Jangan Sibuk Terlihat Pintar, Sibuklah Bermanfaat

Beberapa orang ingin terlihat pintar. Padahal itu penyakit.
Bicara rumit. Menulis ribet. Presentasi penuh jargon. Bikin orang pusing, lalu merasa hebat sendiri.

ORang rumit

Saya pernah ketemu orang yang kalau bicara, butuh kamus dan sabar tingkat dewa.
Pintar? Mungkin. Tapi setiap kali dia selesai bicara, orang di sekelilingnya justru menjauh. Tidak ada yang betul-betul ingin dekat. Karena apa? Kosong. Tidak ada rasa nyaman.

Bahkan, kalau kamu beneran pintar sedunia, tapi kalau sikapmu tidak menyenangkan, kamu tetap kosong. Orang tidak mencari “ensiklopedia berjalan”.
Orang butuh teman ngobrol yang bikin hidup mereka lebih mudah, bukan lebih rumit.

Sederhana, tapi bernilai. Itu kuncinya. Bukan kata-kata tinggi, tapi tindakan nyata.

Contoh paling gampang.
Satu orang yang bisa memberi solusi cepat, jelas, bisa dipakai langsung, akan lebih diingat daripada orang lain yang sibuk dengan banyak teori.

Kamu tidak harus membuat orang terkesima dengan otakmu. Lebih baik membuat mereka lega karena kamu hadir.

Berikan nilai dirimu yang nyata. Sekecil apapun.
Kadang satu senyum tulus, satu kalimat ringkas, lebih berguna daripada satu buku tebal yang tak pernah dibaca.

Jangan sibuk ingin terlihat pintar.
Karena orang yang sibuk terlihat pintar biasanya cuma sibuk dengan dirinya sendiri.

Sibuklah bermanfaat. Itu yang membuatmu benar-benar berharga.


Elite Success Blueprint Banner


Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More