Seperti Apa Kualitas Diri Anda?

Pernahkah Anda menjumpai seseorang yang sangat arogan di satu tempat saat Anda menawarkan sesuatu ?

Atau, menjumpai pegawai satu instansi yang tidak ramah saat Anda, atau kantor Anda mempunyai hubungan kerja dengannya.

Atau, orang yang sangat membuat hati kesal ketika Anda sedang berurusan dengannya.

Mempersulit urusan Anda

Meremehkan Anda.

Merasa lebih superior daripada Anda.

Sok pintar dan mencerca Anda dengan pertanyaan-pertanyaan konyol untuk menyudutkan Anda ?

mad formal executive man yelling at camera
Photo by Andrea Piacquadio on Pexels.com

Anda pulang dengan perasaan sebal.

Mengingat dia di hari itu dengan kesan yang buruk.

Lalu hari demi hari berganti…

Anda sudah melupakan semuanya, karena sibuk mengisi hari-hari Anda dengan meningkatkan diri, sibuk membuat prestasi-prestasi, sibuk menambah ilmu.

Lalu karena ada satu urusan, saat ini Anda berkunjung di instansi tempat orang yang dulu meremehkan Anda, agendanya adalah bertemu langsung dengan pimpinannya.

Kedudukan Anda sekarang setara dengan pimpinan instansi itu, atau bahkan bargaining Anda lebih kuat, karena “mati dan hidupnya” instansi itu tergantung keputusan Anda sekarang.

Dan Anda berhadapan dengan anak buahnya, yaitu orang yang meremehkan Anda dulu.

Apa yang kira-kira terjadi ?

Anda mungkin bersikap positif, atau membalas dengan perlakuan negatif.

Itulah kualitas diri Anda.


Tidak perlu jadi jahat untuk dihindari orang. Jadilah orang yang menyebalkan, itu sudah cukup untuk dijauhi oleh banyak orang.

Orang menerima konsekuensi untuk apa yang mereka lakukan, dan mereka “membayarnya” dengan kehidupan yang mereka jalani.

Lakukanlah sesuatu untuk orang lain bukan karena siapa mereka, atau apa yang akan mereka lakukan sebagai balasannya, tetapi karena Anda ingin menjadi diri Anda yang berkualitas baik.

Bersikap dan bertindaklah baik tanpa mengharapkan imbalan orang.

Terlebih lagi jika Anda seorang muslim, Anda hanya berharap pahala dari Allah, entah itu di dunia atau di akhirat kelak.


Elite Success Blueprint

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More