Teknologi tidak cuma sekadar mempermudah pekerjaan, tetapi juga telah meredefinisi dan membangun ulang banyak sektor, seperti pada energi, material, transportasi, kesehatan, komunikasi, perbankan, dan berbagai industri lainnya.
Gartner memperkirakan bahwa tren teknologi di tahun 2023 nanti, akan mempengaruhi strategi perusahaan kecil hingga enterprise, terkait cara mereka dalam menangani 4 prioritas utama ini:
- OPTIMALISASI terhadap ketahanan (resillience), operasional, atau kepercayaan.
- PENSKALAAN solusi secara vertikal, pengiriman produk, atau konektivitas dimana saja.
- Menjadi PIONIR dalam keterlibatan pelanggan, percepatan respon atau peluang.
- Mengejar solusi TEKNOLOGI BERKELANJUTAN.
Apa hal menarik yang akan terjadi?
5 Tren Teknologi Tahun 2023
Dari sekian banyak kemungkinan tren yang akan muncul nanti, inilah rangkuman 5 tren teratas teknologi di tahun 2023, yang semoga memungkinkan Anda dalam menyelaraskan inovasi teknologi Anda, dengan tujuan strategis masa depan perusahaan Anda.
Seperti apa tren teknologi di tahun depan?
Tren 1 – Metaverse – Internet Masa Depan
Metaverse adalah dunia digital yang lebih imersif, generasi berikutnya dari internet, yang memungkinkan para kreator, untuk membuat dan memberikan pengalaman yang saling terhubung serta lebih mendalam (immersive), berdasarkan aktivitas keseharian kita.
Mark Zuckerberg berpikir ini tentang virtual dan augmented reality (VR/AR), sementara pembuat platform web3 seperti Decentraland atau The Sandbox berpikir ini tentang desentralisasi dan blockchain.
Dengan berbagai ide yang dilemparkan (yang saling bersaing) saat mendefinisikan istilah metaverse, maka tidaklah mengherankan jika di tahun 2021-2022 banyak orang menjadi bingung.
Sejak Mark Zuckerberg melemparkan hype metaverse di akhir 2021, berbagai macam perusahaan menyambutnya, mulai dari industri hiburan, video game, perbankan hingga mode.
Sebagian besar melakukannya dengan memanfaatkan platform yang sudah ada, seperti Decentraland, Roblox, atau The Sandbox untuk membangun “mercusuar” metaverse pertama mereka.
Mereka berharap bisa terhubung dengan gelombang pertama pengguna metaverse early adopter (sebagian besarnya dianggap sebagai generasi Z), dan untuk menunjukkan betapa kerennya mereka dengan terlibat pada tahap awal dari “the next big thing”.
Tujuannya adalah untuk mempelajari peluang, menguji teknologi yang ada, dan menunjukkan kepada para pemegang saham dan komunitas teknologi, bahwa mereka mampu dengan cepat bergerak mengikuti tren yang muncul.
Pada tahun 2023 nanti, pembangunan mercusuar dan piloting ini akan menjadi semakin populer di kalangan organisasi yang lebih kecil. Sedangkan untuk brand global yang sudah terlibat, semuanya akan mulai bersatu untuk menciptakan produk dan layanan yang terpadu.
Kita nanti juga akan mulai melihat bahwa metaverse akan diakses dengan perangkat mobile maupun perangkat lainnya. Kita masih akan berinteraksi dengannya darimana saja di belahan dunia, dan di perangkat apa pun yang kita suka, tetapi defaultnya tidak selalu smartphone.
Cara baru kita mengakses, mengalami dan berinteraksi dengan konten, akan meliputi penggunaan headset, smart-glasses, dan bahkan full-body haptic feedback suits, dan ini juga akan menentukan peluang-peluang baru yang tercipta.
Perusahaan yang ingin memastikan bahwa mereka tidak tertinggal dalam perkembangan internet berikutnya, sekarang perlu berpikir keras, paling tidak tentang 2 hal:
- Bagaimana mereka memanfaatkan peluang ini untuk membangun produk dan layanan yang memberikan pengalaman yang lebih imersif dan bermanfaat?
