Apa yang Anda yakini, bekerja dengan cerdas, atau bekerja keras ?
Jika Anda seorang mahasiswa atau pengusaha, kemungkinan besar Anda sudah mengetahui trik untuk bekerja lebih cerdas, dan bukan lebih keras.
Artinya Anda tetap melakukan kerja keras secara cerdas, agar hidup Anda menjadi sangat produktif.
Contoh pertama, Anda seorang mahasiswa yang menghadapi ujian esok hari :
- Pure kerja keras :
Membaca buku sepanjang hari, mempelajari semua materi, dan tetap melek di malam hari sebelum ujian, untuk memastikan Anda telah menguasai semuanya - Kerja keras secara cerdas :
Memperkirakan dosen akan memberikan pertanyaan tertentu dari buku, atau dari kisi-kisi. Lalu mempersiapkan diri dengan baik sebelum ujian, dan tidur nyenyak.
Contoh kedua, Anda seorang pengusaha yang akan melakukan pitching ke investor :
- Pure kerja keras :
Mempersiapkan materi presentasi berlembar-lembar, membuat seluruh skenario percakapan, berlatih presentasi semalaman hingga larut. - Kerja keras secara cerdas :
Mengetahui tipe dan karakter investor, menyesuaikan pitchdeck dengan efektif, mempersiapkan diri sesuai kebutuhan, lalu tidur nyenyak.
Lucunya, kerja keras yang cerdas sebenarnya lebih sulit daripada pure kerja keras, karena itu membutuhkan awareness yang situasional, mampu mengambil poin-poin yang dibutuhkan, dan membuat skala prioritas.
Tetapi, itu adalah skill yang diperlukan, yang itu menjadi pembeda mendasar dalam hal produktivitas.
Discount 40% hanya sampai dengan 25 Januari 2025. Kode Voucher: POKR40GEN