Saat ini Anda sedang hidup pada jaman yang mempunyai gangguan (distraction) terbanyak dalam sejarah planet bumi. Distraction adalah musuh terbesar Anda saat ini. Anda menerima gangguan-gangguan itu, kehilangan fokus, dan melakukan banyak hal sekaligus secara bersamaan.

Kabar buruknya, tanpa tindakan terfokus, Anda tidak akan memiliki kesempatan untuk mempunyai kehidupan yang lebih baik. Kualitas hidup Anda akan turun.

Saat lagi fokus bekerja, tiba-tiba dengar notifikasi chat, menggoda untuk dibuka.
Lagi tenang-tenangnya belajar, timbul keinginan untuk buka aplikasi sosmed.
Sedang asyik tenggelam membaca, ada teman yang tiba-tiba ngajak ngobrol.

Bahkan saat ini, kemungkinan Anda sedang melakukan sesuatu hal lain, selain membaca artikel ini. Mungkin saat ini Anda sedang mengerjakan proposal, sedang rapat, makan, berbicara dengan seseorang, membuka sosial media, atau apa saja.

Saya benar kan ya ?

Dunia Yang Tidak Normal

Benar, saya serius mengatakan ini kepada Anda. Karena, sangatlah tidak normal jika Anda SELALU ingin dan menerima saja dengan sukarela “gangguan-gangguan” itu.

  • Apakah normal untuk memeriksa email Anda setiap 5 menit ?
  • Atau langsung cepat-cepat menjawab WA saat Anda sedang melakukan hal lain ?
  • Atau, apakah normal membaca news feed sosial media setiap 5 menit ?

Apakah memang Anda perlu melakukan semua hal itu ?
Silakan jawab dengan jujur.

Saya PERNAH melakukannya.
Semua contoh yang saya berikan itu berasal dari hidup saya sendiri.

Saya selalu merasa gelisah, seperti saya melewatkan sesuatu. Saya selalu berpikir:

  • Apakah ada email baru yang harus saya tanggapi ?
  • Siapa yang WA saya dan harus saya balas sekarang ya ?
  • Apa yang sedang dilakukan si Fulan ya ?
  • Apakah ada artikel baru ?
  • Apakah ada news feed baru ?
  • Apa yang terjadi di motoGP kemarin ?

Pikiran-pikiran itu muncul kapan saja sepanjang hari. Selama sarapan, bekerja, meeting, makan siang, makan malam, sedang santai, sedang olahraga, dan bahkan saat terjaga dari tidur.

Saya terobsesi untuk melakukan banyak hal sekaligus pada waktu yang sama.

Kecanduan Multitasking

Kebanyakan dari kita melakukannya. Karena menurut kita, melakukan banyak hal sekaligus secara bersamaan itu bagus.

Padahal, kita semua mungkin sudah tahu bahwa itu tidak efektif. Bahkan mungkin kita sudah pernah membaca penelitian bahwa multitasking berdampak negatif pada otak Anda. Dengan kata lain, Anda menjadi lebih bodoh dengan melakukan multitasking.

Ya, kita pernah membacanya, tetapi tetap terus saja melakukan multitasking dalam menjalani hidup. Perilaku kita tidak berubah. Keadaan ini makin diperparah dengan banyaknya distraction di masa ini. Kita telah kecanduan !

Saya punya beberapa pertanyaan untuk Anda,

  • Apakah Anda merasa sulit untuk fokus pada satu hal ?
  • Apakah Anda pernah merasa gelisah jika tidak mengambil ponsel setiap 5 menit , mengecek siapa yang chat kita, ada email yang masuk apa tidak, apakah ada artikel baru, ada gosip apa ?
  • Apakah pekerjaan Anda terganggu karena diri Anda selalu teralihkan oleh banyak hal di atas ?
  • Apakah hubungan dengan keluarga terganggu oleh hal yang sama ?

Jika Anda menjawab semuanya dengan YA, maka Anda seorang yang telah kecanduan multitasking, bahkan pada hal-hal yang tidak diperlukan.

Kendalikan Pikiran Anda

Kualitas hidup Anda akan jatuh terpuruk jika Anda menjadi “budak” gangguan-gangguan di atas. Anda tidak boleh menjadi budak apa pun, dan Anda harus memiliki kendali penuh atas pikiran Anda, bukan sebaliknya.

Tetapi, jika Anda tidak bisa berhenti untuk melakukan multitasking dan tetap kecanduan, maka pikiran Anda yang dipenuhi “gangguan-gangguan” itu akan mengontrol perilaku Anda.

