Di tengah badai layoff perusahaan-perusahaan raksasa global, dan startup-startup di Indonesia, yang sepertinya belum akan berakhir, saya ingin kilas balik membahas salah satu penyebab hal itu.

big tech layoff

Kita mulai dulu dengan sebuah kisah legendaris.

Reid Hoffman mendirikan LinkedIn di tahun 2002, dan perusahaan tersebut segera menjadi salah satu platform jaringan profesional yang paling cepat berkembang di internet.

Selama 2003 hingga 2011, dengan dukungan pendanaan yang besar dari Sequoia Capital, Greylock Partners, dan VC lainnya, Reid dan timnya fokus secepat mungkin mengakuisisi pengguna sebanyak-banyaknya. Mereka berinvestasi besar-besaran pada sales & marketing, dan menawarkan berbagai insentif yang mendorong pengguna, untuk mengajak teman dan rekan kerja mereka bergabung di LinkedIn.

Strategi ini membantu LinkedIn dengan cepat mengakuisisi basis pengguna yang besar, dan pada saat perusahaan listing di NYSE pada tahun 2011, LinkedIn telah memiliki lebih dari 100 juta user.

Banyak perusahaan lain juga ikutan menerapkan strategi ini, dengan maksud untuk mengejar pertumbuhan yang cepat dengan skala yang besar, ingin mengambil pangsa pasar dari para pesaingnya, dan berniat menciptakan network effect yang kuat.

Mereka itu seperti Tesla, Facebook, Uber, AirBnB, WeWork, Groupon, Quibi, Zilingo, dan juga perusahaan di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, CoHive, IDN Times, Fabelio, Tani Hub, Ruang Guru, dan masih banyak lagi, menempuh risiko besar dengan mengorbankan profitabilitas jangka pendek.

Reid Hoffman menyebut strategi ini dengan istilah Blitzscaling.

Reid sering mengatakan, “Memulai perusahaan itu seperti melompat dari tebing jurang, sambil merakit pesawat saat terjun”.

starting a company is

Blitzscalling seperti merakit pesawat itu lebih cepat, dengan mengikat dan menyalakan satu set mesin jet, sambil terus berusaha membangun sayap”.

Blitzscalling is

Lalu,..

Siapa diantara perusahaan-perusahaan itu yang akhirnya berhasil dan terus hidup?


Menjadi Yang Pertama Untuk Mencapai Skala Kritikal

Skala kritikal mengacu pada titik (ukuran) di mana perusahaan telah mencapai dominasi pasar dengan basis pelanggan yang besar, brand yang kuat, dan keunggulan kompetitif lainnya, yang itu memungkinkan bagi mereka untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar.

Untuk mencapai skala kritikal, Anda harus meningkatkan kemampuan diri dalam menangani pertumbuhan.

Secara umum, ada 2 strategi untuk meningkatkan skala bisnis Anda:

  • Penskalaan yang efisien, jika Anda mengutamakan efisiensi.
  • Penskalaan cepat, jika Anda mengutamakan kecepatan.

Kedua strategi itu didasarkan pada asumsi bahwa terdapat kepastian di lingkungan bisnis Anda, yaitu biaya-biaya yang bisa diprediksi, kompetitor yang sudah diketahui, dan pasar yang stabil.

Lalu, bagaimana jika Anda memasuki pasar yang penuh dengan ketidakpastian?

Muncullah strategi baru, Blitzscalling!

Sebuah upaya habis-habisan yang dilakukan secara sangat cepat, untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani pertumbuhan (hypergrowth).

Blitzscalling memprioritaskan kecepatan daripada efisiensi dalam rangka menghadapi ketidakpastian.

Itu artinya, Anda harus membuang aturan-aturan bisnis yang normal, dan melupakan kehati-hatian dalam investasi maupun perencanaan.

Anda harus bergerak dengan sangat cepat, bersedia “membakar” uang, merekrut (kalau perlu membajak) profesional terbaik dengan gaji tinggi, tembak nyamuk dengan meriam, bikin fancy rules, , berusaha menjadi media daring, memberitakan hal-hal keren untuk mempesona siapapun, dan tentu saja efisiensi urusan belakangan!

do or die

Do or Die!
Berhasil atau gagal, keduanya harus dalam waktu yang sangat singkat.

