Semakin Pintar AI, Mengapa Cara Belajar Kita Justru Harus Kembali ke Fitrah?
Orang pintar tidak pernah lahir dari ruang hampa. Ia selalu anak zamannya. Dari era hafalan, pencarian Google, algoritma media sosial, hingga Generative AI, cara manusia belajar terus berevolusi. Namun di balik kecanggihan teknologi, muncul paradoks: otak manusia justru melemah. Di sebuah dauroh di Pondok Pesantren Al Furqan, Gresik, saya mencoba mengajak para asatidzah melihat perubahan ini dengan jernih. Bahwa di masa depan, dakwah dan pendidikan tidak cukup mengikuti teknologi, tapi harus menuntun manusia kembali ke fitrahnya: belajar lewat pengalaman, kesadaran, dan hikmah.



