Hidupmu, Pilihanmu
Pilih hobi atau kegiatan yang membuat kamu lebih pintar, lebih sehat, lebih baik, dan kenapa tidak lebih kaya.
Hidup ini terlalu pendek untuk dihabiskan pada hal-hal yang tidak menambah nilai kamu.
Ada banyak pilihan. Baca buku, olahraga, belajar ilmu agama, belajar hal baru, atau bangun skill yang bikin hidupmu lebih berkualitas. Ini soal investasi waktu. Waktu yang kamu pakai hari ini bakal menentukan seperti apa hidupmu lima atau sepuluh tahun lagi.
Jangan habiskan waktu buat hal-hal yang cuma bikin kamu senang sebentar tapi rugi besar kemudian. Game berlebihan? Rugi. Narkoba? Hancur. Semua itu cuma ilusi kesenangan. Nikmatnya sebentar, tapi efeknya panjang. Masa depanmu bisa hilang. Hidupmu berantakan.
Kamu nggak perlu nunggu bangkrut dulu baru sadar. Atau sakit dulu baru insaf. Itu pilihan orang bodoh. Kamu bukan orang bodoh, kan? Kalau sudah tahu jalan salah, kenapa terus dilalui? Jalan yang salah cuma akan membawa kamu ke jurang.
Bantahlah kalau mau. Carilah excuses, cari pembenaran. Tapi sejarah nggak pernah mencatat ada orang hebat yang sukses karena menuruti kesenangan sesaat. Semua orang sukses tahu kapan mereka harus bilang “tidak” untuk hal-hal yang tidak membawa manfaat. Hidup ini bukan soal seberapa senang kamu hari ini, tapi seberapa jauh kamu bisa melangkah esok hari. Dan kalau kamu muslim, akhirat adalah tujuan utama.
Kamu itu kuat. Kamu itu bisa. Jangan biarkan dirimu termakan opini bahwa kamu generasi lembek. Itu cuma label. Kamu cuma butuh membuktikan, terutama ke dirimu sendiri. Bahwa kamu mampu melakukan hal-hal besar. Bahwa kamu layak untuk sukses.
Dan ingat, ini hidupmu. Bukan hidup orang tuamu. Mereka nggak akan selalu ada untukmu. Cepat atau lambat, mereka akan meninggalkan dunia ini. Kamu harus siap hidup mandiri. Kamu harus bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Ini bukan tentang membahagiakan mereka, tapi tentang bagaimana kamu membuat hidupmu sendiri bernilai.
Hidupmu adalah pilihanmu. Jangan sia-siakan. Pilih yang benar.