Cara Meraih Tujuan Yang Belum Pernah Kamu Capai Sebelumnya

Beberapa waktu lalu saya tiba-tiba ingin ke Bromo, gunung eksotik dengan puncak kawah yang selalu bergemuruh.

Tangga kawah Bromo

Ada 250 anak tangga ke atas untuk mencapai puncaknya. Tapi sebelum itu, harus menyeberangi lautan pasir. Banyak orang yang termotivasi untuk mendaki naik, tapi lebih banyak lagi yang sudah merasa tidak sanggup. Kalau kamu pernah kesana, pasti tahu kesulitannya.

Diantara yang memutuskan naik, saya melihat beberapa orang menyerah, terengah-engah dan berhenti melanjutkan. Beberapa memacu dirinya, walaupun terlihat kepayahan, demi melihat keindahan alam dari atas puncak kawah.

Saya?
Kebiasaan olahraga saya yang teratur, membuat saya tidak begitu kesulitan mendaki tangga demi tangga. Bahkan kaki-kaki saya tidak ngilu-ngilu setelahnya.

Aan Setianto | Kawah Bromo

Kebiasaan Mengalahkan Motivasi

Fokus pada langkah kecil, satu demi satu

Saat menghadapi sesuatu yang terasa sangat besar, banyak, dan berat, pecah dan fokus lah pada satu langkah kecil berikutnya yang bisa kamu lakukan.

Saat semua terasa berat
Ketika semua terasa berat

Saya selalu menjadi “penggemar langkah pertama” untuk menulis sesuatu, bahkan jika draft pertama itu jelek.

Pada implementasi lain, miliki lah perspektif dan tujuan yang lebih besar, tentang mengapa tujuan kita itu penting. Lalu buatlah strategi, ukuran, dan roadmap untuk memberi kejelasan dalam meraih tujuan kita.

Pecah lah tujuan besar itu menjadi unit-unit kecil, kerjakan langkah demi langkah, kamu bisa mencapai tujuan apa pun pada bagian per bagian yang dapat dicapai .

“Kebiasaan akan membuat kita bertahan lebih lama dan berjalan lebih jauh daripada sekedar motivasi”

Ini cara melatih kebiasaan yang membuat hidup lebih produktif, sejahtera, dan bahagia .

Jika kebiasaan dan motivasi bergabung, maka itu akan menghasilkan sesuatu yang transformatif, yang itu mungkin belum pernah kamu capai sebelumnya.


Elite Success Blueprint

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More