Apa Yang Dijanjikan Blitzscaling?

Blitzscalling dijanjikan sebagai sebuah proses untuk mencapai pertumbuhan yang sangat cepat dan mampu mengoptimalkan valuasi perusahaan. Melalui strategi ini, perusahaan Anda dapat berkembang dari “startup” menjadi “scaleup” dengan sangat cepat, dan mampu menguasai pasar.

Dalam buku “Blitzscaling” yang ditulis oleh Reid Hoffman dan Chris Yeh, mereka menawarkan kerangka kerja yang dapat Anda gunakan untuk menerapkan strategi ini dalam berbagai wilayah dan industri. Mereka juga menyebutkan beberapa tujuan utama yang ingin dicapai dengan strategi ini, diantaranya:

1. Mempercepat proses growth perusahaan.

Dengan mengutamakan kecepatan daripada efisiensi, perusahaan Anda dapat mencapai skala yang signifikan dalam waktu yang cepat, dan mengambil alih pasar.

2. Memperluas dan mendominasi pasar.

Blitzscaling mengutamakan penetrasi pasar yang cepat dan luas untuk mencapai skala yang diinginkan.

3. Menciptakan infrastruktur yang kuat.

Dengan mengoptimalkan proses bisnis (lupakan efisiensi!), perusahaan Anda dapat menciptakan infrastruktur yang kuat dan stabil untuk mendukung pertumbuhan yang cepat.

4. Menciptakan valuasi perusahaan yang maksimal.

Tujuan utama dari blitzscaling adalah untuk menciptakan valuasi yang maksimal bagi perusahaan dan pemegang saham Anda dalam waktu yang singkat.

Singkatnya, blitzscaling menjanjikan kepada Anda untuk bisa mencapai skala yang signifikan, dan menciptakan valuasi perusahaan yang maksimal dalam waktu yang sangat singkat.

Tertarik?

Kapan Waktu Yang Tepat?

Tidak semua perusahaan bisa menerapkan strategi ini dengan baik dan sukses. Penerapan strategi ini harus dilakukan pada beberapa kondisi yang tepat agar perusahaan Anda mampu mencapai hasil yang diharapkan.

Beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan blitzscalling adalah:

Keadaan pasar

Sebelum melakukan blitzscalling, Anda harus memastikan bahwa pasar yang akan Anda sasar memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Jika pasar sudah sangat ramai dengan pesaing yang kuat, mungkin sulit bagi Anda untuk bersaing dan mencapai hasil yang Anda inginkan.

Kondisi internal perusahaan

Anda harus memastikan bahwa kondisi internal perusahaan Anda sudah siap untuk menerapkan strategi ini. Hal ini meliputi faktor seperti keuangan, sumber daya manusia, dan infrastruktur yang harus siap untuk mengatasi tingkat pertumbuhan yang super cepat.

Produk atau jasa yang ditawarkan

Blitzscalling dapat dilakukan jika produk atau jasa yang Anda tawarkan sudah memiliki nilai yang cukup baik di pasar. Produk atau jasa Anda tersebut harus memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Tim yang solid

Tim yang solid, terdiri dari individu yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk mengelola pertumbuhan yang cepat, sangat diperlukan. Tanpa tim yang solid, perusahaan Anda akan kesulitan dalam mengelola pertumbuhan yang sangat cepat itu.

Persiapan yang cukup

Meskipun harus dilakukan dengan cepat, penerapan strategi blitzscalling juga harus memerlukan persiapan yang cukup baik. Hal itu meliputi penyusunan rencana bisnis yang matang, pengembangan produk atau jasa yang Anda tawarkan, dan pengembangan sistem yang diperlukan.


Anda juga harus mempertimbangkan potensi risiko terkait dengan strategi ini, dan memastikan bahwa Anda memiliki cadangan keuangan yang cukup untuk mengatasinya, jika rencana Anda tidak berhasil.

Risiko Besar Blitzscaling

Jika Anda menganggap penting untuk bertindak secara cepat dan agresif, siap untuk menyesuaikan diri dengan perubahan saat bisnis berkembang, dan Anda bersedia untuk mengambil risiko besar dan membuat “taruhan” berani untuk mencapai skala besar dengan cepat, maka blitzscalling mungkin untuk Anda.

