Beberapa waktu lalu saya tiba-tiba ingin ke Bromo, gunung eksotik dengan puncak kawah yang selalu bergemuruh.
Ada 250 anak tangga ke atas untuk mencapai puncaknya. Tapi sebelum itu, harus menyeberangi lautan pasir. Banyak orang yang termotivasi untuk mendaki naik, tapi lebih banyak lagi yang sudah merasa tidak sanggup. Kalau kamu pernah kesana, pasti tahu kesulitannya.
Diantara yang memutuskan naik, saya melihat beberapa orang menyerah, terengah-engah dan berhenti melanjutkan. Beberapa memacu dirinya, walaupun terlihat kepayahan, demi melihat keindahan alam dari atas puncak kawah.
Saya?
Alhamdullilah, kebiasaan olahraga yang teratur, membuat saya tidak begitu kesulitan mendaki tangga demi tangga, dan kaki-kaki saya tidak ngilu-ngilu setelahnya.
Kebiasaan Mengalahkan Motivasi
Fokus pada langkah kecil, satu demi satu
Saat menghadapi sesuatu yang terasa sangat besar, banyak, dan berat, pecah dan fokus lah pada satu langkah kecil berikutnya yang bisa kamu lakukan.
Saya selalu menjadi “penggemar langkah pertama” untuk menulis sesuatu, bahkan jika draft pertama itu jelek.
Pada implementasi lain, miliki lah perspektif dan tujuan yang lebih besar, tentang mengapa tujuan kita itu penting. Lalu buatlah strategi, ukuran, dan roadmap untuk memberi kejelasan dalam meraih tujuan kita.
Pecah lah tujuan besar itu menjadi unit-unit kecil, kerjakan langkah demi langkah, kamu bisa mencapai tujuan apa pun pada bagian per bagian yang dapat dicapai .
“Kebiasaan akan membuat kita bertahan lebih lama dan berjalan lebih jauh daripada sekedar motivasi”
Ini cara melatih kebiasaan yang membuat hidup lebih produktif, sejahtera, dan bahagia .
Jika kebiasaan dan motivasi bergabung, maka itu akan menghasilkan sesuatu yang transformatif, yang itu mungkin belum pernah kamu capai sebelumnya.