- Bagaimana mereka dapat memanfaatkan platform dan tools yang tersedia untuk membuat proses internal mereka lebih efektif dan efisien?
Tren 2 – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Di Semua Bidang
Kita menggunakan algoritma pintar setiap kali kita melakukan pencarian di internet, berbelanja online, navigasi saat Anda bepergian, memilih film di netflix, mengatur jadwal, dan mengkoordinasikan tugas-tugas pada aplikasi clickup misalnya.
CEO Google Sundar Pichai, mengatakan bahwa peran AI sekarang ini lebih signifikan daripada api atau listrik, dalam hal dampaknya terhadap peradaban manusia.
Ekosistem solusi no-code AI yang semakin matang, dan platform as-a-service, akan terus membuatnya lebih mudah diakses.
Dengan infrastruktur teknologi AI seperti itu, kini anggaran tidak lagi menjadi penghalang (dalam batas tertentu). Mereka yang memiliki ide bagus, akan bisa dengan relatif mudah menciptakan produk dan layanan baru yang disempurnakan AI, yang itu menyederhanakan, atau meningkatkan kehidupan kita.
Salah satu fokus kuat aktivitas AI pada tahun 2023 adalah hilangnya beberapa jenis pekerjaan manusia, dan digantikan dengan robot/alat pintar.
Contohnya adalah, dalam beberapa hari setelah OpenAI merilis ChatGPT terbarunya pada 30 Nopember 2022 kemarin, lebih dari satu juta orang langsung mencoba fitur menakjubkan dari ChatGPT ini. Orang-orang bahkan menggunakannya untuk membangun proyek bisnis, live website, posting blog, dan menjawab hampir semua pertanyaan yang bisa Anda bayangkan. Terlebih lagi, layanan ini sepenuhnya gratis.
AI juga digunakan dalam konten sintetis, untuk menghasilkan gambar, suara, atau informasi yang sama sekali baru yang belum pernah ada sebelumnya. Contohnya Elon Talks .
Itu sama seperti yang dilakukan manusia ketika mereka melukis atau menulis karya musik. Algoritma natural language memungkinkan komputer untuk memahami dan menciptakan kembali komunikasi bahasa manusia.
Artinya, avatar saya dapat menjawab pertanyaan, atau menyampaikan ceramah dengan suara saya sendiri, tanpa harus mengucapkan kata-kata itu.
Di sisi lain, Elon Musk sendiri, pada percakapannya dengan Nadiem Makarim di rangkaian acara G20 kemarin, mengulang lagi pernyataan yang sudah pernah dia katakan sebelumnya terkait AI,
“Saya pikir kita harus khawatir dengan AI karena kita tidak ingin kecerdasan digital yang bermasalah dan menyebabkan kehancuran bagi manusia…”
“Untuk biologi sintetis, ada juga potensi untuk jadi berbahaya karena bisa digunakan untuk menciptakan virus yang lebih berbahaya. Teknologi ini tentu saja merupakan pedang bermata dua, dan semakin canggih teknologi, maka kita harus menggunakannya dengan lebih hati-hati”
Tren 3 – Dunia Yang Cerdas Dan Saling Terkoneksi
Tren ini secara harfiah mengikat semua teknologi secara bersama-sama.
Seperti jaringan sensor, perangkat-perangkat pintar, dan juga infrastruktur terhubung yang mengumpulkan data yang kita butuhkan untuk membangun metaverse, membuat digital twin, melatih kecerdasan mesin, dan merancang cara baru untuk memperoleh kepercayaan (trust) secara digital.
Inilah yang dikenal dengan Internet of Things (IoT).
Dampaknya terhadap kehidupan kita akan terus terasa kuat di tahun 2023. Itu akan terus tumbuh, dan memungkinkan interaksi mesin ke mesin yang lebih kompleks dan lebih berdayaguna.
Hari ini, kita terbiasa dengan gadget, peralatan pintar, dan aplikasi pintar. Namun kita sering mengalami masalah ketika mesin mengalami kesulitan komunikasi, karena platform dan sistem operasi yang berbeda.
