Aset Bisnis Terbesar

Anda tentu sudah pernah mendengar pendapat bahwa aset bisnis terbesar adalah jaringan dan  pertemanan.

professional networking


Dalam beberapa kasus, jaringan dan pertemanan menjadi aset terbesar bagi bisnis Anda, karena mereka memang dari inner circle Anda, keluarga dan teman dekat (yang sukses).


Tapi kalau mereka bukan siapa-siapa Anda, hanya baru masuk atau baru saja mengenal mereka, maka itu tergantung Anda.


Jika  Anda tidak punya value sendiri (yang kuat), jaringan dan teman sukses Anda  lama-lama juga ogah, dan meninggalkan Anda yang hanya mau mendompleng kesuksesan mereka.


Atau, bisa jadi Anda akan tetap bersama mereka, tapi Anda hanya akan terus keluar uang, waktu dan buang tenaga saja (hanya karena berusaha mengimbangi / menyenangkan mereka).

Atau lebih celakanya, Anda dimanfaatkan mereka (kalau mereka tidak ada akhlak).


Atau, ada juga para pebisnis sukses yang berbaik hati bersedia menjadi mentor atau coach, ingin meng-empower Anda menjadi pebisnis sukses selanjutnya.

Itu jadi keberuntungan Anda.


Selain itu, bisnis sukses itu bukan melulu tentang jaringan dan pertemanan.


Banyak sekali faktor yang membuat bisnis Anda bisa sukses, tapi dalam case ini, bisnis yang sukses  adalah :

Your value + (Networking + Friends)  = Sustainable Growth


Rumus di atas punya syarat : Anda, teman dan networking Anda harus punya kesamaan visi-misi-mindset, dan punya value setara.


Jika tidak, maka sama juga seperti membina rumah tangga, bisnis Anda akan segera bubar jalan.

Jadi, bukan teman partai politik, pejabat, selebriti, atau influencer yang  harus Anda dekati dulu untuk membuat bisnis yang sukses. 

Tapi, yang pertama kali harus Anda pastikan adalah,  Anda punya value yang lebih kuat, atau paling tidak setara dengan mereka.

Know your worth, hold your own power, be you!

Konten iklan ini dipilihkan oleh Google sesuai kebiasaan Anda akses informasi
0 Shares:
You May Also Like

Kisah Apple-Microsoft: Bersaing Tidak Harus Dengan Saling Menjatuhkan

Pada awal tahun 1990-an, Apple dan Microsoft bersaing untuk mendominasi pasar komputer pribadi. Namun, pada tahun 1997, Apple kehilangan dominasinya, kehabisan uang, dan terancam bangkrut. Mereka kemudian meminta bantuan saingan terbesarnya, Microsoft. Pesaing besarnya itu setuju untuk menginvestasikan US $150 juta di Apple dalam bentuk saham preferen dengan beberapa syarat. Investasi dari Microsoft memberikan Apple waktu untuk mengembangkan produk baru dan memperkuat bisnisnya. Tahun itu juga momen kembalinya Steve Jobs sebagai CEO yang kembali membawa kesuksesan bari perusahaan. Bagaimana kisahnya?
Read More

Apa Itu Fail Fast?

Keberhasilan membutuhkan banyak kesabaran dan ketekunan. Itu mengharuskan Anda untuk bereksperimen terus menerus tanpa rasa takut. Anda perlu gagal lebih cepat, belajar lebih cepat, memperbaikinya lebih cepat, agar sukses juga lebih cepat. Konsep besarnya adalah iterasi build-measure-learn. Semakin cepat kita melakukan satu siklus iterasi, semakin cepat pula kita berhasil memberi solusi yang dibutuhkan pemakai.
Read More