Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya, 5 Tren Teratas Bisnis Dan Teknologi Di Tahun 2022.
“Not all transformations are visible.”
Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah mempercepat transformasi digital bisnis, mendorong perusahaan untuk mengadopsi solusi inovatif agar terus bisa menghadapi perubahan-perubahan tak terduga.
Tren teknologi di tahun 2022 dan seterusnya, akan memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang.
Kita harus bisa mempersiapkannya, karena masih banyak lagi perilaku baru saat pandemi, mendorong inovasi di sektor teknologi dan bisnis.
Paling tidak, ada tiga hal yang mempengaruhi tren bisnis di masa mendatang.
Pertama, orang sebagai sentral bisnis.
Pandemi memang telah membatasi jumlah orang yang bekerja dan berinteraksi dalam perusahaan, tetapi orang masih tetap menjadi sentral dari semua bisnis. Maka, ini membutuhkan proses digitalisasi agar mereka tetap bisa bekerja dan berfungsi optimal di situasi dan lingkungan seperti saat ini.
Kedua, lokasi kerja yang terpisah dan independen.
Covid-19 secara tidak langsung telah menggeser tempat bekerja (lokasi) dalam berinteraksi secara fisik antara karyawan, pelanggan, pemasok, dan ekosistem perusahaan. Lokasi kerja mereka terpisah dan independen. Maka perubahan teknologi harus digunakan untuk mendukung bisnis versi baru ini.
Ketiga, ketangguhan kita dalam menghadapi segala kondisi.
Pada semua situasi, baik saat pandemi atau resesi, perubahan yang cepat akan selalu ada di dunia ini. Mereka yang siap untuk pivot dan beradaptasi akan menghadapi semua jenis disrupsi dengan tangguh.
6 Tren Bisnis Di Tahun 2022
Tiga hal di atas, akan mendorong arah dan cara bisnis ke depan. Yaitu, orang sebagai sentral bisnis, lokasi kerja yang terpisah dan independen, dan ketangguhan kita dalam menghadapi segala kondisi.
Berikut adalah pengelompokan tren teratas bisnis ke depan berdasarkan hal-hal tersebut :
Tren 1: Konferensi jarak jauh, belajar jarak jauh, dan video meeting masih tetap eksis
Pandemi telah menyebabkan peningkatan yang meroket terhadap popularitas komunikasi jarak jauh dan video meeting .
Suka atau tidak, hal ini akan tetap berlanjut pada 2022.
Layanan zoom telah menjadi icon pandemi. Demikian juga Layanan video meeting lainnya, membantu kita tetap terhubung, seperti : Webex dari Cisco, Teams dari Microsoft, Google Meeting, GoToMeeting, dan lain-lain.
Banyak pendatang baru telah muncul di sektor remote working. Startup Bluescape, Eloops, Miro, Slab, dan Tandem telah berhasil menghadirkan solusi kolaborasi.
Dengan bantuan mereka, kita bisa membuat konten, berbagi, berkomunikasi dengan kolega, memonitor hasil proyek, melatih karyawan, dan mengatur development tim secara virtual.
Layanan-layanan ini menjadi tool yang membantu tim dalam melacak pembelajaran dan dokumentasi secara kolaboratif. Di sini juga, kita bisa membuat kantor virtual yang meniru kantor biasa, sehingga rekan kerja dapat berkomunikasi dan berinteraksi.
Selama pandemi, sebanyak 190 negara menutup sekolah dan universitas, memulangkan sekitar 1,6 miliar mahasiswa dan pelajar untuk belajar dari rumah.
Sekolah, perguruan tinggi, dan bahkan pusat olahraga telah menyelenggarakan kelas via konferensi video. Saat ini, banyak lembaga pendidikan disarankan agar kelas offline dibuka kembali, tetapi belajar via online masih menjadi pilihan menarik.
Chinese 17zuoye, Yuanfudao, iTutorGroup and Hujiang, American Udacity, Coursera, Age of Learning and Outschool, Indian Byju’s, Ruang Guru, Zenius, Kelas Pintar adalah beberapa platform pembelajaran online terbaik.
Mereka membantu seluruh dunia selama pandemi, dan akan terus ada pada tahun 2022.
Tren 2: Revolusi dunia farmasi pada tes dan vaksin virus corona (tingkat lanjut)
Terlepas dari isu dan pro kontra, virus corona telah mengguncang industri farmasi. Orang-orang telah belajar untuk menguji obat lebih cepat dan lebih mudah.
Uji klinis secara tradisional menjadi sesuatu dari masa lalu, yang sekarang telah berubah ke platform virtual. Konsultasi dan pengumpulan data juga telah berpindah secara online. Transformasi semacam itu bisa mengakar dan mengubah dunia farmasi selamanya.
Kita melihat sekarang, seberapa cepat tes untuk Covid-19 muncul di seluruh dunia, dan tak berapa lama kemudian muncul vaksin dari Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Pfizer dan Moderna bahkan telah mengembangkan vaksin messenger RNA untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia.
Pada tahun 2022, kita akan melihat lebih banyak lagi teknologi baru untuk produksi tes dan vaksin virus corona.
Tren 3: Telemedicine semakin berjaya
Di sektor pemeliharaan kesehatan, semua orang berusaha mengurangi risiko tertular virus corona bagi pekerja dan pasien mereka. Banyak klinik swasta dan publik telah mulai menawarkan layanan telemedicine.
Dokter dan pasien berkomunikasi melalui obrolan video. Kecerdasan buatan (AI) melakukan diagnosa menggunakan foto, lalu obat-obatan dikirimkan tanpa kontak fisik.
