Salah satu penggunaan penghitung waktu mundur yang paling awal diketahui pada lampu lalu lintas adalah di Sydney, Australia pada 1990-an. Sejak saat itu, beberapa kota dan negara lain telah mengadopsinya.
Demikian juga Komisi Keselamatan Jalan Raya Inggris , mereka mencari cara untuk mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya.
Setelah menganalisis database mereka yang sangat besar, mereka menemukan sejumlah kecelakaan yang terjadi adalah akibat kecemasan/ketidaksabaran pengendara di lampu merah.
Banyak pengendara yang merasa terlalu lama menunggu lampu merah, beranggapan bahwa lampunya rusak. Hal ini menyebabkan mereka langsung menerobos, walaupun tanda lampu masih merah, yang itu akhirnya menyebabkan kecelakaan.
Damjan Stankovic , seorang desainer asal Serbia, datang dengan solusi brilian untuk mengurangi kejadian ini: lampu lalu lintas merah dengan penghitung waktu mundur.
Ide Stankovic adalah, alih-alih mengaktifkan lampu hijau yang lebih cepat, lampu hitung mundur akan berfungsi untuk menghilangkan stres pengendara, dengan memberi mereka kepastian tentang berapa lama lagi mereka harus menunggu.
“Karena Anda tahu persis berapa lama Anda harus menunggu, Anda bisa duduk dan menjernihkan pikiran Anda untuk sementara waktu. Tidak perlu menginjak gas. Santai.”
— Damjan Stankovic
Sekarang pengendara tahu bahwa lampu itu benar-benar berfungsi, dan tahu berapa lama lagi mereka harus menunggu. Mereka lebih cenderung menunggu dengan sabar.
Keberhasilan penghitung mundur itu menginspirasi pejabat lalu lintas di China, yang memutuskan untuk menerapkan ide serupa.
Namun, mereka melangkah lebih jauh dengan menerapkan konsep tersebut pada lampu hijau juga, memberikan gambaran kepada pengendara berapa banyak waktu yang tersisa sebelum lampu berubah menjadi merah.
Sayangnya, langkah ini memiliki efek sebaliknya dari apa yang diharapkan.
Pengendara melihat mereka memiliki beberapa detik tersisa, buru-buru tancap gas, sehingga menyebabkan lebih banyak kecelakaan daripada sebelumnya.
Takeaway
Solusi dari Inggris (yang kini digunakan hampir di semua negara) untuk menggunakan penghitung waktu mundur pada lampu merah, menunjukkan bagaimana perubahan kecil dalam desain dapat berdampak signifikan pada keselamatan jalan.
Penggunaan data dapat membantu mengidentifikasi pola dan tren, yang dapat digunakan untuk mengembangkan solusi yang efektif.
Namun, desain baru harus diuji benar-benar untuk memastikan bahwa solusi atas itu tidak menimbulkan masalah baru.