Pada tahun 2023 nanti, kita akan melihat pengembangan lebih lanjut pada standar dan protokol global, yang itu digunakan perangkat-perangkat dalam berkomunikasi satu sama lain. Ini berarti perangkat-perangkat itu akan bekerja lebih efektif, dan mampu membantu kita dengan berbagai tugas-tugas yang lebih luas.
Area fokus lainnya adalah IoT security.
Meskipun perangkat-perangkat yang terhubung dapat meningkatkan kehidupan kita dalam banyak hal, perangkat-perangkat tersebut juga bisa menimbulkan risiko keamanan.
Perangkat apa pun di jaringan, berpotensi menjadi titik akses yang mungkin digunakan oleh penyerang untuk mendapatkan akses ke sistem, atau membahayakan data yang disimpan di dalamnya.
Meningkatkan kemampuan keamanan untuk menggagalkan serangan ini akan menjadi prioritas bagi perusahaan yang berinvestasi di IoT, dan akan melibatkan tool yang mampu memprediksi dengan bantuan AI.
Layanan 5G , dan di masa depan layanan 6G, atau layanan internet broadband berkecepatan tinggi seperti Starlink, tidak hanya memungkinkan perangkat-perangkat akan berkomunikasi lebih cepat daripada sebelumnya, tetapi itu juga berarti akan lebih banyak lagi perangkat-perangkat yang bisa dihubungkan, dan kerennya, komunikasi di antara mereka bisa ditempatkan ke dalam saluran terpisah yang berada dalam isolasi, dan tidak akan terganggu oleh apa pun yang terjadi di jaringan.
Hal ini akan menghasilkan perangkat terhubung yang lebih andal untuk digunakan dalam prosedur critical seperti bedah robotik.
Tren 4 – Merancang Ulang Kepercayaan Dengan Blockchain
Secara tradisional, proses yang melibatkan kepercayaan antara dua pihak dalam transaksi jual beli dilakukan melalui perantara pihak ketiga. Bank dan atau perusahaan payment gateway memverifikasi identitas kita, dan bertindak sebagai “penjamin” saat kita mengirim uang ke orang lain.
Layanan anti-fraud dan verifikasi pembayaran mereka itu, membantu kita untuk percaya bahwa aman kok untuk mengizinkan satu entitas bisnis menyimpan dan memproses informasi keuangan kita.
Tetapi semua itu adalah sistem terpusat (centralized), yang itu berarti bahwa kita masih berpotensi mengalami masalah jika perusahaan yang menyediakan layanan itu gagal mengelolanya secara efektif, atau gagal mengusahakan yang terbaik dalam melayani kepentingan kita.
Pertanyaan yang diajukan tentang kepercayaan pada tahun 2023 akan berkisar pada prinsip desentralisasi.
Jawabannya adalah dengan menghilangkan kendali tertinggi atas suatu organisasi/perusahaan, atau proses dari satu titik pusat kepemilikan mana pun, dan menggunakan jaringan terdesentralisasi yang dibangun berdasarkan konsensus + enkripsi.
Solusinya adalah blockchain, yang sebenarnya hanyalah cara menyimpan data, atau menjalankan program yang tersebar di banyak komputer, dan tidak dapat diganggu oleh siapa pun.
Semakin kesini, penggunaan Blockchain semakin meluas, dari supply chain, edukasi hingga industri medis.
Desentralisasi akan mengarah pada cara baru dalam bertransaksi, berkomunikasi, dan melakukan bisnis, dan itu tidak hanya untuk manusia.
Mesin juga akan mendapat manfaat dari kemampuan blockchain untuk melakukan transaksi yang aman di antara mereka sendiri. Hal itu akan memungkinkan kita untuk mengotomatisasikan elemen bisnis dan industri secara lebih lanjut, yang mungkin melibatkan sistem interface yang berbeda.
Teknologi blockchain akan mendorong evolusi konsep kepemilikan digital.
