Pertanyaan ini kurang lebih sama dengan dengan, “Apakah semua orang bisa menjadi pengusaha ?”

Nanti Anda bisa memutuskan.

Ternyata, tingkat kegagalan dalam membangun bisnis itu tinggi. Sudah banyak bisnis di dunia ini yang gulung tikar. Statistiknya bisa Anda lihat

source: https://softwareconnect.com

Pertanyaannya, apa sih penyebab utama bisnis gagal ?
Apakah karena kurangnya kebutuhan pasar ?
Apa karena kurang modal ?
Atau mungkin nasib buruk ?

Bukan semua itu !

Salah satu alasan terbesar bisnis gagal adalah kurangnya pengalaman dari pemilik bisnis tersebut.

Memulai Bisnis Sendiri

Pemilik bisnis yang sebelumnya telah memiliki pekerjaan, dan kemudian menciptakan pekerjaan di industri yang sama, lebih mungkin untuk berhasil. Ini sama juga seperti orang yang dibimbing oleh mentor berpengalaman di bisnis itu.

Mereka sudah memiliki keterampilan, relasi, dan terkadang klien / pelanggan untuk memulai bisnis mereka sendiri.

Memulai bisnis baru yang benar-benar memulai semuanya dari awal (dengan tanpa pengalaman), tidaklah sama hasilnya.

Jadi, bagi sebagian besar orang, cara terbaik untuk memulai bisnis adalah dengan mendapatkan dan menekuni pekerjaan di bidang tersebut terlebih dahulu.

Tetapi ini juga tidak berarti bahwa Anda tidak akan berhasil tanpa pengalaman sebelumnya di sebuah industri.

Beberapa orang ada yang mampu memulai bisnis yang akhirnya sukses pada usia 18, 19, dan awal 20-an. Namun, hal ini tidak mengubah fakta bahwa ini adalah pengecualian.

Tetapi sekarang katakanlah Anda telah bekerja selama 5–10 tahun, dan Anda telah melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik, Anda juga sudah nyaman mendapatkan gaji yang tinggi. Apakah bagus untuk memulai bisnis Anda sendiri ?

Apakah Menjalankan Bisnis Itu Mudah ?

Anda sudah bekerja dan berpengalaman pada industri tertentu, kemudian Anda memutuskan untuk memulai sendiri usaha dan menjadi pemilik bisnis. Apakah pengalaman Anda membantu ?

Itu tergantung pada banyak hal, tetapi orang-orang seperti ini sebaiknya tidak memulai untuk menjalankan bisnis :

  1. Tidak bisa mengelola cashflow, pemasaran, penjualan, atau fungsi utama lainnya.

    Hukum besi bisnis itu ada pada uang yang masuk harus lebih besar daripada uang keluar. Jika Anda tidak bisa mengontrol sendiri beberapa proses tersebut, maka Anda akan mendapatkan masalah.

    Tetapi hal itu tidak berarti bahwa Anda harus menjadi akuntan, pemasar, atau penjual kelas dunia dulu untuk memulai bisnis Anda sendiri, tetapi idealnya Anda harus mengetahui dasar-dasarnya.

    Secara umum, orang-orang yang berasal dari bidang penjualan atau akuntansi bisnis lebih jarang gagal jika mereka memulai bisnis mereka sendiri. Sedangkan, orang yang merasa mereka bisa melakukan outsourcing untuk keseluruhan proses bisnis yang mau mereka jalankan, seringkali gagal.
  2. Mereka yang menganggap bahwa ini semua tentang ide. Tidak, bisnis adalah tentang eksekusi.
  3. Orang yang mengandalkan tren, ekonomi sedang baik, atau punya teman politisi.

    Kenyataannya itu tidak bisa diandalkan, karena hal itu akan datang dan pergi. Anda masih ingat tren pada awal tahun 2000-an di banyak negara termasuk Indonesia ? Kafe internet (warnet) sangatlah menjamur. Tetapi bisnis itu datang dan pergi. Tapi tentu saja ada yang masih bertahan, yaitu mereka yang terbaik. Tapi itulah intinya. Di pasar yang sedang bagus, banyak bisnis bisa berkembang pesat. Tetapi, bisnis Anda harus bisa berkembang di pasar yang buruk sekalipun.
  4. Orang yang tidak bisa mengelola resiko dan tidak bisa menanggung resiko

    Ada banyak resiko menjadi pemilik bisnis, seperti resiko keuangan, resiko karena regulasi pemerintah, dan resiko force majeur seperti pandemi corona sekarang.
    Pemilik bisnis perlu melakukan diversifikasi, mudah beradaptasi dan / atau bergerak cepat.
  5. Orang yang hanya menginginkan status.

    Ada banyak pemilik bisnis yang berkeliling dengan mobil mewah, kantor besar, dan uang dari venture capital. Mereka ingin diberi status pengusaha. Sangat menyedihkan jika Anda bahkan tidak bisa membayar tagihan di akhir bulan. Ada banyak pemilik perusahaan yang berjuang untuk hidup, meskipun tampak sukses
  6. Orang yang tidak gigih, tidak tangguh dan tidak fokus pada jangka panjang.

