Penganut Jam Karet

Istilah yang merupakan personifikasi elastisitas karet, merenggang maju – mundur ini, merujuk kepada sikap, atau budaya seseorang yang tidak tepat waktu.

black businessman with wristwatch in yellow automobile
Photo by Ono Kosuki on Pexels.com

Sebuah “budaya” yang tidak ada di negara-negara lain yang menganut “time is money”, dan menjadi “culture shock”, ketika mereka baru datang ke Indonesia,

Pada sebagian besar orang, ukuran ketepatan waktu ini sering tidak jelas.

Nanti”, “sekitar jam…”, “sebentar lagi”, “besok”, sudah menjadi ukuran waktu yang lumrah di sebagian besar masyarakat kita.

  • Sekitar jam 10 pagi” itu bisa berarti lebih awal 1 menit, atau lebih lambat 50 menit.
  • Nanti” bisa berarti beberapa menit sampai beberapa jam, atau bahkan beberapa hari.

Janji ketemu jam 10.00, munculnya jam 10.59, itu sudah tidak mengherankan.


Di Indonesia, jam karet adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan bagaimana kehidupan dan hubungan dipandang. Kepedulian terhadap sesama dan kualitas hidup merupakan nilai penting dalam masyarakat kita.

Perselisihan diselesaikan dengan kompromi dan negosiasi, juga memandang hubungan. Bahkan demikian juga dengan urusan uang.

Mendorong orang lain untuk menyesuaikan diri dengan jadwal Anda dianggap tidak sopan.

Sekalipun jam karet perlahan tapi pasti menjadi tidak bisa diterima di kalangan pengusaha, lingkungan pendidikan, dan lingkungan formal lainnya, itu masih menjadi kebiasaan buruk bagi banyak orang Indonesia.

Dan semoga itu bukan Anda.

Persiapan dan ketepatan waktu, adalah dua KUALITAS penting seseorang

Sulit untuk membuktikan bahwa diri Anda bisa diandalkan, ketika orang harus menunggu Anda yang terlambat.

Itu sama saja dengan mengatakan bahwa waktu Anda sendiri lebih berharga, dibandingkan dengan waktu orang yang menunggu Anda.


Elite Success Blueprint

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More