Contohnya seperti yang sudah diimplementasikan oleh brand terkenal, misalnya Prada, yang memungkinkan penggunanya “membuktikan” bahwa mereka memiliki versi digital asli dari produk mewah yang bisa dipamerkan di dunia maya.
Nah, jika metaverse mendorong kita untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan uang secara online, maka pasti akan ada orang yang menginginkan hal-hal yang lebih eksklusif atau unik bagi mereka, serta untuk bisa membuktikan kepemilikan dan asal-usul barang yang dibelinya.
Pada akhirnya, hal ini akan membawa kita pada konsep Decentralized Autonomous Organization (DAO). Yaitu, sebuah entitas yang bisa berupa perusahaan, lembaga amal, penyedia layanan, atau kelompok komunitas yang dikelola dan diatur melalui perangkat lunak, dan aturan yang ditulis dalam blockchain.
Semua keputusan dibuat berdasarkan konsensus, dieksekusi oleh smart contract (program yang berjalan di blockchain) yang dapat melakukan apa saja, mulai dari melakukan pembayaran hingga mengubah struktur manajemen, menerapkan peraturan dan regulasi baru, bahkan mengubah nama organisasi.
Tren selanjutnya…
Tren 5 – Dunia Yang Dapat Diedit
Saat ini kita sudah melihat kemampuan untuk mengedit atau memprogram materi dunia nyata dalam nanoteknologi.
Dengan cara memanipulasi karakteristik dan komposisi bahan pada skala nano, orang bisa memberikan fitur baru pada bahan. Contohnya seperti cat dan pakaian anti air yang mampu memperbaiki diri sendiri, atau orang bisa mengembangkan bahan yang benar-benar baru, seperti graphene, bahan tertipis dan terkuat yang pernah ada.
Dan puncak penemuan tertinggi saat ini terkait “dunia yang dapat diedit”, adalah manipulasi organisme hidup seperti tumbuhan, hewan, atau manusia dengan mengedit informasi genetik yang bertanggung jawab atas perkembangan dan fungsi organisme tersebut.
Inisiatif seperti Human Genome Project telah memungkinkan para ahli untuk mampu membuat representasi digital dari seluruh untaian DNA, dan pendekatan inovatif seperti metode pengeditan gen CRISPR Cas9 memungkinkan mereka untuk mengubah DNA dan struktur genetik organisme hidup.
Teknologi ini membuka berbagai kemungkinan yang hampir tidak terbatas, artinya setiap karakteristik organisme hidup yang diwariskan, secara teoritis dapat diubah. Ngeriii!
Anak-anak dapat dibuat kebal terhadap penyakit yang rentan terhadap orang tua mereka, tanaman dapat dikembangkan untuk tahan terhadap hama dan penyakit, dan obat-obatan dapat disesuaikan dengan individu sesuai dengan susunan genetik mereka sendiri.
Teknologi Berkelanjutan (Ramah Lingkungan)
Dari lima tren di atas, ada satu tren teknologi lain yang itu menjadi keharusan, dan akan semakin menjadi sorotan di tahun 2023: kita perlu memastikan teknologi kita ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan beberapa teknologi berbasis data dan komputasi tinggi yang haus energi itu, “biaya lingkungan” terkadang tidak akan pernah dilihat atau disentuh oleh perusahaan yang menggunakan teknologi tersebut.
Pelanggan dan investor semakin mencari teknologi yang ramah lingkungan, dan kita akan melihat lebih banyak lagi tren itu pada tahun 2023.
Data center dan teknologi blockchain harus lebih ramah lingkungan, dan perusahaan perlu memastikan bahwa mereka tidak menyia-nyiakan sumber daya berharga untuk menyimpan data yang tidak mereka perlukan, atau untuk menjalankan algoritma yang tidak menambah nilai.
Itulah rangkuman 5 teknologi yang berpotensi menjadi tren di tahun 2023.
Teknologi terus berkembang, dan perkembangan baru bisa muncul secara tidak terduga. Namun, itulah beberapa tren umum yang cenderung berlanjut atau meningkat di tahun-tahun mendatang.
Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.