Cinta Buta Pilkada
Pilkada mencerminkan identitas dan aspirasi pemilih, namun bias kognitif dapat mengaburkan penilaian objektif. Manusia cenderung memilih pemimpin "sejenis" yang mewakili kepentingan mereka. Namun, dukungan yang terlalu kuat bisa mengaburkan fakta dan perasaan. Bias konfirmasi dan disonansi kognitif mempengaruhi cara kita memandang pemimpin pilihan. Pemilih cerdas harus mengevaluasi calon secara kritis, mempertimbangkan rekam jejak, integritas, dan visi mereka. Kritik yang membangun adalah bagian penting dari proses membangun bangsa.