Apalagi yang dibutuhkan dan yang harus dihindari jika ingin menjadi pemilik bisnis sendiri ? Anda bisa membaca tulisan saya lagi sebelumnya tentang Jangan Bangun Startup dan Apa 8 Syarat Yang Membuat Kamu Layak Jadi Pengusaha.


Bagi kebanyakan orang, menjadi karyawan yang mendapatkan gaji, atau bekerja wiraswasta dengan model afiliasi/reseller, malahan bisa bekerja dengan lebih baik daripada menjalankan bisnis di perusahaannya sendiri.

Jika Anda bisa menghasilkan 50% -80% pendapatan tanpa stres dalam menjalankan keseluruhan pekerjaan, Anda mungkin lebih baik seperti itu.

Mungkin hanya ada sekitar 20% orang yang bisa cocok untuk menjadi pemilik bisnis sendiri.

Tetapi, bagi mereka yang mau bekerja keras, dan terus belajar dalam jangka panjang, keuntungan menjadi pemilik bisnis sendiri bisa sangat besar.

Masih Bersikeras Memiliki Bisnis Sendiri ?

Mari menjawab pertanyaan di awal tulisan ini, “Apakah semua orang bisa menjadi pengusaha ?”

Ini adalah Singa

source: https://www.highsnobiety.com/p/disney-lion-king-soundtrack/

Mengapa singa dianggap sebagai Raja Hutan ?
Dia bukan yang tertinggi… jerapah lebih tinggi.
Dia bukan yang terbesar… gajah lebih besar.
Dia bukan yang terberat… kuda nil lebih berat.
Dia bukan yang paling pintar… hyena lebih pintar.
Dia bukan yang paling cerdas… simpanse lebih cerdas.

Ketika gajah melihat singa, dia berlari, meskipun dia lebih besar, lebih kuat, lebih pintar, dan lebih kuat dari pada kucing.

Sedangkan gajah adalah korban cara berpikirnya !

Sekarang, ketika singa melihat gajah, dia menyerang gajah karena dia yakin dia bisa memakan gajah.

Apa yang bisa ambil pelajarannya disini ?

Singa adalah Raja Hutan karena dia memiliki sikap yang berbeda. Tindakan singa mencerminkan cara berpikirnya. Sikap ini membuat semua hewan menghormati singa lebih dari hewan lainnya.

Sekarang bayangkanlah ini…

Dua orang dengan keterampilan yang sama, tingkat pendidikan yang sama, memiliki kondisi ekonomi yang sama, berada pada lokasi yang sama, mempunyai masalah sama yang bisa diidentifikasi oleh keduanya.
Yang satu berpikir PELUANG sementara yang lain berpikir BAHAYA.

Apa perbedaan mereka ? Sikap.

Sikap adalah hasil dari MINDSET, “sistem keyakinan”.
Tindakan kita mencerminkan apa yang kita yakini.
Kita menjadi apa yang kita yakini.
Kita membatasi diri dengan apa yang kita yakini.

Tidak ada yang mampu hidup di luar batas keyakinan mereka.

Tingkat pendidikan, pelatihan, gelar, uang, bahkan networking tidak mampu membawa Anda kemana-mana jika “sistem keyakinan” Anda tidak mendukung.

Jadi, berhentilah berpikir, “Saya tidak bisa melakukan itu”.
Berhentilah membuat alasan-alasan.
Ubahlah “sistem keyakinan” Anda. Benahi mindset Anda.

Kemampuan Anda untuk menjadi APAPUN terjebak oleh tradisi dan budaya Anda. Termasuk jika Anda ingin jadi pengusaha.

Free 3 Kunci Miliarder Sukses



 

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Membangun Bisnis Digital Bukan Startup
Read More

Membangun Bisnis Digital Bukan Startup

Ada begitu banyak hype seputar startup, sehingga semua orang ingin orang lain berpikir, bahwa itulah yang sedang mereka bangun. Problemnya terjadi ketika Anda tidak benar-benar paham, lalu masuk dalam hype itu. Lalu, ketika itu tidak tepat untuk bisnis yang sedang Anda bangun, maka bisa jadi itu tidak hanya membuang-buang waktu Anda, tapi juga bisa membunuh bisnis Anda yang sebetulnya bagus. Jadi, bagaimana cara membangun bisnis digital yang bukan startup ?
Read More
Bagaimana Cara Mendapatkan Mentor?
Read More

Bagaimana Cara Mendapatkan Mentor?

Sebanyak 76% profesional yang bekerja, percaya bahwa seorang mentor penting untuk pertumbuhan, tetapi ternyata, lebih dari 54% tidak memiliki hubungan dengan mentor. Penelitian dengan jelas mengungkapkan, bahwa orang-orang yang punya mentor, memiliki kinerja yang lebih baik, kemajuan dalam karir mereka lebih cepat, dan bahkan mengalami lebih banyak kepuasan dalam kehidupan pekerjaannya. Tetapi, seringkali banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan mentor, atau cara menjalin hubungan dengan mentor.
Read More