Pada 12 September 2024 lalu, OpenAI meluncurkan seri baru reasoning model o1-preview yang mampu “berpikir” lebih dalam sebelum merespon, untuk menangani tugas kompleks dan memecahkan masalah sulit di bidang sains, coding, dan matematika.
o1-Preview adalah model AI yang lebih pintar dari model-model sebelumnya. Kalau model lain langsung jawab pertanyaan Anda, 01-Preview akan berpikir dulu sebelum menjawab. Ia seperti punya percakapan internal di dalam ‘otaknya’, mencoba berbagai cara sampai menemukan jawaban terbaik.
Model ini masih dalam tahap awal dan akan terus diperbarui.
Kapan Anda Harus Memakai o1-Preview?
Gunakan o1-Preview kalau pertanyaan Anda:
- Rumit dan spesifik:
Misalnya, “Tulis puisi 10 baris tentang kucing, tapi setiap baris harus diakhiri dengan huruf ‘a'”. Ini butuh perencanaan dan eksperimen, bukan cuma jawaban spontan. - Butuh akurasi tinggi:
Kalau Anda mau jawaban yang tepat dan minim kesalahan, o1-Preview adalah pilihan terbaik.
Kapan Tidak Pakai o1-Preview?
Anda tidak perlu mengguakan o1-Preview kalau pertanyaan Anda:
- Sederhana dan terbuka
Misalnya, “Ceritakan dong tentang liburanmu kemarin”. Model lain bisa langsung jawab ini tanpa perlu ‘berpikir’ terlalu keras. - Anda punya banyak pertanyaan
o1-Preview butuh lebih banyak ‘tenaga’ untuk berpikir, jadi ada batasan berapa kali kamu bisa memakainya. Simpan untuk pertanyaan-pertanyaan sulit saja.
Contoh Lain
Bayangkan Anda minta AI membuat resep kue cokelat.
- Kalau Anda cuma bilang, “Beri saya resep kue cokelat”, model biasa bisa langsung kasih resep standar.
- Tapi kalau Anda bilang, “Saya alergi kacang, suka rasa jeruk, dan mau kuenya berbentuk hati”, di sinilah o1-Preview akan menyala. Ia akan ‘berpikir’ keras untuk menggabungkan semua permintaan Anda, untuk jadi resep yang sempurna.
Keunggulan o1 antara lain:
- Kemampuan penalaran yang lebih baik, bahkan mendekati kemampuan mahasiswa PhD dalam tugas-tugas sains dan matematika yang menantang.
- Dalam ujian kualifikasi untuk Olimpiade Matematika Internasional (IMO), GPT-4o hanya mampu menyelesaikan 13% soal dengan benar, sementara model o1-preview mendapat skor 83%.
- Kemampuan coding yang tinggi, mencapai persentil ke-89 dalam kompetisi Codeforces.
- Keamanan yang ditingkatkan, dengan pendekatan training baru yang memanfaatkan kemampuan penalaran model, untuk mematuhi pedoman keselamatan.
Model ini cocok digunakan untuk:
- Menyelesaikan masalah kompleks di bidang sains, coding, matematika, dan bidang serupa.
- Peneliti kesehatan untuk menganotasi data sekuensing sel.
- Fisikawan untuk menghasilkan rumus matematika rumit yang dibutuhkan untuk optik kuantum.
- Pengembang di semua bidang untuk membangun dan menjalankan alur kerja multi-langkah.
o1-Preview itu seperti versi ‘upgrade’ dari model AI biasa. Ia lebih pintar dan teliti, tapi juga lebih ‘boros energi’. Jadi, pakailah dengan bijak untuk pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar membutuhkannya!
Meskipun menjanjikan, o1-preview masih punya keterbatasan dan belum memiliki banyak fitur seperti yang dimiliki oleh ChatGPT. Untuk kasus-kasus umum, GPT-4o mungkin masih lebih mumpuni untuk sementara ini.
Roadmap OpenAI Untuk Menuju AGI
OpenAI telah mengidentifikasi lima tahap yang harus dilalui oleh sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mencapai kecerdasan umum buatan (AGI). Berikut kelima tahap itu:
1. Tahap 1: Chatbot Sederhana
Pada tahap ini, AI berfungsi sebagai chatbot dasar, mirip dengan model-model yang ada saat ini, seperti ChatGPT. AI di tingkat ini dapat menjawab pertanyaan sederhana dan memberikan informasi dasar.
2. Tahap 2: Penyelesaian Masalah Dasar
AI pada tingkat ini mampu menyelesaikan masalah dasar dengan kecerdasan setara pemegang gelar Ph.D. Ini mencakup kemampuan untuk menganalisis data dan memberikan solusi untuk masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan tingkat pertama. Disinilah reasoning model o1-preview berada.
3. Tahap 3: Agen AI Otonom
Di tingkat ini, AI mampu mengambil tindakan-tindakan selanjutnya, atas perintah pengguna. Ini berarti AI tidak hanya memberikan jawaban atau rekomendasi, tetapi juga mampu melaksanakan tugas-tugas tertentu secara mandiri, berdasarkan rekomendasi itu.
4. Tingkat 4: Inovasi Baru
Pada tahap ini, AI mampu menciptakan inovasi yang sepenuhnya baru. Ini menunjukkan kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru yang belum ada sebelumnya.
5. Tingkat 5: Otonomi Penuh
Tingkat tertinggi adalah ketika AI dapat melakukan seluruh tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh organisasi manusia. Ini dianggap sebagai pencapaian AGI, di mana sistem AI melampaui kemampuan manusia dalam berbagai bidang tugas.
OpenAI saat ini berada di antara Tingkat 1 dan Tingkat 2, dengan harapan untuk terus maju menuju AGI dalam beberapa tahun mendatang.
Takeaways
Peluncuran reasoning model o1-preview oleh OpenAI menandai langkah penting menuju kemampuan AI yang lebih canggih dan mendalam dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks. Model ini dirancang untuk “berpikir” sebelum memberikan jawaban, membuatnya unggul dalam hal penalaran yang lebih cermat dibandingkan model AI sebelumnya.
Dengan roadmap OpenAI yang mengarah menuju AGI (Artificial General Intelligence), peluncuran o1-preview menjadi landasan kuat bagi perkembangan AI di masa depan. Model ini saat ini berada di antara tahap penyelesaian masalah dasar dan agen AI otonom, dengan potensi besar untuk terus berkembang hingga mencapai tahap AGI. Meski masih dalam proses, visi OpenAI untuk mencapai AI yang benar-benar otonom terus menjadi tujuan utama, memberikan harapan bagi masa depan kecerdasan buatan yang lebih inovatif dan efisien.