Halo milenial ! Kalau kamu punya smartphone dan akses internet, itu sudah cukup buat kamu untuk mendapatkan penghasilan sendiri jika kamu serius menjalankan bisnis ini, dan kamu masih bisa tetap sekolah atau kuliah dengan baik. Bisa jadi kamu malah menghasilkan lebih banyak uang daripada gabungan guru dan orangtua kamu. Apakah kamu siap ?

Not so fast…

Benahi Dulu Mindset Kamu

Sebelumnya saya tegaskan, mindset ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kecerdasan kamu, tidak tergantung seberapa pintar kamu di sekolah. Bahkan, secanggih apapun ilmu yang kamu miliki saat ini, sebesar apapun modal yang kamu punya saat ini, sehebat apapun strategi yang sudah kamu miliki, tidak bisa membawa keberhasilan jika mindset kamu tidak mendukung.

Kamu perlu mengatasi ratusan ALASAN DAN KETAKUTAN yang ada di otakmu. Ini di antaranya :

  • Aku tidak punya bakat berbisnis
  • Aku tidak punya cukup uang untuk modal
  • Aku tidak bisa membuat rencana bisnis dengan sempurna
  • Waktunya tidak tepat
  • Terlalu banyak persaingan
  • Aku tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan
  • Ini terlalu sulit
  • Orangtuaku tidak akan mendukung aku
  • Aku tidak punya waktu…
    waaa waaa waaa…ayolah, kamu seorang milenial, belum banyak dibebani urusan hidup, dan kamu juga mungkin bisa menghabiskan waktu berjam-jam sampai larut bermain game, atau stalking sosmed,… jadi jangan bilang kamu tidak punya waktu !

Singkirkan semua alasan dan ketakutan kamu dulu, nanti saya tunjukkan darimana kamu harus memulai dan belajar (pada akhir tulisan ini).

Sekarang kita menuju ke langkah selanjutnya.

Mulai Saja Dulu

Oke, setelah kamu mengatasi semua hal negatif di otak kamu, berpakaianlah rapi dan keluarlah dari rumah. Jangan lupa untuk mengajak sahabat kamu itu.
Bukan sahabat yang biasa kamu ajak main game ya,… yang saya maksud adalah smartphone kamu.

Lalu, pergilah kamu ke mall, dan kunjungi setiap toko yang dibuka disana. Carilah orang-orang seperti ini :

apa itu hashtag
pict: apa itu hashtag

Ya… target pasar kamu adalah orang-orang yang tidak up-to-date !

Selanjutnya, gunakan kalimat jualan ini, “Maaf Pak, berapa banyak customer di bisnis Bapak yang bisa Bapak datangkan saat ini dari media sosial ?”

“Emmmhh…”, Bapak pemilik toko itu kemungkinan besar akan menggumam seperti itu. Itulah saat kamu melihat peluang datang.

“Sepertinya Bapak masih menggunakan media tradisional untuk pemasaran. Apakah saya benar ?”

“Emmmmhhh…”.

Nah, sekarang kamu harus mendapatkan peluang itu.

“Pak, berapa anggaran pemasaran bapak saat ini ? Seberapa efektif menurut bapak ? Apakah bapak puas dengan hasilnya ? Seberapa efektifkah bapak menjangkau audiens target bisnis bapak ? “

“Emmhh.. ? Baiklah, hmmm, biar kupikir. Bulan lalu kami menghabiskan 50 juta rupiah untuk pemasaran”, bapak itu mungkin akan menjawab seperti itu.

“Yesss..cring cring cring” (yang ini katakan dalam hati saja).

Jangan katakan itu di depannya, dan jangan menunjukkan kegembiraanmu. Stay cool!

“Berapa banyak pelanggan yang diperoleh dari anggaran itu bulan lalu pak ? Bagaimana bapak mengukur hasilnya ? ”

“Emmhhh…? Susah untuk mengukurnya… “

“Pak, saya tahu saya seorang remaja, tapi saya terlahir dengan ini.” (Tunjukkan smartphone-mu padanya). “Jadi, tentu saja, saya ahli di media sosial. Tahukah bapak bahwa tren semakin jelas, semuanya tertuju pada perangkat ini ?”

