Orang sering mencari “life hack“. Trik ajaib yang bisa langsung bikin hidup gampang. Padahal, hidup itu tidak bisa ditipu.
Yang ada hanyalah kebiasaan-kebiasaan sederhana (bahkan membosankan), tapi konsisten, yang diam-diam mengubah segalanya.
Saya tidak bilang saya sudah sangat sukses atau crazy rich. Tapi saya juga tidak sepenuhnya gagal. Saya masih bisa makan enak, sesekali jalan-jalan kemana saja, punya orang-orang yang mau mendengarkan saya, dan yang paling penting: saya masih bisa tertawa di tengah tekanan.
Dan setelah saya telusuri, ternyata ada beberapa hal sederhana yang membuat hidup saya lebih waras. Bukan life-hack instan. Tapi semacam pondasi.
1. Olahraga adalah Obat Gratis yang Sering Diremehkan
Saya dulu menganggap olahraga itu sekadar hobi orang yang punya waktu luang. Ternyata, ia adalah obat murah yang diremehkan.

Saya bukan anggota gym. Juga bukan pelari marathon. Tapi saya berani bilang: hidup saya berubah total sejak saya rutin olahraga.
Bukan cuma soal tubuh jadi lebih fit. Mood lebih stabil, badan lebih ringan, pikiran lebih jernih dan tenang. Jarang marah. Overthinking jadi lebih bisa ditertawakan.
Kalau kamu belum nemu alasan untuk mulai olahraga, percayalah, nanti badanmu sendiri yang menagih sakit.
Serius, ini bukan sekadar jargon motivator. Tubuh yang dipaksa bergerak ternyata bisa menyelamatkan pikiran. Dan kalau kamu merasa hidupmu seperti ada yang berat, mungkin itu bukan masalah dunia. Mungkin itu karena kamu nggak gerak.
2. Buat Daftar Prioritas, Termasuk Daftar Orang
Kedengarannya saklek. Hitung-hitungan. Seperti menilai siapa yang penting dan siapa yang tidak.
Tapi bukankah faktanya memang begitu? Kita semua me-ranking orang dan hal-hal di kepala kita, meski tak pernah jujur mengakuinya? Apalagi menuliskannya.
Dengan daftar itu, keputusan jadi cepat. Orang lain masih bimbang berbulan-bulan, kita sudah melangkah.
Nah, saya membuat daftar. Siapa yang penting dalam hidup saya. Hal apa yang penting. Dan saya update sesekali. Bukan buat pamer. Tapi biar saya tahu, kalau waktu saya terbatas, ke mana harus saya habiskan.
3. Lebih Baik Do Something daripada Have Something
Lebih baik “melakukan sesuatu” daripada sekadar “memiliki sesuatu”.

Barang-barang keren itu menyenangkan, tapi cepat membosankan. Tapi pengalaman bersama orang-orang yang kita sayangi: jalan bareng, tertawa bareng, mencoba hal baru, itu yang menempel di hati.
Saat ini, saya bukan orang yang kaya raya banget. Tapi kalau mau, saya bisa beli barang-barang keren. Tapi saya pilih yang kedua. Karena barang cepat rusak dan membosankan, tapi kenangan dan pengalaman? Itu investasi seumur hidup.
Bukan berarti tidak boleh punya rumah, kendaraan, gadget, atau lainnya. Saya punya. Seperlunya saja.
Dan anehnya, ketika saya lebih banyak “melakukan”, saya malah nggak terlalu kepikiran untuk “memiliki”.
4. Punya Plan Itu Bagus. Tapi Evaluasi Itu Wajib
Rencana tanpa evaluasi hanya jadi mimpi panjang.
Saya belajar membuat target dengan titik evaluasi. Apakah masih relevan? Apakah jalannya benar? Jadi, kadang harus belok, kadang harus berhenti. Tanpa target dan titik evaluasi, kita mudah terjebak sibuk tapi kosong.
Tidak selalu menyenangkan, tapi itulah cara agar mimpi tidak sekadar jadi poster di dinding.
Saya sering gagal. Tapi saya jarang menyesal.
Kenapa? Karena saya selalu kasih tenggat untuk tiap tujuan, dan bertanya ke diri sendiri, “Kenapa saya lakukan ini? Masih layak nggak?”
Kalau jawabannya mulai buram, saya evaluasi. Kadang lanjut, kadan belok, kadang putar balik.
Yang jelas, saya nggak nyetir mobil sambil tutup mata.
Takeaway
Ada yang bilang hidup itu rumit. Tapi kadang kita sendiri yang bikin tambah ribet.

Saya tidak kasih resep ajaib. Karena nggak ada.
Bukan rahasia besar. Bukan teori rumit. Hanya hal-hal kecil yang kalau dikumpulkan, bisa bikin hidup lebih jernih.
Kadang bukan soal sukses atau gagal.
Kadang cuma soal: jangan nyusahin diri sendiri.
Dan kalau kamu merasa hidupmu lagi berantakan, cobalah mulai dari sini: geraklah, tulis prioritasmu, pilih momen bukan barang, dan jangan takut mengevaluasi jalanmu sendiri.
Hidup lebih banyak tentang disiplin kecil, yang diulang-ulang, sampai akhirnya membentuk diri kita yang baru.
Terimakasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.