Jumlah pasien di seluruh dunia yang beralih ke telemedicine telah meningkat 50% dari tingkat sebelum pandemi. Forrester Research memperkirakan bahwa pada awal 2022, jumlah pengguna telemedicine akan mencapai satu miliar.
Di luar negeri, layanan-layanan ini, sekarang disediakan oleh beberapa perusahaan besar seperti Teladoc Health, Amwell, Livongo Health, One Medical dan Humana.
Sedangkan di Indonesia ada Alodokter, GetWell, Good Doctor atau GrabHealth, Halodoc, KlikDokter , KlinikGo , Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ dan YesDok.
Selain telemedicine, pada tahun 2022 kita mungkin akan mendengar berita dari bidang bioteknologi dan kecerdasan buatan. Machine Learning (seperti Suki AI) akan digunakan dalam diagnostik, pekerjaan administratif, dan pembuatan robot untuk perawatan kesehatan.
Tren 4: Pengembangan infrastruktur 5G skala besar.
Permintaan akan internet berkecepatan tinggi, dan transisi ke sistem smart home dan smart city telah mendorong pengembangan teknologi 5G-6G.
Pada tahun 2022, perusahaan besar dan startup akan membuat infrastruktur baru, serta utilitas dan aplikasi yang diperbarui.
Lebih dari 380 operator telekomunikasi, berinvestasi di 5G, dan lebih dari 35 negara sudah menawarkan layanan semacam itu.
Australia membangun seluruh infrastruktur bahkan sebelum pandemi. Perusahaan Amerika Verizon mengumumkan perluasan besar-besaran jaringan 5G pada Oktober 2020 lalu. Teknologi ini juga menyebar dengan cepat di China. Di Indonesia perusahan telco besar seperti Indosat, XL Axiata dan Telkomsel juga telah meluncurkan jaringan 5 G di 9 kota besar Indonesia pada tahun 2021 ini.
Di antara perusahaan rintisan di bidang ini, Movandi terlihat menonjol, teknologi 5G nya memungkinkan mentransfer data jarak jauh.
Lalu ada Novalume dari Denmark, membantu pemerintah kota mengelola penerangan dan data publik melalui sistem smart city.
Kemudian ada Nido Robotics yang menggunakan drone untuk menjelajahi dasar laut.
Berkat 5G, drone bisa meningkatkan navigasi dan menggunakan Internet of Things (IoT) untuk berkomunikasi dengan perangkat terpasang.
Misalnya, startup Korea Selatan Seadronix, menggunakan 5G untuk mengisi bahan bakar kapal secara otonom. Teknologi ini memungkinkan semua perangkat untuk bekerja sama secara real time sehingga kapal tak berawak dapat bernavigasi tanpa campur tangan manusia.
Pada tahun 2022 nanti, pengembangan 5G dan 6G akan meningkatkan smart city di seluruh dunia dan mendukung pasar drone secara lebih luas.
Tren 5: Booming VR dan AR.
Sebetulnya, Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) telah secara aktif digunakan pada tahun 2020. Teknologi ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari hiburan hingga bisnis.
Kita tahu bahwa, sekarang ini karyawan dari banyak perusahaan mulai beralih ke komunikasi jarak jauh, AR dan VR membantu mereka berkomunikasi dan bekerja sama.
Teknologi imersif membuka peluang luar biasa untuk transformasi di semua bidang.
Avatar AR, navigasi AR dalam ruangan, asisten jarak jauh, integrasi AI ke dalam augmented dan virtual reality, AR seluler, AR di cloud, acara olahraga virtual, scan mata, dan teknologi pengenalan ekspresi wajah akan lebih umum pada tahun 2022. Dalam hal ini teknologi 5G dan internet broadband mempercepat difusi teknologi.
Pemain utama dalam mempopulerkan AR dan VR ini adalah Microsoft, Consagous, Quytech, RealWorld One, Chetu, Gramercy Tech, Scanta, IndiaNIC, Groove Jones, dan perusahaan lainnya.
Tren 6: Inovasi self-driving
Kemajuan dalam teknologi pengemudian secara otonom (self-driving) menanti kita pada tahun 2022.
Honda baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi mobil self-driving secara massal. Mobil autopilot Tesla telah belajar tidak hanya mengontrol pergerakan di jalur jalan lalu secara otomatis menyesuaikan, tetapi juga untuk mengenali rambu-rambu jalan, serta tanda lalu lintas.
Ford juga ikut dalam perlombaan ini, membidik peluncuran layanan berbagi mobil (mengunakan teknologi self-driving) pada tahun 2022.
Produsen mobil lain, seperti Mercedes-Benz, juga akan mencoba untuk menggabungkan teknologi sistem mengemudi otonom menjadi model baru. GM juga sama. mereka ingin menambahkan fungsionalitas model autopilot Super Cruise nya pada tahun 2023.
Karena persaingan pasar yang ketat, perusahaan lain, termasuk Lyft dan Waymo, juga mengembangkan teknologi self-driving.
Banyak dari mereka telah menghabiskan miliaran dolar untuk startup di bidang ini, seperti GM yang membeli Cruise seharga US $1 miliar, Uber membeli Otto seharga US $680 juta, Ford membeli Argo AI seharga US $1 miliar, dan Intel membeli Mobileye seharga US $ 15,3 miliar.
Kemajuan teknologi pada tahun 2022 dan selanjutnya, secara logis adalah merupakan kelanjutan dari tahun 2020-2021. Tetapi dampak COVID-19 akan terus berubah sepanjang tahun. Banyak perilaku baru akan menjadi norma serta pendorong baru inovasi teknologi dan bisnis.
Kita lihat nanti…
Semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
- Tech Trends in Practice, The 25 Technologies that are Driving the 4th Industrial Revolution, Bernard Marr.
- Tech Trends: 2022 Report | IEEE Computer Society