Seharusnya, bukan untuk itu pikiran kita difungsikan.

Pikiran kita adalah alat untuk menyelesaikan masalah. Tidak ada penggunaan praktis lain dari pikiran Anda selain itu. Jangan biarkan pikiran Anda mengendalikan tindakan Anda.

Berhentilah Melakukan Multitasking

Jika Anda sudah terbiasa (kecanduan) mengerjakan banyak tugas sekaligus dalam waktu bersamaan, bisa jadi sulit untuk berhenti. Maka Anda membutuhkan alasan yang kuat.

Alasan saya berhenti melakukan multitasking sederhana : WAKTU.

“Hal favorit saya dalam hidup tidak memerlukan biaya apa pun. Sangat jelas bahwa sumber daya paling berharga yang kita semua miliki adalah WAKTU”

— Steve Jobs

Mungkin Anda berpikir bahwa multitasking akan menghemat waktu. Tapi justru sebaliknya. Multitasking secara ilmiah telah terbukti membuang-buang waktu. Setiap kali Anda beralih antar tugas/pekerjaan, dibutuhkan waktu hingga 9 menit untuk kembali fokus pada tugas awal, dan waktu untuk itu berakumulasi dengan cepat jika Anda terus beralih-alih tugas.

Dan karena saya tidak ingin membuang-buang waktu saya, maka saya berhenti melakukan multitasking.

Membuang-buang waktu sama saja tidak produktif. Tetapi kita terus bersikeras untuk membuang-buang waktu dengan melakukan multitasking. Sulit untuk menjalani kehidupan yang produktif jika kita terus melakukannya.

Menurut saya hidup yang produktif sama dengan Hidup Bahagia.

Konsentrasi Penuh

Ketika kita sedang konsentrasi penuh, dan benar-benar terlibat dalam satu tugas atau pekerjaan, kondisi ini bisa dikatakan kita sedang “IN”. Saat kita sedang benar-benar “IN”, dan tidak melakukan tugas lain secara bersamaan, maka kita hanya akan “disibukkan” dengan tugas yang ada. Akibat baiknya, tugas itu selesai dengan sepenuhnya baik, dan memuaskan.

Lain dengan multitasking. Kita melakukan banyak hal “bodoh” sekaligus pada saat bersamaan. Pertanyaannya, “Pernahkah Anda melakukan kegiatan multitasking yang hasilnya memuaskan ?” Hal-hal yang Anda sukai ?

Saran Untuk Dilakukan

Saya tidak merasa perlu untuk memegang ponsel saya ketika saya sedang melakukan obrolan yang menarik dengan teman, atau ketika saya sedang menikmati alam, atau ketika saya sedang makan enak.

Jadi, jika Anda tidak tahu apa lagi yang harus Anda lakukan selain terus-terusan memeriksa email, berita, atau media sosial, berikut beberapa saran kegiatan yang bisa Anda lakukan :

  • Jalan kaki lah selama satu jam, tanpa gadget.
  • Habiskan akhir pekan di pondok pegunungan (camping/glamping) tanpa internet.
  • Membaca buku seharian di akhir pekan
  • Lakukan olahraga favorit Anda.
  • Istirahatlah tanpa memikirkan pekerjaan
  • Menulis dan bagikan apapun yang anda kuasai
  • Datanglah ke kajian ilmu di masjid terdekat
  • Bersihkan sendiri rumah Anda

Jadilah kreatif. Karena kegiatan tersebut bisa menstimulasi pikiran Anda. Pikiran Anda menjadi lebih kuat jika Anda melakukan hal-hal itu. Jadikan itu sebagai latihan untuk otak Anda.

Dan dengan otak yang kuat, Anda bisa mencapai hampir semua hal yang dapat Anda bayangkan dalam hidup.

“Jika pikiran saya dapat membayangkannya, dan hati saya dapat mempercayainya, maka saya dapat mencapainya”

— Muhammad Ali

Sekarang, Anda hanya harus mempercayainya. Satu tugas dalam satu waktu. Hindari “gangguan-gangguan” yang akan menyebabkan Anda melakukan multitasking !

Free 3 Kunci Miliarder Sukses



 

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Pikiran bawah sadar
Read More

Rahasia Pikiran Bawah Sadar Anda

Pikiran bawah sadar memegang peran penting bagi kehidupan Anda. Semua memori, nilai-nilai hidup Anda, keyakinan kebenaran Anda, kepribadian, program-program, tersimpan dengan baik di bawah sadar. Bahkan semua informasi yang masuk tanpa sepengetahuan pikiran sadar kita pun ia simpan
Read More