Amerika Ingin Selalu Unggul di AI, Tapi DeepSeek Membuat Mereka Terkaget-kaget!

Kemarin, semua mata tertuju ke pelantikan Trump. Bos-bos besar teknologi berdatangan, dari Zuckerberg, Sundar Pichai, Tim Cook, hingga Elon Musk yang dikenal dekat dengan Trump.

Tapi, di tengah hingar-bingar itu, ada satu pertanyaan besar: sedang apa Sam Altman dan Satya Nadella?

Sementara semua petinggi raksasa teknologi sibuk bersulang, China diam-diam meluncurkan DeepSeek-R1, sebuah AI yang mungkin saja mengubah segalanya.

Pelantikan Trump
image source: https://www.bbc.com/news/articles/cgkjgmkn10ko

Beberapa hari sebelumnya, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Amerika yang akan segera lengser dari pemerintahan Biden, memberi peringatan serius soal AI.

Katanya, beberapa tahun ke depan akan jadi penentu: apakah AI membawa malapetaka, dan siapa yang menang—China atau Amerika—dalam “perlombaan senjata” AI ini.

Beda dengan perlombaan teknologi sebelumnya (seperti nuklir, luar angkasa, atau internet), perkembangan AI tidak sepenuhnya bisa dikontrol pemerintah.
Taruhannya besar: dari “demokratisasi senjata mematikan” hingga “disrupsi besar-besaran di dunia kerja” dan “banjir informasi palsu.”

Menurut Sullivan, kalau Amerika mau menang, pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara Itu, China Meluncurkan Terobosan Besar

Saat para petinggi raksasa teknologi Amerika sibuk ngobrol dengan Trump, sebuah perusahaan China diam-diam meluncurkan sesuatu yang bisa jadi terobosan terbesar di dunia AI sejak ChatGPT.

Itu adalah DeepSeek. Atau, kalau kata para penggemar AI, mereka ini “Whale Bros.”

Kemarin, mereka meluncurkan DeepSeek-R1. Dan hasilnya bikin melongo:

Demo DeepSeek-R1 yang luar biasa ini bisa dilihat di sini.

Tapi yang membuat orang terkejut sebenarnya bukan cuma performanya, melainkan caranya DeepSeek bisa sampai ke sana. Mereka menemukan bahwa reinforcement learning murni bisa membuat model bahasa belajar berpikir dan merefleksikan diri secara otomatis.

Maksudnya?

OpenAI bilang ke semua orang, kamu butuh data pelatihan besar-besaran untuk mengajarkan AI berpikir langkah demi langkah. DeepSeek bilang, “nggak perlu!” Mereka biarkan modelnya belajar lewat trial and error.

Hasilnya? Model ini mampu memecahkan masalah matematika dari yang semula hanya 15,6% menjadi 86,7% hanya dengan practicing.

Ini kabar buruk buat OpenAI, karena artinya kita nggak butuh “bumbu rahasia” mereka lagi.

Cukup dengan kekuatan komputasi dan insentif yang tepat. Sama seperti AlphaGo belajar sendiri dengan memainkan Go melawan dirinya sendiri, DeepSeek membuktikan pendekatan itu juga berlaku untuk “penalaran.”

Ironi: China Lebih Open

Yang menarik, saat OpenAI membangun ekosistem yang tertutup, perusahaan-perusahaan China justru lebih Open. Dr. Jim Fan dari NVIDIA menulis hal ini.

Dan DeepSeek bukan satu-satunya. Banyak model AI dari China yang Open dan performanya luar biasa:

Penasaran dengan DeepSeek-R1?

Saya sudah coba membandingkan dengan Gemini 1.5 Pro With Deep Research, Perplexity, dan OpenAI ChatGPT o1. Hasilnya lebih baik.

Kamu bisa coba sendiri. Aktifkan fitur “DeepThink” dan nikmati AI setara o1… gratis.

Terimakasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.


Kode Voucher Diskon 50% : CGPT50

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Generative AI: Kecerdasan Buatan Yang Mampu Menerobos Batasan Kreativitas dan Inovasi Manusia
Read More

Generative AI: Kecerdasan Buatan Yang Mampu Menerobos Batasan Kreativitas dan Inovasi Manusia

Generative AI, telah merevolusi kreativitas dan pemecahan masalah. Dengan machine learning dan neural network sebagai dasarnya, model-model seperti ChatGPT dan DALL-E belajar dari kumpulan data besar untuk menghasilkan output yang mengesankan. Mereka unggul dalam berbagai bidang, mulai dari menciptakan karya seni, membantu penulis, hingga membantu layanan pelanggan dan desain. Namun, ada batasan yang perlu dipertimbangkan, seperti kurangnya pemahaman kontekstual dan perlunya pengawasan manusia. Meskipun demikian, potensi penggunaannya sangat luas, termasuk dalam bidang seperti pendidikan, pemasaran, kedokteran, dan game. Dengan merangkul Generative AI, kita dapat membuka kemungkinan tanpa batas, menjadi bagian dari revolusi teknologi, dan berkontribusi dalam membentuk masa depan inovasi.
Read More
Beginilah Cara Menghasilkan Uang Dengan ChatGPT
Read More

Beginilah Cara Menghasilkan Uang Dengan ChatGPT

Pernah bertanya-tanya bagaimana cara menghasilkan uang dengan ChatGPT? Ternyata ia bukan hanya asisten cerdas untuk percakapan sehari-hari, atau membantu Anda untuk lebih kreatif dan produktif, tetapi ia juga bisa menjadi sumber penghasilan Anda yang menjanjikan. Kita akan menjelajahi beragam bidang untuk menemukan peluang yang menarik dałam meraih kesuksesan finansial Anda, dengan bantuan ChatGPT, dan inilah 50 ide dan cara untuk menghasilkan uang dengan menggunakan ChatGPT
Read More
Cara Memulai Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) Di Perusahaan Anda
Read More

Cara Memulai Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) Di Perusahaan Anda

Artikel ini membahas faktor-faktor penting dan langkah-langkah yang diperlukan bagi perusahaan untuk memasuki dunia kecerdasan buatan (AI) dengan sukses. Menjadi perusahaan AI yang baik bukanlah hal yang misterius, melainkan melibatkan proses yang terstruktur. Dengan proyek percobaan, pembentukan tim AI, pengembangan strategi, komunikasi yang efektif, dan komitmen terhadap pembelajaran dan iterasi berkelanjutan, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif di era AI. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, dan berinvestasi dalam riset dan pengembangan berkelanjutan, perusahaan dapat memaksimalkan potensi AI dan meraih keunggulan kompetitif di era AI yang terus berkembang.
Read More