Risiko-risiko itu adalah:

Risiko finansial

Anda harus siap untuk mengambil risiko finansial yang besar. Pertumbuhan cepat memerlukan investasi yang besar dalam infrastruktur, SDM, dan marketing, yang dapat menyebabkan kondisi keuangan yang tidak stabil. Tanpa dukungan investor yang kuat, Anda mungkin tidak mampu mengimbangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai skala yang diinginkan. Ini juga termasuk profitabilitas yang rendah, yang dapat menyebabkan masalah keuangan jangka panjang.

Risiko dalam pengembangan produk atau layanan

Anda harus siap untuk mengambil risiko dalam pengembangan produk atau layanan. Dengan fokus pada pertumbuhan cepat, Anda mungkin akan terlalu cepat me-release produk atau layanan yang belum matang, yang itu bisa menyebabkan masalah kualitas atau masalah keamanan. Hal ini dapat membuat perusahaan Anda kehilangan kepercayaan pelanggan dan merugikan reputasi perusahaan.

Risiko dalam manajemen SDM

Anda harus siap untuk mengambil risiko dalam manajemen SDM. Pertumbuhan cepat seringkali menyebabkan perubahan yang cepat dalam struktur organisasi, dan perubahan dalam komposisi SDM. Ini dapat menyebabkan masalah dalam komunikasi, koordinasi, dan efisiensi yang dapat mengurangi produktivitas perusahaan Anda.

Risiko dalam manajemen operasional.

Anda harus siap untuk mengambil risiko dalam manajemen operasi. Skala yang cepat sering menyebabkan masalah logistik, produksi, dan distribusi. Tanpa manajemen operasional yang baik, perusahaan Anda mungkin tidak mampu memenuhi permintaan pasar dan menyebabkan kekecewaan pelanggan.

Risiko dalam manajemen lingkungan, sosial, dan governance (ESG)

Anda harus siap untuk mengambil risiko dalam manajemen lingkungan, sosial, dan governance (ESG). Pertumbuhan yang cepat seringkali menyebabkan masalah lingkungan dan sosial yang dapat merugikan perusahaan Anda, dan masyarakat. Tanpa manajemen ESG yang baik, perusahaan Anda mungkin tidak akan mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan komunitas global.


Kisah LinkedIn dan beberapa perusahaan yang sudah saya sebutkan tadi, menunjukkan bahwa blitzscaling bisa menjadi strategi yang kuat bagi perusahaan yang ingin mencapai pertumbuhan yang cepat dan mencapai skala besar.

Namun, penting diingat, bahwa hal itu juga mengandung risiko yang signifikan, dan memerlukan kepemimpinan yang kuat, visi yang jelas, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

Apakah Blitzscaling Cocok Untuk Anda?

Ada kondisi dan situasi di mana blitzscalling mungkin tidak selalu cocok untuk semua perusahaan, termasuk perusahaan Anda. Ada risiko-risiko di atas yang harus Anda pertimbangkan ketika menerapkan strategi ini.

Perusahaan Anda mungkin tidak cocok untuk menggunakan strategi blitzscaling ketika:

Industri yang sudah teratur dengan pesaing yang kuat

Jika perusahaan Anda sudah terlambat masuk ke pasar, dan sudah ada pesaing kuat yang telah mencapai posisi dominan, strategi blitzscaling mungkin tidak efektif, karena Anda mungkin tidak mampu mengalahkan pesaing yang sudah terlebih dahulu mencapai pasar.

Produk/layanan tidak siap dibawa ke pasar

Jika produk atau layanan perusahaan Anda belum siap untuk dibawa ke pasar, strategi blitzscaling mungkin akan menyebabkan masalah kualitas yang merugikan perusahaan Anda di kemudian hari.

Struktur keuangan yang lemah

Jika perusahaan Anda memiliki struktur keuangan yang lemah, strategi blitzscaling mungkin akan menyebabkan tekanan finansial yang tinggi dan bisa menimbulkan risiko kebangkrutan.

Tidak punya budaya yang kuat

Jika perusahaan Anda punya masalah budaya yang mendasar, alias budaya-budaya baik di perusahaan Anda belum terbentuk dengan kuat, strategi blitzscaling mungkin akan menyebabkan masalah yang lebih besar, karena pertumbuhan cepat dapat memperburuk masalah-masalah yang ada.

