“If your business depends on you, you don’t own a business — you have a job. And it’s the worst job in the world because you’re working for a lunatic!”
— Michael E. Gerber
Jika bisnis selalu bergantung kepadamu, itu berarti kamu tidak mempunyai sebuah bisnis (perusahaan), melainkan sebuah pekerjaan, dan itu adalah jenis pekerjaan yang paling buruk di dunia, karena kamu akan selalu terus menerus bekerja seperti orang gila kesurupan. Semua hal harus kamu sendiri yang mengerjakan, atau memutuskan.
Agar tidak gila, maka kamu perlu dukungan tim yang kuat.
Pada dua tulisan sebelumnya, kamu telah mengetahui cara membangun tim, dari sendirian, sampai berjumlah puluhan orang. Kamu juga sudah tahu siapa saja yang harus kamu rekrut di tiap-tiap tahapan perjalanan bisnis.
Tetapi bagaimana cara kamu menemukan mereka ?
Magnet Selanjutnya
Ini adalah kondisi pada tahapan dimana kamu sudah mempunyai tim di tahapan awal perusahaan. Kamu sudah mempunyai orang-orang yang sesuai dengan kriteria talent dan personality.
3. Tim kamu sekarang
Ini adalah magnet ketiga : jika ingin merekrut tim selanjutnya, tunjukkanlah tim kamu sekarang.
Perlihatkanlah bagaimana keahlian mereka yang hebat, apa saja kegiatan yang mereka lakukan, bagaimana bergairahnya mereka saat di kantor. Tunjukkanlah dengan jujur, hal-hal menarik dan menyenangkan yang dialami oleh tim kamu sekarang.
Orang akan tertarik dan bisa membayangkan (tergambarkan) bahwa kalau mereka nanti diterima, akan bekerja sama dengan tim kamu sekarang yang hebat dan menyenangkan.
4. Pertumbuhan bisnis dan perkembangan Industri
Ceritakan bahwa bisnis yang sedang kamu kerjakan ini terus tumbuh, dan industri yang sedang startupmu geluti ini mempunyai masa depan yang cerah dan terus berkembang.
Dari beberapa pernyataan dan alasan, ternyata makin banyak pencari kerja yang lebih memilih bekerja di perusahaan yang kecil, tapi perkembangannya cepat daripada bekerja di perusahaan besar yang sudah established, karena mereka punya peluang untuk ikut membesarkan perusahaan, dan berharap kontribusinya dihargai.
Ini adalah magnet keempat kamu !
5. Kantor dan Fasilitasnya
Mulai magnet kelima ini, adalah nilai tambah, tergantung kamu mau menarik siapa.
Bagi generasi millenial dan setelahnya (gen Z) , ini bisa jadi menjadi pertimbangan mereka untuk bergabung dengan startup kamu.
Untuk orang tertarik, kantor startupmu tidak harus berada di lokasi strategis dan google wannabe office. Bahkan kalaupun kantormu berada di tepi kota, kamu bisa mengatakan kepada mereka, “Udara segar pedesaan yang berhembus langsung lewat jendela kantor membuat kami bekerja dengan tenang”, atau kamu juga bisa bilang, “Ngoding sambil ngasih makan bebek”. Atau, jika kantormu masih di rumah, katakan saja, “Work from your second home”.
Ada juga alternatif co-working space yang bisa kamu sewa 1 ruangan dengan biaya sewa yang masih terjangkau. Tempatnya keren dan instagramable, juga bisa memakai shared facilities seperti meja pingpong atau billiar, pantry, tempat duduk yang cozy, meeting room, dan lain lain. Kamu juga bisa menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan gratis seperti snack, minuman. Juga secara periodik mengadakan event-event yang fun, kajian rutin, outbound/outing misalnya.
Mereka ingin bekerja di tempat yang keren dan beda. Sesuatu yang bisa mereka share dan mereka ceritakan ke orang lain.
6. Liputan Media, Client, Partner
Ini juga magnet yang merupakan nilai tambah. Seandainya kamu punya liputan media tentang startupmu, silakan tampilkan di website, atau menampilkan client/partner startupmu yang sudah dikenal luas, akan meningkatkan kepercayaan pada startup kamu. Mereka, para calon karyawan jadi lebih tertarik dan yakin untuk bergabung dengan startup kamu.
Merekrut Karyawan Selanjutnya
Ini harus sesuai dengan tahapan usaha, dan sesuai perencanaan kamu.
Bagi sebagian besar startup, ada empat tipe orang yang diperlukan pada tahap awal, maupun tahap selanjutnya. Fakta yang terjadi pada beberapa perusahaan yang sukses berjalan, semakin beragam latar belakang, etnis, jenis kelamin, usia, dll, sebetulnya semakin baik. Kamu harus memilih mereka dengan kriteria yang telah kita ketahui sebelumnya.
Mereka adalah :
- Customer Acquisition guy (sales/marketing)
- Technology guy (CTO)
- Product guy (PM)
- Money guy (finance, payroll, investors)
Kamu harus bisa memperkirakan kapan mereka akan bergabung. Jangan terlambat merekrut karena kamu akan kelabakan karena tidak ada orang yang handle pekerjaan sementara penjualan sudah gencar misalnya. Tapi juga jangan terlalu awal, karena konsekuensinya adalah pada biaya (gaji dll) yang kamu keluarkan menjadi tidak efisien.
