Kids with no gadget
Read More

Kita Adalah Generasi Terakhir Yang Pernah Hidup Tanpa Gadget?

Kita mungkin adalah generasi terakhir yang bisa benar-benar fokus tanpa terdistraksi gadget. Anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan TikTok, YouTube Shorts, dan notifikasi tanpa henti—bukan karena mereka lemah, tapi karena otak mereka sudah berubah. Sekolah kalah dari layar. Kita butuh sistem pendidikan baru yang nyata, yang mengajarkan lewat pengalaman, bukan scroll. Ini bukan sekadar soal belajar. Ini soal masa depan manusia. Dan jika kita tak berubah, yang hilang bukan cuma satu generasi, tapi semuanya.
Read More
Life of entrepreneur
Read More

Haruskah Saya Jadi Pengusaha?

Menjadi pengusaha bukan sekadar soal ingin jadi bos, bahagia, atau mengubah dunia. Perjalanan ini seperti mendaki gunung tanpa tali. Penuh malam tanpa tidur, keraguan, dan rasa sepi. Motivasi dangkal tak akan cukup membakar semangatmu. Bahkan “persiapan aman” sebelum lompat dari karyawan ke pengusaha sering kali hanya jadi alasan menunda. Kamu butuh alasan dalam, bahkan egois, yang mampu membuatmu bertahan saat dunia menjatuhkanmu. Tanpa alasan sekuat batu, langkahmu akan berhenti di tengah jalan.
Read More
Kisah Febreze
Read More

Mengapa Produk Hebat Bisa Gagal Total? Pelajari Strategi Febreze yang Merubah Segalanya

Produk bagus tidak selalu menjamin kesuksesan. Kasus Febreze membuktikan bahwa kegagalan sering kali terjadi bukan karena kualitas, tapi karena kesalahan memahami kebiasaan konsumen. Febreze awalnya gagal karena diasumsikan orang sadar rumah mereka bau. Ternyata, banyak orang justru tidak menyadari masalah yang sudah terlalu lama mereka hidupi. Pelajaran penting: jangan andalkan logika semata. Masuklah lewat kebiasaan, berikan rasa puas, dan pastikan produkmu hadir sebagai bagian dari momen kemenangan.
Read More
Kejujuran
Read More

Kejujuran Tidak Butuh Alibi

Kejujuran bukan sekadar soal moral, tapi arah hidup. Kita sering minta rezeki halal, tapi tetap membungkus kebohongan kecil dengan alasan “hikmah”. Kejujuran mungkin terasa getir dan merugikan secara duniawi, tapi justru itulah jalan pulang menuju integritas. Bahkan yang tak percaya Tuhan pun bisa merasakan: kebohongan menggerogoti kedamaian batin. Tulisan ini bukan menuding, tapi mengingatkan: jika kamu masih pura-pura, jangan heran jika hatimu terus gelisah. Karena tidak ada ketenangan dalam kepalsuan.
Read More

Kamu Akan Seperti Orang-Orang yang Sering Bersamamu

Kita tidak berubah sendirian. Lingkunganlah yang perlahan membentuk kita, tanpa sadar. Duduk bersama orang-orang yang berpikir besar bisa menumbuhkan. Sebaliknya, nongkrong bareng yang sinis dan malas bisa menyeret kita turun. Ini bukan sekadar teori—ini sains, bahkan agama. Maka bertemanlah dengan siapa pun, tapi dekatlah dengan mereka yang membuatmu naik level. Karena kamu akan menjadi seperti orang-orang yang sering bersamamu. Pilihlah mereka dengan sadar, sebelum hidupmu dibentuk oleh kebetulan.
Read More
Pemimpin cerminan rakyatnya
Read More

Mengapa Kita Dipimpin Oleh Mereka?

Mengapa kita dipimpin oleh mereka yang culas dan tak becus? Mungkin karena mereka bukan anomali, tapi refleksi kita sendiri. Ketika moralitas diprivatisasi, loyalitas lebih penting dari kompetensi, dan literasi rendah dimanfaatkan penguasa, kejahatan pun naik pangkat. Revolusi tidak datang dari Pilpres atau Pilkada, tapi dari perubahan kecil yang kita mulai hari ini.
Read More