Anda mungkin hanya mengenal keju seperti saat ini, terkemas rapi, tahan lama, dan Anda bisa dengan mudah mendapatkannya.
Tahukah Anda, selama ribuan tahun, keju dibuat dalam bentuk bulatan-bulatan besar, dan hanya bisa didistribusikan secara lokal, karena tidak tahan lama.
Pada rentang tahun 1903 – 1917, James Lewis Kraft, seorang imigran Kanada, yang kuliah sambil bekerja sebagai petugas kebersihan dan penjual telur-keju-es di New York, melakukan hal yang mengubah dunia.
Dengan modal $65, selama 3 tahun lebih, dan setelah melakukan banyak eksperimen yang gagal, ia akhirnya berhasil membuat sebuah inovasi yang revolusioner.
Keju yang selama ribuan tahun dalam keadaan yang sama, kini dikemas dalam toples / kaleng, dan mampu bertahan lama.
Itu sama sulitnya seperti inovasi membuat telur jadi kotak !
Di tahun 1916 ia memperoleh paten untuk itu.
Pada awalnya, penemuan ini tidak bisa diterima masyarakat, mereka tidak mau membeli keju dengan bentuk “aneh”.
Hingga kemudian, pemerintah AS memesan keju dalam kaleng untuk angkatan bersenjatanya dalam Perang Dunia I, karena harus tahan lama.
Setelah itu…, Anda bisa lihat Kraft, Inc sekarang.
Inovasi atau ide baru apa pun, tidak akan disambut baik di awal.
Dibutuhkan upaya berulang, pembuktian terus menerus, sebelum inovasi itu bisa diterima oleh orang lain.
Anda harus sadar, bahwa segala sesuatunya mungkin tidak berjalan seperti yang Anda harapkan.
Anda harus memiliki keyakinan pada ide Anda sendiri, meskipun orang lain tidak.
Itu bisa melelahkan, dan inilah saat keinginan untuk berhenti paling tinggi.
Inilah sebabnya, ketekunan sangat penting untuk sebuah inovasi.
“Innovation comes from saying NO to 1000 things.“
— Steve Jobs