang dimiliki orang lain. Biasanya mereka selalu memperoleh hasil yang lebih baik dengan laju yang lebih cepat.
Para multiplier berpikir bahwa terdapat banyak orang cerdas di mana-mana yang akan mampu memecahkan masalah serta tantangan kompleks, dan menjadi semakin cerdas dalam prosesnya. Mereka berpikir bahwa tugas utama mereka adalah membawa orang-orang yang tepat agar bisa bekerjasama dalam satu environment dengan membebaskan pemikiran terbaik mereka.
Para multiplier membuat keputusan dengan mengajak orang lain berdiskusi, dengan tujuan bukan hanya memperoleh keputusan yang kuat, tapi juga untuk mengembangkan kecerdasan kolektif, serta agar organisasi mereka selalu berada dalam kondisi siap.
Pemimpin multiplier berinvestasi pada kesuksesan orang lain, mengajar dan melatih setiap anggota timnya. Mereka akan selalu senang bertukar pendapat, berbagi ide dan mereka bertanggung jawab. Mereka sadar bahwa mereka tidak akan selalu bisa hadir setiap saat, oleh karena itu mereka akan selalu memastikan bahwa karyawan harus tetap bisa memberikan yang terbaik, walau tanpa kehadiran mereka.
Mereka mendefinisikan otoritas, berinvestasi pada sumber daya, dan membuat orang lain menjadi bertanggung jawab.
Karakteristik Pemimpin Multiplier
Para pemimpin multiplier mengharapkan hal-hal luar biasa dari para karyawannya dan mereka mendorong para karyawan untuk mencapai hasil yang juga luar biasa.
Berikut beberapa karakteristik dan sifat mereka :
- Tegas dan “cerewet”.
Mereka membuat orang lain merasa pandai dan merasa mampu. Mereka mampu melihat banyak hal pada diri karyawannya dan mengharapkan hal luar biasa yang bisa dimunculkan dari para karyawannya. - Sense humor yang cukup tinggi.
Dalam menghadapi segala hal, mereka tidak ingin terlalu kaku dan serius. Mereka bisa mencairkan suasana dengan joke-joke yang tepat dengan situasi dan kondisi. - Mampu menertawai dirinya sendiri.
Karena mereka tidak merasa perlu pamer terhadap kecerdasan yang mereka miliki, mereka bisa melihat sisi komedi dalam segala bentuk kekeliruan dan kesalahan, bahkan dalam masalah hidup. Rasa humor mereka membuat orang disekitarnya merasa terangkat beban permasalahannya. - Pendengar yang baik.
Para multiplier membuka ruang, menginginkan kinerja yang terbaik, dan membentuk siklus pembelajaran yang cepat. Mereka ini adalah pendengar yang penuh semangat. - Selalu belajar
Mereka belajar dari siapa saja untuk memenuhi hasrat mereka akan pengetahuan. Mereka mendengarkan dan menyimak apa yang orang lain ketahui dan menyerap itu sebagai pengetahuan bagi dirinya. - Memberikan ruang bagi kesalahan
Mereka membebaskan orang lain untuk berbuat salah selama menjadikan hal itu sebagai pelajaran agar menjadi lebih baik. - Tidak mudah menyerah
Para multiplier adalah orang yang tidak kenal kata menyerah dalam kamus hidupnya. Mereka meyakini bahwa selalu ada jalan keluar untuk setiap tantangan.
Menjadi Pemimpin Multiplier
Jika Anda ingin menjadi pemimpin multiplier, darimana harus memulainya ?
Pemimpin multiplier memancing keluar peluang, mengatasi tantangan, dan menghadirkan kepercayaan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa membuat Anda menjadi seorang multiplier :
- Uji kemampuan kepemimpinan Anda secara ekstrim dengan fokus pada perbaikan kelemahan Anda dan mengembangkan bakat utama Anda ke tingkat yang jauh lebih tinggi.
- Gali dan pahami karakteristik pemimpin multiplier, lalu biarkan perilaku dan prakteknya berjalan mengalir secara alami.
- Pilih salah satu praktek dari salah satu prinsip pemimpin multiplier dan terus lakukan itu, paling tidak selama 30 hari.
Contoh,
Anda bisa praktekkan salah satu prinsip pemimpin multiplier di atas, dalam menarik dan mengoptimalkan bakat. Maka ada empat praktek yang bisa Anda lakukan :
- Mencari bakat di manapun dan kapan pun.
- Menemukan kecerdasan yang istimewa dari tiap orang.
- Memanfaatkan kelebihan orang lain secara optimal.
- Menghilangkan segala hal yang penghambat kemampuan dan kecerdasan orang lain.
Untuk menjadi seorang pemimpin multiplier, Anda perlu berkomitmen dalam jangka waktu yang panjang.
Anda harus bersedia memberikan yang terbaik dari diri Anda terlebih dahulu, membiarkan opini kaku Anda menjadi opini yang bisa diterima orang lain (sudut pandang yang empatik), mengakui secara jujur kesalahan yang Anda lakukan (baik kepada diri sendiri maupun pada masyarakat) .
Untuk menjadi seorang pemimpin multiplier, Anda tidak bisa meraihnya dengan cara yang cepat. Anda harus mempertahankan momentum, melakukan perulangan, konsisten, serta melakukan penguatan.
Menjadi seorang pemimpin multiplier bisa dimulai dengan melakukan satu praktek dulu, kemudian ulang berkali-kali, camkan dalam pikiran, dan lakukan tindakan yang konsisten.
Anda juga bisa memulai dengan pertanyaan seperti ini kepada diri sendiri :
- Apa yang membuat orang lain di sekitar saya bisa menjadi lebih cerdas dan lebih mampu ?
- Apa yang bisa didapatkan dan digali oleh orang di sekitar saya jika saya memberikan mereka kebebasan ruang dan waktu ?
- Bagaimana cara agar saya bisa mendapatkan pikiran secara utuh dari tim atau organisasi saya ?
- Bagaimana cara saya bisa melipatgandakan kecerdasan orang lain ?
Menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini terus menerus setiap saat akan membuat Anda menemukan jawaban dan tindakannya. Jika Anda melakukan hal ini selama setahun atau lebih, maka akan terbentuk pembelajaran yang mendalam, serta terbangun penguasaan yang kokoh.
Selamat datang pemimpin baru !