Ketika kamu membaca habis 100 buku masak terbaik di dunia, apakah itu akan membuatmu menjadi seorang chef ?
Jelas tidak kan ?
Saat kamu ikut kursus kuliner terbaik di dunia, membuat catatan-catatan lengkap di setiap kelas, namun TIDAK PERNAH berlatih memasak di dapur, apakah itu akan membuatmu jadi chef hebat ?
Tidak mungkin juga kan ?
Karena MUSTAHIL belajar memasak tanpa berkecimpung di dapur.
Seorang chef hebat harus tahu cara menggunakan peralatan dapur, mengatur panas api, merasakan makanan, mengetahui kualitas makanan, tekstur, rasa, dll.
Apa Beda Akademisi Dengan Wirausahawan?
Sama seperti seorang chef yang tidak bisa menguasai seni memasak dengan hanya duduk di kelas saja, maka kita tidak mungkin menjalankan bisnis hanya dengan mempelajari teori-teori.
Seorang akademisi, sebagian besar perhatiannya adalah pada mempelajari pengetahuan entrepreneurship (kemudian mengajarkannya), sedangkan wirausahawan, sebagian besar fokusnya adalah pada menghadapi kenyataan bisnis di lapangan.
Dengan kata lain, sementara wirausahawan MELAKSANAKAN dan mewujudkan sesuatu, konsep akademik biasanya tetap berada di ruang kelas, dengan buku pedoman, dan buku catatan.
Inilah sebabnya mengapa entrepreneurship sangat jarang diajarkan di sekolah.
Mungkin ada sedikit sekolah yang memiliki semacam kelas “entrepreneurship”, tetapi kenyataannya yang menyedihkan adalah, kebanyakan itu adalah propaganda sekolah saja, hanya mengajarkan wacana kosong.
Bahkan perguruan tinggi bisnis top di dunia kebanyakan mengajarkan manajemen bisnis, BUKAN entrepreneurship.
Menjalankan bisnis yang ada (manajemen) adalah ilmu, dapat dipelajari, diukur, dievaluasi, dan dikuasai.
Entrepreneurship sebaliknya, adalah SENI menghadapi banyak variabel dan perubahan.
Entrepreneurship tidak dapat diajarkan dengan mudah, karena seperti halnya seorang chef, paling baik mempelajarinya adalah dengan melakukan.
Bukan berarti tidak ada akademisi yang berhasil baik menjalankan bisnis, tapi kebanyakan dari mereka akan GAGAP, lalu gagal begitu terjun langsung di lapangan.
Dan seorang wirausahawan mungkin tidak akan berhasil menjalankan bisnis yang berkelanjutan, tanpa didukung ilmu manajemen yang baik.