Ini adalah sebuah video lama, saat Satya Nadella melakukan demo aplikasi Excel, setahun setelah dia bergabung dengan Microsoft.
Pada saat itu, tahun 1993, dia adalah seorang manajer technical marketing. Hari ini, dia adalah CEO dari perusahaan dengan market cap $2.15 triliun dolar AS.
Satya Narayana Nadella lahir di Hyderabad, India, tahun 1967.
Ia tumbuh dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan pembelajaran.
Nadella bersekolah di Hyderabad Public School, Begumpet dan kemudian meraih gelar Bachelor of Engineering in Electronics and Communication dari Manipal Institute of Technology pada tahun 1988. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan tingginya.
Ia memulai karirnya di Sun Microsystems pada tahun 1992, dan kemudian di tahun 1994, Nadella bergabung di Microsoft sebagai anggota tim Windows developer relation.
Selama beberapa tahun berikutnya, ia menduduki berbagai posisi, seperti General Manager Divisi Bisnis, VP Divisi Solusi Bisnis, dan Senior VP Research and Development Divisi Online Services.
Pada Februari 2014, Nadella diangkat sebagai CEO Microsoft. Ia menjadi CEO ketiga Microsoft, setelah Bill Gates dan Steve Ballmer.
Penunjukan Nadella sebagai CEO menandai perubahan signifikan bagi Microsoft. Gaya kepemimpinannya mengutamakan empati, inovasi, dan growth mindset.
Dia pernah berkata, “Empati adalah hal terpenting dalam inovasi.”
Ia menempatkan dirinya pada posisi karyawan dan pelanggan, memahami kebutuhan dan keinginan mereka, dan kemudian bekerja keras untuk memenuhinya.
Selain perannya di Microsoft, Nadella juga seorang penulis dan philanthropist.
Bukunya yang berjudul “Hit Refresh” mengeksplorasi peran teknologi dalam membentuk masa depan manusia.
Dia juga terlibat dalam berbagai inisiatif amal, seperti program Filantropi Microsoft, yang bertujuan untuk membantu orang di seluruh dunia mendapatkan skill teknologi dan akses digital.
Pendakian karir Satya Nadella selama 22 tahun, membuktikan bahwa selalu ada cara untuk menang.
Perjalanannya adalah contoh menarik tentang bagaimana ketekunan, inovasi, dan kepemimpinan mampu mendorong seseorang dari manajer menengah, menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Ia adalah bukti nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan kemauan untuk menerima perubahan adalah kunci sukses dalam karir dan bisnis apa pun.