Rahasia Membuat Keputusan Yang Baik Dan Tepat

Pada tahun 1981, American Airlines membuat keputusan untuk menjual “lifetime first-class pass” seharga 250 ribu dolar, dan dengan tambahan 150 ribu dolar lagi, seseorang bisa mendapatkan tiket pendamping lifetime, yang berarti ia bisa membawa siapa saja yang ia inginkan selama hidup.

Pada saat itu, harga rata-rata tiket pulang pergi first-class adalah sekitar 3.000 dolar, sehingga pembeli dapat menghemat uang dalam beberapa perjalanan.

Ada 28 orang yang membeli. Namun, ada 2 orang, Jacques Vroom dan Steve Rothstein, mengambil keuntungan dari deal ini dengan cara yang sangat ekstrem.

Vroom mengambil pinjaman dari bank untuk membeli 1 pass utama + 1 pass pendamping, dan mereka menempuh lebih dari 38 juta mil perjalanan. Sementara itu, Rothstein membeli pass utama dan pass pendamping juga, dan melakukan lebih dari 10.000 kali penerbangan kelas satu.

Steve Rothstein AAirpass

Kedua pria itu merugikan American Airlines sekitar 1 juta dolar per tahun, masing-masing selama 25 tahun.

Ini menjadi pelajaran penting bagi American Airlines untuk lebih cermat dalam menawarkan deal seperti ini di masa depan.


Anda pasti pernah dalam situasi untuk memutuskan sesuatu, baik itu keputusan kecil seperti mau makan apa siang ini, atau keputusan besar seperti memilih jalur karir mana yang tepat.

Proses memutuskan tidak selalu mudah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari emosi, logika, hingga pandangan orang lain. Ada kalanya kita merasa bingung dan tidak tahu harus membuat keputusan seperti apa.

Buat Keputusan Menjadi Baik Dan Tepat

Ini rahasianya…

Ini bukan tentang membuat keputusan tepat. Tetapi tentang membuat keputusan, lalu membuatnya menjadi tepat.

Misalnya tentang memilih jalur karir Anda.

Keluar dari pekerjaan Anda saat ini untuk membangun bisnis yang sesuai dengan passion Anda bukanlah keputusan yang baik atau buruk saat Anda melakukannya.

Itu akan menjadi keputusan yang baik atau buruk di bulan-bulan sesudahnya.

Jika Anda keluar pekerjaan saat ini agar bisa mempunyai lebih banyak waktu berinvestasi dalam bisnis, belajar skill baru, dan membangun jaringan, mungkin itu akan menjadi keputusan yang tepat.

Tetapi jika Anda keluar pekerjaan, hangout dengan teman-teman Anda, dan hanya berbicara kepada mereka tentang bagaimana Anda keluar dari pekerjaan untuk mengejar impian Anda tanpa melakukan apa-apa, maka Anda membuat keputusan yang buruk.

Jadi, jika Anda bertanya-tanya apakah keputusan yang Anda buat pada saat ini sudah tepat?

Maka tanyakan pada diri sendiri apa yang perlu Anda lakukan untuk membuat keputusan yang Anda buat dalam hidup Anda ini bisa berhasil baik, lalu kerjakanlah hal-hal itu untuk membuatnya menjadi keputusan yang tepat.

Setiap keputusan yang diambil, yang pada akhirnya berakhir baik atau buruk, memberikan pelajaran dan pengalaman yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.


Elite Success Blueprint

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More