100% Manusia

It’s all about people.

“Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik tentang orang,  mewakili salah satu dari keunggulan kompetitif  (yang bisa diandalkan), karena sangat sedikit organisasi yang sangat baik dalam hal itu.”

— Peter Drucker

Kita memang hidup di dunia yang penuh dengan tipu muslihat,  tetapi tidak berarti kita harus menjadi bagian dari itu.


Inilah alasannya :

  1. Karyawan tidak mau diperlakukan sebagai angka-angka.
    Berusahalah untuk memahami karyawan Anda, dan dengan tulus menjaga mereka.️ Karyawan Anda akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu Anda menjadi sukses.
  2. Pelanggan tidak ingin membuang uang mereka.
    Berusahalah untuk memahami problem dan keinginan pelanggan Anda, dan mereka akan membeli dari Anda.
  3. Investor tidak ingin Anda menusuk mereka dari belakang dan mengambil uang mereka.
    Berusahalah untuk memahami harapan, ketakutan, dan alasan investor Anda memilih untuk berinvestasi pada Anda, dan bukan ke orang lain.
    Investor Anda  juga mengalami pasang surut menjalankan bisnisnya, sambil memberikan setiap sumber daya yang mereka miliki kepada Anda, untuk memastikan kesuksesan Anda.

Ketika Anda meluangkan waktu untuk memahami karyawan, pelanggan, dan investor, Anda membangun fondasi sinergi dimana semua orang menang.


Atau,  jangan berusaha untuk memahami karyawan, pelanggan, dan/atau investor, lalu  lihat bagaimana hasilnya untuk Anda !


“Berusahalah memahami dulu, baru dipahami”, kata Stephen Covey.


Berusaha terlebih dahulu untuk memahami adalah resep kemenangan untuk sukses !

Pada saat direktur dan manager  memahami hal ini,  mereka seakan punya emas di tangan mereka.


Mereka akan memiliki kekuatan kepemimpinan yang empatik, bijaksana, otentik, berbagi visi untuk tujuan yang lebih tinggi dan lebih besar.

100% of employees are people.
100% of customers are people.
100% of investors are people.

If you don’t understand people, you don’t understand business.

— Simon Sinek
Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More