Bagaimana Cara Merekrut ?
Lempar kacang dapatnya monyet. Lempar uang dapatnya orang. Cari harimau jangan di petshop. Kalau cari kucing munchkin jangan di hutan,
Mengisi posisi pekerjaan harus sesuai dengan tingkat expertise karyawan. Setiap level karyawan itu berbeda dalam cara mencari, siapa yang harus mencari dan mendekatinya. Juga berbeda tempat dimana kita bisa mendapatkan mereka.
Siapa yang harus mencari ?
- Lakukan sendiri
Contohnya memilih co-founder, memilih spesialis human capital / human resources - Human capital/human resources (talent acquisition)
Setelah kamu berhasil merekrut spesialis human resources, biarkan mereka yang akan melakukan rekrutmen terhadap setiap level karyawan selanjutnya. Percayakan saja pada mereka. - Talent got talent
Jika tahapan usaha kamu sudah demikian berkembang, dan kamu butuh cepat mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan, maka cara ini bisa dipakai. Karyawan yang sudah masuk duluan, persilahkan untuk mengajak teman yang dikenalnya dengan baik untuk ikutan bergabung di perusahaan kamu.
Dimana tempat mencari mereka ?
- LinkedIn, Headhunter
Jika kamu mencari karyawan dengan level C, atau VP, disitulah tempatnya. Mereka tempat berkumpul para profesional. Khusus headhunter, jasa mereka bisa kamu gunakan dengan imbal jasa yang lebih besar, biasanya mereka mengutip presentasi dari annual gaji yang kamu bayarkan untuk C level di perusahaanmu. - Bursa Kerja Offline
Kamu bisa mengikuti event-event yang biasanya banyak diselenggarakan oleh universitas-universitas. Biasanya mereka adalah fresh graduate perguruan tinggi tersebut. Cara ini bisa kamu gunakan jika kantormu berada pada satu wilayah dengan perguruan tinggi tersebut. Lulusan yang mencari kerja, biasanya akan lebih nyaman mendapatkan pekerjaan di kota yang sama dengan tempat mereka menghabiskan waktu kuliah. - Situs lowongan kerja
Karyawan dengan level lebih rendah, bisa kamu dapatkan disini. Masing-masing situs lowongan kerja akan menetapkan syarat dan ketentuan, juga biaya yang bervariasi - Sosial Media, Group/Channel Messenger
Biasanya kamu bisa menjaring karyawan millenial disini. Pintar-pintar saja menjelaskan magnet kamu kepada mereka.
Sebagai catatan, cara-cara ini tidak harus selalu seperti itu, kamu bisa menyesuaikan keadaan. Saya hanya membaginya sesuai pengalaman, dan analisa dari perbagai sumber. Keputusan akhir siapa yang akhirnya diterima sebagai karyawan, adalah kamu sebagai founder/CEO.
Organisasi Sesuai Tahapan
Perjalanan organisasi perusahaan, akan berubah sesuai tahapan usaha. Ini terkait dengan kebutuhan dan kompleksitas. Mengetahui hal ini akan menambah wawasan dan motivasi mau ke arah mana startup kita akan menuju.
Tahap Seed
Seperti yang telah saya jelaskan di bagian pertama, seed, atau benih, adalah istilah bagi startup yang berada pada tahap pengembangan ide menjadi prototype. Tim nya hanya beranggotakan 1 sampai 2 orang, mereka bisa menyebut masing-masing sebagai CEO dan CTO.
Tahap Awal (early)
Pada tahapan ini, pengembangan produk sudah selesai dan startup mulai tumbuh. Mereka bisa saja berkembang menjadi 5 – 10 orang anggota tim, dengan tugas yang berbeda, pada customer acquisiton, teknologi, product development, dan finance. Bahkan, bisa saja mereka mengangkat advisor. Tidak semua hal harus dikerjakan sendiri pada tahap ini, karena keterbatasan resources. Salah satu alternatifnya adalah menggunakan outsourcing.
Tahap Advance
Saat startup berapa di tahap ini, mereka sudah mempunyai jumlah pengguna / customer / client yang bisa diukur. Mereka sudah membuat traction yang bagus dan bisa diukur. Jumlah anggota tim berkisar antara 50 – 500 orang (jumlah ini relatif). Susunan organisasi juga sudah semakin lengkap. Di tahapan ini adalah saatnya untuk melakukan ekspansi, dengan menambahkan beberapa fitur baru atau bahkan produk / layanan baru.
Tahap Mature (ready to exit)
Ini adalah tahapan dimana perusahaan sudah established. Kondisi perusahaan sudah kokoh dan stabil. Struktur organisasi perusahaan sudah sangat kompleks dengan bermacam tambahan fungsi dan alur koordinasi. Jumlah karyawan di atas 1000 orang. Pada posisi ini, mereka sudah menjadi perusahaan terbuka. Mereka punya alternatif untuk terus memperkuat perusahaan, misalnya melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain, melalukan perluasan wilayah layanan secara multinasional.
Membentuk tim yang hebat, lalu berkembang menjadi perusahaan ke tahapan selanjutnya diperlukan perjuangan dan kesabaran. Tidak mudah memang, tapi itu sangat mungkin !