Beneran Tak Ada Waktu ?

Waktu adalah hal yang menarik.

Ia akan terus berjalan, tidak menunggu siapapun.
Ia netral, tidak memihak siapapun.

Waktu tidak bisa dipertahankan, tapi bisa dihargai setiap detiknya.
Waktu tidak bisa diperbanyak, tapi bisa dioptimalkan.

black sand grainer on hourglass
Photo by Yahya Hasan on Pexels.com

Waktu diberikan kepada kita, cuma-cuma.
Hadiah terbesar dalam hidup kita,  sekaligus bisa kita sia-sia kan dengan mudah.

Mungkin Anda berpikir sudah menggunakannya dengan baik ?
Coba teliti lagi, seringnya kita tidak menyadari ke mana waktu pergi.

Riset dari Gemma Curtis mengatakan, rata-rata orang punya 28.835 hari dalam hidup.

  • 33 tahun habis di kasur, 7 tahun di antaranya dihabiskan berusaha untuk tidur.
  • 1 tahun dan 4 bulan kita habiskan untuk olahraga.
  • 13 tahun dan 2 bulan di pekerjaan.
  • 8 tahun dan 4 bulan menonton TV.
  • 3 tahun di sosial media.
  • 4 tahun dan 6 bulan makan.
  • 1 tahun dan 3 hari untuk bersosialisasi.
  • 115 hari tertawa.
  • 235 hari mengantri.

Coba lihat,
tanpa kita sadari, kita mengisi waktu dengan hal yang kita anggap kurang  penting, dan dalam jumlah cukup signifikan.

Dan kita sering mengatakan kalau kita tidak ada waktu ?

Contohnya,…

Hampir semua orang bilang bahwa keluarga itu penting.
Kita ingin menghabiskan banyak waktu bersama mereka.

Tapi begitu Anda punya waktu bersama mereka, sebagian besarnya malah dihabiskan dengan main smartphone.

Mungkin bukan karena kita tidak menghargainya.
Tapi karena kita tidak memberikan perhatian, hingga akhirnya  waktu itu berlalu begitu saja.

Orang yang sibuk entah oleh apa, selalu bilang tidak punya waktu, dan mereka akan terus terjebak dalam lingkaran itu.

Don’t you?

Kode Voucher Diskon 50% : CGPT50

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More