Source: Hootsuite

Tunjukkan grafik ini di smartphone-mu,dan berkata, “Hampir 80 persen penggunaan internet di ponsel digunakan untuk media sosial. Dari durasi penggunaan internet di ponsel yang mencapai 4 jam 46 menit, ternyata 3 jam 46 menit digunakan untuk sosial media.

Tren ini tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Apakah bapak ingin mulai mengembangkan kehadiran bisnis bapak di media sosial ? ”

“Emmmhhh…? Tapi, tapi, saya bahkan tidak tahu apa itu hashtag… apa yang harus saya lakukan ?”

“Pak, itulah yang saya lakukan. Saya dapat mulai membuktikan hasil dengan sebagian kecil dari anggaran pemasaran bapak saat ini. Bapak hanya membayar untuk hasil. Tidak ada hasil, Bapak tidak perlu membayar apapun !”

“Emmmhhh…? Benarkah ?”

Criiing…Sekarang kamu mendapatkan client pertama !

Mulai Bekerja

Oke, sekarang saatnya mulai bekerja… kamu sudah punya idenya !

Tidak ada uang yang dibutuhkan, tidak ada jam khusus, kantor atau lokasi untuk bekerja, bahkan kamu tidak perlu gelar, HANYA MASALAH YANG HARUS DIPECAHKAN !

  • Kelolalah campaign pemasaran media sosial dan aktivitas sehari-hari nya.
  • Jadilah kreatif ! Bantu mereka mengembangkan konten yang relevan untuk menjangkau pelanggan yang menjadi target perusahaan.
  • Buat, kurasi, dan kelola semua konten digital (gambar, video, dan tulisan).
  • Monitor, dengarkan, dan tanggapi pelanggan bisnis dengan cara-cara yang bisa membangun leads (prospek) bagi perusahaan, dan pada akhirnya mengarah ke penjualan.

Jika ternyata kamu belum menguasai skill pemasaran di media sosial, kamu bisa belajar Digital Marketing Course dulu DISINI dengan gratis. Ini adalah materi Kelas Instagram Organik, yang dikelola oleh Niko Julius, seorang anak muda seperti kamu yang merupakan praktisi Digital Marketing sejak 2014 hingga sekarang. Dia menjalankan beberapa Bisnis Affiliate Marketing, News Blog dan Digital Marketing Agency. Kamu bisa langsung MENDAFTAR gratis sekarang juga.


Tujuan kamu adalah untuk menunjukkan hasil, membangun hubungan jangka panjang, dan mendapatkan kepercayaan dari klien baru kamu.

Setelah kamu memberikan hasil kepada satu pelanggan, ulangi terus proses ini. Batasnya adalah langit !

Jika kamu serius dengan hal ini, penghasilan puluhan juta rupiah per bulan dari bisnis ini bukan mustahil kamu dapatkan di usia remaja kamu sekarang.

Free 3 Kunci Miliarder Sukses



 

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like
Membangun Bisnis Digital Bukan Startup
Read More

Membangun Bisnis Digital Bukan Startup

Ada begitu banyak hype seputar startup, sehingga semua orang ingin orang lain berpikir, bahwa itulah yang sedang mereka bangun. Problemnya terjadi ketika Anda tidak benar-benar paham, lalu masuk dalam hype itu. Lalu, ketika itu tidak tepat untuk bisnis yang sedang Anda bangun, maka bisa jadi itu tidak hanya membuang-buang waktu Anda, tapi juga bisa membunuh bisnis Anda yang sebetulnya bagus. Jadi, bagaimana cara membangun bisnis digital yang bukan startup ?
Read More
Bagaimana Cara Mendapatkan Mentor?
Read More

Bagaimana Cara Mendapatkan Mentor?

Sebanyak 76% profesional yang bekerja, percaya bahwa seorang mentor penting untuk pertumbuhan, tetapi ternyata, lebih dari 54% tidak memiliki hubungan dengan mentor. Penelitian dengan jelas mengungkapkan, bahwa orang-orang yang punya mentor, memiliki kinerja yang lebih baik, kemajuan dalam karir mereka lebih cepat, dan bahkan mengalami lebih banyak kepuasan dalam kehidupan pekerjaannya. Tetapi, seringkali banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan mentor, atau cara menjalin hubungan dengan mentor.
Read More