Mengapa selalu saja ada orang yang tertipu ?
Karena keserakahan.
Investasi yang tertipu hampir selalu karena tergiur imbalan tinggi. Keserakahan memang berkarib dengan penipu.
Ingin cepat kaya adalah satu bentuk keserakahan.
Ia ingin jauh melebihi kebutuhan dasar untuk hidup yang berlaku pada umumnya.
Mungkin banyak orang sudah capek bekerja tapi tidak juga segera jadi kaya.
Begitu melihat tawaran investasi dengan imbalan tinggi, sensor “ingin cepat kaya” menyala. Begitu sensor itu menyala, akal rasional nya meredup.
Mereka akan sulit untuk diingatkan.
Secara emosional mereka akan membangun pertahanan diri.
Sama persis dengan orang yang sedang jatuh cinta.
Sama juga dengan pendukung pilihan presiden tertentu.
Skema cepat kaya sudah jelas adalah penipuan.
Satu-satunya yang cepat kaya adalah mereka yang menjual skema cepat kaya kepada Anda.
Ada aksioma dalam hidup, yang berkaitan dengan apa yang tampak seperti “uang mudah”.
Ini sebenarnya klise, tapi aturan bijak ini layak untuk diikuti :
Jika kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, biasanya memang tidak menjadi kenyataan.
Ingin menjadi kaya itu sah saja, boleh.
- Bill Gates (Microsoft), membutuhkan waktu 12 tahun untuk menjadi trilyuner.
- Sergey Brin & Larry Page (Google), membutuhkan waktu 8 tahun untuk menjadi trilyuner.
- Jeff Bezos (Amazon) butuh 4,5 tahun untuk menjadi trilyuner.
- Mark Zuckerberg (Facebook) membutuhkan waktu 4 tahun untuk menjadi trilyuner.
- Tapi, butuh waktu belasan/puluhan tahun buat Chairul Tanjung untuk jadi trilyuner
Seperti yang Anda lihat pada contoh di atas, kaya “cepat” tidak diciptakan secara linier, tetapi secara eksponensial.
Tapi bagaimana mereka melakukannya?
Mereka semua menggunakan leverage bisnis :
- Waktu orang lain
- Uang orang lain
- Bakat & skill orang lain
- Keunggulan teknologi