Disclaimer: Hasil analisa ini tidak bisa dijadikan sebagai rujukan profesional. Anda bahkan boleh menganggap ini tidak serius. Saat ini, kemungkinan besar telah dilakukan evaluasi yang komprehensif oleh pihak BSI untuk memberikan informasi yang akurat, yang tentu saja itu dilakukan oleh para profesional keuangan.

Saya menggunakan ChatGPT dalam waktu kurang dari 10 menit untuk menganalisa potensi kerugian BSI, sebagai dampak atas lumpuhnya operasional mereka selama 3 hari.

Ini cara saya melakukannya.

Sebelumnya, saya membuat prompt tentang bagaimana cara seorang profesional keuangan melakukan perhitungan estimasi potensi kerugian untuk sebuah bank yang berhenti beroperasi karena gangguan.

Kalkulasi kerugian BSI Oleh ChatGPT

Kemudian saya bertanya tentang formula perhitungannya.

Formula Perhitungan Potensi Kerugian BSI

Saya juga bertanya juga tentang kerugian non-finansial dan cara menghitungnya (quantify).

Kerugian Non-financial BSI
Menghitung non-financial lost BSI

Lalu saya mencoba untuk mendapatkan data dari Laporan Keuangan Tahunan BSI di tahun terakhir 2022, saya mendapatkannya di website BSI .

Laporan tersebut berisi rincian kinerja keuangan bank, termasuk aset, liabilitas, ekuitas, laba bersih, dan kredit bermasalah. Informasi relevan lainnya seperti jumlah rekening, nasabah, dan sumber pendanaan juga tersedia dalam laporan tahunan. Saya mendapatkan data berikut:

  • Pembiayaan yang disalurkan Rp 207,7 triliun
  • Laba bersih Rp 4,3 triliun
  • Ekuitas Rp 33,5 triliun
  • NPF-Bersih 0,57%
  • NPF-Gross 2,42%
  • Total pendapatan Rp 19,6 triliun
  • Rasio BOPO 75,9%
  • Realisasi sumber pendanaan sebesar Rp 264,6 triliun
  • Realisasi dana pihak ketiga sebesar Rp261,5 triliun
  • Biaya sebesar Rp 12,3 triliun

Berdasarkan informasi itu, ChatGPT menghitung potensi kerugian keuangan BSI seperti ini:

Potensi Kerugian Finansial = (Pembiayaan Disalurkan + Laba Bersih + Total Penerimaan + Realisasi Sumber Pendanaan + Realisasi Dana Pihak Ketiga – Beban) * (3/365)

Potensi Kerugian Finansial = (Rp 207,7 triliun + Rp 4,3 triliun + Rp 19,6 triliun + Rp 264,6 triliun + Rp 261,5 triliun – Rp 12,3 triliun) * (3/365)
Potensi Kerugian Finansial = Rp 23,64 triliun

Selain kerugian finansial, bank juga dapat mengalami kerugian non-finansial, yang sulit diukur. Seperti hilangnya reputasi, kepercayaan pelanggan, dan biaya dan hukuman hukum.

Untuk memperkirakan potensi kerugian non-finansial BSI, saya meminta ChatGPT untuk mengasumsikan jumlah dan nilai moneter berikut:

  • Kerusakan reputasi bank: Rp 5 triliun
  • Hilangnya kepercayaan nasabah: Rp 3 triliun
  • Biaya hukum dan denda: Rp 2 triliun

Selanjutnya, untuk menghitung total potensi kerugian BSI, ChatGPT menambahkan kerugian finansial dan non-finansial.

Total Potensi Kerugian = Potensi Kerugian Finansial + Rusaknya reputasi + Hilangnya kepercayaan pelanggan + Biaya hukum dan penalti

Total Potensi Kerugian = Rp 23,64 triliun + Rp 5 triliun + Rp 3 triliun + Rp 2 triliun

Total Potensi Kerugian = Rp 33,64 triliun


Sekali lagi penting untuk dicatat bahwa perhitungan di atas merupakan perkiraan sangat kasar, dan tidak dilakukan oleh profesional, jadi kerugian aktual yang dialami BSI bisa sangat berbeda.

Kita tunggu saja apakah deviasinya terlalu jauh, ataukah mendekati perhitungan ChatGPT yang dilakukan kurang dari 10 menit.


Kode Voucher Diskon 50% : CGPT50

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Read More

Bencana di BSI: Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

BSI, Bank Syariah terbesar di Indonesia ini mengalami gangguan yang sangat lama. Pelanggan tidak bisa melakukan transaksi hampir di semua channel. Ketika sebuah bank tidak dapat beroperasi secara normal selama lebih dari 4 jam, maka hal itu dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, kerusakan reputasi, dan ketidakpuasan nasabah. Ini adalah bencana. Saya akan menjelaskan kemungkinan penyebab gangguan tersebut, dampaknya, langkah demi langkah untuk menanganinya, dan memberikan saran tentang bagaimana bank dapat mempersiapkan hal seperti ini dengan lebih baik di kemudian hari.
Read More