CEO Menulis
Read More

Bukan Tentang Branding, Tapi Tentang Menjadi Manusia

Banyak yang bertanya, kenapa saya menulis tentang banyak hal. AI, produktivitas, lifehack, kepemimpinan? Bukankah personal branding harus fokus? Tapi saya tidak sedang mengejar stempel branding. Saya sedang menyusun bangunan utuh dari potongan kehidupan: teknologi yang berakar pada nilai, bisnis yang ditopang ketahanan batin. Karena bagi saya, ini bukan soal jadi populer. Ini soal meninggalkan jejak yang bermakna, untuk hidup, untuk tim, dan untuk perjalanan pulang.
Read More
Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025–2045
Read More

Anak Kita Disiapkan untuk Masa Lalu, Bukan Masa Depan: Ini Bahaya Sistem Pendidikan Indonesia!

Sistem pendidikan Indonesia masih mengandalkan hafalan dan ujian, sementara dunia bergerak ke arah pemikiran kritis, kreativitas, dan teknologi. Anak-anak kita disiapkan untuk abad 19, bukan abad 21. Skor PISA Indonesia tertinggal jauh, guru terjebak dalam sistem lama, dan kesenjangan pendidikan makin lebar. Apakah kita siap menghadapi tahun 2045 dengan generasi yang belum siap berpikir mendalam? Artikel ini membedah krisis pendidikan nasional dan menawarkan jalan revolusi lewat Pembelajaran Mendalam.
Read More
Cara keluar dari rutinitas 9-to-5
Read More

Ingin Hidup Bebas Tapi Tetap Produktif? Ini Jalan Keluar dari Jebakan 9-to-5

Banyak orang ingin keluar dari rutinitas kerja 9-to-5 demi hidup yang katanya “bebas”. Tapi hati-hati—bisa jadi kamu bukan mengejar kebebasan, tapi terjebak ilusi. Artikel ini mengupas tuntas bagaimana cara lepas dari rat race tanpa harus mengorbankan produktivitas. Mulai dari memahami makna kerja, mengenali diri sendiri, hingga membangun strategi keluar secara realistis dan terukur. Bebas itu bukan berhenti kerja—tapi tahu kenapa kamu bekerja.
Read More
Krisis Ekonomi dan Finansial 2030
Read More

Tahun 2030 Bukan Cuma Krisis, Tapi Tsunami Finansial Terbesar?

Dunia modern terlihat sibuk dan maju. Tapi di balik layar, ada sistem keuangan yang berdiri di atas riba, utang digital, dan kontrol tak kasat mata. Tulisan ini bukan ramalan kiamat. Ini ajakan untuk membuka mata—tentang bagaimana bank bisa menciptakan uang dari udara, bagaimana riba memperbesar jurang kaya-miskin, dan bagaimana teknologi seperti CBDC bisa jadi alat kontrol total. Di akhir, kita tak ditinggal tanpa harapan—karena solusi dimulai dari keputusan kecil hari ini.
Read More
Bahagia Tak Dijual, Tapi Bisa Dibeli
Read More

Bahagia Tak Dijual, Tapi Bisa Dibeli

Bahagia bisa dibeli, asal tahu caranya. Uang bukan jaminan bahagia, tapi alat. Di tangan yang tepat, ia jadi investasi kebahagiaan: untuk berbagi, menolong, atau mengejar mimpi. Tapi di tangan yang salah, uang hanya jadi sumber stres dan kepalsuan. Lebih dari itu, bahagia sejati tak butuh saldo besar—cukup syukur, sabar, dan taubat. Dunia bilang: tambah uangmu, tambah bahagiamu. Para ulama bilang: tambah taqwamu, itulah bahagiamu. Mana yang benar? Mungkin keduanya. Karena bahagia bukan soal punya banyak, tapi tahu kapan cukup.
Read More
Gubernur dikritik
Read More

Kenapa Kita Suka Kabur Kalau Idola Dikritik?

Kenapa kita kabur saat idola dikritik? Mungkin bukan soal politik, tapi soal otak dan tubuh. Otak tak suka cerita yang ruwet. Tubuh bereaksi seolah diserang harimau. Kita juga takut dicoret dari “geng” kalau beda pendapat. Kritik terasa mengancam, padahal bisa jadi cermin. Jangan buru-buru tutup telinga. Tarik napas. Dengarkan. Karena mendukung bukan berarti menutup mata, tapi berani melihat sisi lain.
Read More