Industri dengan tingkat risiko regulasi yang tinggi

Jika perusahaan Anda berada di industri dengan tingkat risiko regulasi yang tinggi (misalnya perbankan/finansial), strategi blitzscaling mungkin akan menyebabkan masalah dengan peraturan yang berlaku.

Bagaimana? Masih tertarik?

Takeaway

Secara umum, strategi blitzscalling merupakan alternatif pendekatan untuk mencapai pertumbuhan yang cepat dan signifikan pada perusahaan Anda.

Di sisi lain, ada juga beberapa pendapat yang menentang strategi blitzscalling karena dianggap berlebihan, dan tidak sehat untuk perusahaan dalam jangka panjang.

Bill Gross (founder Idealab), Bill Gurley (Benchmark Capital), dan Dave McClure (500 Startups), menganggap bahwa fokus pada pertumbuhan cepat dapat menyebabkan perusahaan kehilangan arah, mengurangi kualitas produk atau layanan, serta mengakibatkan masalah-masalah jangka panjang untuk perusahaan Anda.

Namun, jika Anda sudah memutuskan untuk melakukannya, strategi blitzscaling mungkin bisa menjadi cara yang efektif untuk mencapai skala yang Anda inginkan, dan mengambil alih pasar.

Anda harus siap untuk menghadapi berbagai masalah dan risiko yang datang dengan pertumbuhan yang cepat ini.

Oleh karena itu, Anda harus membuat keputusan yang cermat, memperhatikan waktu yang tepat , dan membuat rencana yang matang sebelum menerapkan strategi ini untuk menghindari masalah yang tidak Anda inginkan di masa depan.

Anda harus memperhatikan lingkungan pasar saat ini, dan mengevaluasi potensi pasar yang akan datang. Jika pasar sedang lesu atau kompetisi sangat ketat, mungkin lebih baik untuk menunggu waktu yang tepat sebelum menerapkan strategi ini. Namun, jika pasar sedang booming dan perusahaan Anda memiliki produk/jasa yang unik dan inovatif, maka inilah saat yang tepat bagi Anda untuk menerapkan strategi blitzscalling.

Anda juga harus memiliki sumber daya yang cukup untuk menopang tingkat pertumbuhan yang cepat. Hal itu termasuk modal, infrastruktur, serta sumber daya manusia yang cukup.

Selain itu, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki tim yang solid dan terlatih untuk menangani tingkat pertumbuhan yang cepat. Tim Anda harus mampu bekerja dengan cepat dan efisien, serta mampu mengatasi masalah yang mungkin timbul dari tingkat pertumbuhan yang sangat cepat itu.

Terakhir, Anda harus memiliki visi jangka panjang yang jelas, dan rencana yang matang untuk mencapai tujuan jangka panjang Anda. Tanpa itu, perusahaan Anda mungkin akan berada dalam situasi yang sulit untuk mengelola tingkat pertumbuhan yang sangat cepat.


Oiya, melihat bagaimana sekarang perusahaan-perusahaan raksasa global dan lokal Indonesia ramai-ramai melakukan efisiensi, Anda masih semangat dengan Blitzscalling?

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Cara Mudah Membuat Product Roadmap
Read More

Cara Mudah Membuat Product Roadmap

Jika saat ini kamu sedang bekerja membangun startup, bayangkan saat ini kamu berada di belantara jutaan perusahaan di dunia, dengan milyaran produk dan layanan. Agar punyamu terlihat menonjol dan berkilau, salah satu dari sekian banyak yang harus kamu pelajari dan kerjakan adalah membuat peta jalan produk ( product roadmap). Ini panduan lengkapnya…
Read More
7 Fase Discovery Proyek
Read More

7 Fase Discovery Untuk Menyelamatkan Startup Anda dari Kegagalan

Banyak founder startup yang semula sangat bersemangat, terpaksa harus kecewa ketika “aplikasi yang menjanjikan” mereka gagal mengesankan user. Namun, mereka yang melakukan proses discovery, memiliki tingkat keberhasilan yang meningkat secara signifikan. Fase discovery membantu Anda untuk menentukan anggaran, mengoptimalkan biaya, mengembangkan strategi, dan waktu tersingkat untuk masuk ke pasar, yang pada akhirnya akan membuat startup Anda berada di jalur tepat menuju kesuksesan
Read More